Tuesday, October 21, 2008
London - Ketika krisis menerpa, banyak investor yang bersikap tidak rasional. Namun tidak dengan 'King of Short Sellers' ini. Saat krisis finansial menerpa, ia justru bisa mengambil untung hingga US$ 500 ribu atau sekitar Rp 4,8 miliar hanya dalam 1 jam, siapakah dia ?
Dia adalah Simon Cawkwell yang dijuluki "King of the short sellers". Investor di London ini bertaruh di pasar saat bursa saham jatuh, dan mampu meraup keuntungan 250.000 pounds atau sekitar US$ 550.000 yang setara dengan Rp 4,8 miliar hanya dalam waktu satu jam pada bulan ini.
"Saya cinta krisis karena itulah masa orang-orang menjadi bodoh," ujarnya sambil menyeringai lebar.
"Saya selalu menyukai pasar yang bergerak cepat, karena kebodohan-kebodohan semakin sering membuat kesalahan, jadi saya siap untuk mengambil untung dari itu," tambahnya lagi seperti dikutip dari AFP, Jumat (17/10/2008).
Cawkwell kini tinggal disebuah flat mewah di distrik South Kensington, London yang juga dijadikannya sebagai kantor. Dengan 4 layar komputer, Ia memantau langsung pergerakan saham-saham sekaligus membuat prediksi yang meyakinkan.
"Saya mungkin akan meraup untuk 3 juta poundsterling tahun ini," ujarnya dengan pede.
Apa rahasia pria berusia 61 tahun ini sehingga selalu sukses berspekulasi?
"Saya bekerja pada asumsi, bahwa saya adalah intelektual superior 1 diantara 100 orang. Saya berpikir sangat cepat dan hati-hati. Kepanikan adalah bodoh dan saya tidak panik," ujar pria yang selalu tampil pede itu.
Short-selling adalah transaksi jual yang dilakukan investor meskipun investor tidak memiliki saham tersebut. Caranya perusahaan sekuritas meminjamkan sahamnya atau saham investor lain buat investor yang akan bermain short-selling.
Perilaku tersebut dituding sebagai salah satu penyebab jatuhnya pasar saham di awal bulan ini. Sejumlah negara, termasuk Inggris pun sempat melarang aksi short selling ini. Inggris memberlakukan larangan short selling untuk 30 emiten.
Namun menurut Cawkwell, dia masih melakukan praktik short selling ke saham lain. "Saya toh tetap melakukan short-selling, tapi di perusahaan lain yang tidak dilarang," tambahnya lagi.
Tingkah laku Cawkwell mungkin akan mendapat kecaman dari berbagai pihak. Meski bisa disebut sebagai seorang penjudi sejati melalui pertaruhan di pasar saham, namun Cawkwell bersikukuh bahwa dia tidak berusaha membuat 'pertaruhan gila' sebagaimana yang dilakukan pemerintah Inggris dalam satu dekade terakhir.
Ia pun mengkritik Perdana Menteri Inggris Gordon Brown, yang ketika menjabat sebagai menteri keuangan dituding telah membuat sistem kredit sangat mudah.
"Masyarakat telah ditipu dalam sebuah skala massal. Brown tahu tentang semua ini. Dan semua ini adalah sebuah perjudian gila dengan membuat kredit berekspansi terus, namun Anda tidak dapat membuat kredit tumbuh selamanya," ketusnya.
Source : detikfinance.com
Dia adalah Simon Cawkwell yang dijuluki "King of the short sellers". Investor di London ini bertaruh di pasar saat bursa saham jatuh, dan mampu meraup keuntungan 250.000 pounds atau sekitar US$ 550.000 yang setara dengan Rp 4,8 miliar hanya dalam waktu satu jam pada bulan ini.
"Saya cinta krisis karena itulah masa orang-orang menjadi bodoh," ujarnya sambil menyeringai lebar.
"Saya selalu menyukai pasar yang bergerak cepat, karena kebodohan-kebodohan semakin sering membuat kesalahan, jadi saya siap untuk mengambil untung dari itu," tambahnya lagi seperti dikutip dari AFP, Jumat (17/10/2008).
Cawkwell kini tinggal disebuah flat mewah di distrik South Kensington, London yang juga dijadikannya sebagai kantor. Dengan 4 layar komputer, Ia memantau langsung pergerakan saham-saham sekaligus membuat prediksi yang meyakinkan.
"Saya mungkin akan meraup untuk 3 juta poundsterling tahun ini," ujarnya dengan pede.
Apa rahasia pria berusia 61 tahun ini sehingga selalu sukses berspekulasi?
"Saya bekerja pada asumsi, bahwa saya adalah intelektual superior 1 diantara 100 orang. Saya berpikir sangat cepat dan hati-hati. Kepanikan adalah bodoh dan saya tidak panik," ujar pria yang selalu tampil pede itu.
Short-selling adalah transaksi jual yang dilakukan investor meskipun investor tidak memiliki saham tersebut. Caranya perusahaan sekuritas meminjamkan sahamnya atau saham investor lain buat investor yang akan bermain short-selling.
Perilaku tersebut dituding sebagai salah satu penyebab jatuhnya pasar saham di awal bulan ini. Sejumlah negara, termasuk Inggris pun sempat melarang aksi short selling ini. Inggris memberlakukan larangan short selling untuk 30 emiten.
Namun menurut Cawkwell, dia masih melakukan praktik short selling ke saham lain. "Saya toh tetap melakukan short-selling, tapi di perusahaan lain yang tidak dilarang," tambahnya lagi.
Tingkah laku Cawkwell mungkin akan mendapat kecaman dari berbagai pihak. Meski bisa disebut sebagai seorang penjudi sejati melalui pertaruhan di pasar saham, namun Cawkwell bersikukuh bahwa dia tidak berusaha membuat 'pertaruhan gila' sebagaimana yang dilakukan pemerintah Inggris dalam satu dekade terakhir.
Ia pun mengkritik Perdana Menteri Inggris Gordon Brown, yang ketika menjabat sebagai menteri keuangan dituding telah membuat sistem kredit sangat mudah.
"Masyarakat telah ditipu dalam sebuah skala massal. Brown tahu tentang semua ini. Dan semua ini adalah sebuah perjudian gila dengan membuat kredit berekspansi terus, namun Anda tidak dapat membuat kredit tumbuh selamanya," ketusnya.
Source : detikfinance.com
Labels: Global Crisis