Saturday, October 25, 2008
Money management sangat berfungsi sekali sebagai pelindung, mengontrol resiko melalui penggunaan stop loss, cut loss ataupun trailing stop, sembari menyeimbangkan porsi potensi kerugian yang akan Anda derita terhadap potensi keuntungan yang akan di dapatkan dalam suatu transaksi.
Mari kita ambil suatu contoh penerapan money management yang sangat jelek.
Banyak sekali investor / trader yang lebih memilih menahan rugi hingga 10%-15% pada suatu transaksi mereka yang salah langkah, daripada melakukan cut loss dini sebelum terjebak dan berpindah pada suatu transaksi yang berpotensial memberikan mereka keuntungan profit hanya sebesar 5%.
Ilustrasi diatas menggambarkan situasi dimana para trader yang lebih suka membalikkan rules risk dan rewards ratio 1:3, dimana seharusnya resiko yang minimal di letakkan pada bagian yang maksimal, dan sebaliknya.
Tidak perlu seorang professor matematika untuk menilai, Tentu saja hal tersebut adalah SALAH BESAR.Esensi penting dari sebuah transaksi bukanlah terletak pada seberapa besar kerugian yang Anda alami pada saat Anda salah, atau seberapa besar keuntungan yang akan anda terima saat Anda benar. Namun terletak pada seberapa besar toleransi kemungkinan keuntungan yang akan Anda dapatkan pada saat Anda benar, dan seberapa besar toleransi kemungkinan kerugian pada saat Anda salah ??
Sebuah money management yang bagus adalah mengetahui profit objektif Anda yang juga berarti mengetahui toleransi kemungkinan-kemungkinan pada saat Anda salah dan benar, tentunya JUGA mengontrol resiko dengan cut loss, stop loos, dan trailing stop .
Coba Anda pikirkan, apakah Anda lebih baik menahan rugi sebesar 10%-15% pada saat Anda salah, dan merealisasikan keuntungan 5% pada saat Anda benar ??, Dan hal ini terjadi terus secara konsisten 8 dari 10 kali transaksi Anda.
ATAU
Anda lebih baik merealisasikan rugi sebesar 5% pada saat Anda salah, dan menahan keuntungan hingga mencapai 10%-15% pada saat Anda benar ??, Dan hal ini terjadi konsisten 8 dari 10 kali transaksi Anda.
Sampai ketemu pada kesalahan ke 3
Source : j-club
Mari kita ambil suatu contoh penerapan money management yang sangat jelek.
Banyak sekali investor / trader yang lebih memilih menahan rugi hingga 10%-15% pada suatu transaksi mereka yang salah langkah, daripada melakukan cut loss dini sebelum terjebak dan berpindah pada suatu transaksi yang berpotensial memberikan mereka keuntungan profit hanya sebesar 5%.
Ilustrasi diatas menggambarkan situasi dimana para trader yang lebih suka membalikkan rules risk dan rewards ratio 1:3, dimana seharusnya resiko yang minimal di letakkan pada bagian yang maksimal, dan sebaliknya.
Tidak perlu seorang professor matematika untuk menilai, Tentu saja hal tersebut adalah SALAH BESAR.Esensi penting dari sebuah transaksi bukanlah terletak pada seberapa besar kerugian yang Anda alami pada saat Anda salah, atau seberapa besar keuntungan yang akan anda terima saat Anda benar. Namun terletak pada seberapa besar toleransi kemungkinan keuntungan yang akan Anda dapatkan pada saat Anda benar, dan seberapa besar toleransi kemungkinan kerugian pada saat Anda salah ??
Sebuah money management yang bagus adalah mengetahui profit objektif Anda yang juga berarti mengetahui toleransi kemungkinan-kemungkinan pada saat Anda salah dan benar, tentunya JUGA mengontrol resiko dengan cut loss, stop loos, dan trailing stop .
Coba Anda pikirkan, apakah Anda lebih baik menahan rugi sebesar 10%-15% pada saat Anda salah, dan merealisasikan keuntungan 5% pada saat Anda benar ??, Dan hal ini terjadi terus secara konsisten 8 dari 10 kali transaksi Anda.
ATAU
Anda lebih baik merealisasikan rugi sebesar 5% pada saat Anda salah, dan menahan keuntungan hingga mencapai 10%-15% pada saat Anda benar ??, Dan hal ini terjadi konsisten 8 dari 10 kali transaksi Anda.
Sampai ketemu pada kesalahan ke 3
Source : j-club
Labels: Trader Fault