Friday, October 31, 2008
Ini merupaka bagian vital dalam trading plan dan money management. Orang bijak berkata “Tiada trader yang merencanakan kegagalan, tapi yang ada adalah trader yang gagal merencanakan”
Kegagalan menggunakan stop loss order begitu Anda masuk dalam suatu eksekusi transaksi di market adalah penentu segalanya. Bukanlah mental stops, tapi real stops yang mana tidak bisa diulang kembali. Banyak sekali pengalaman-pengalaman yang kita temui dari para trader yang selalu menggunakan mental stops karena pengalaman buruk melakukan cut loss, setelahnya market berbalik arah terbang ke arah yang sebenarnya bisa menguntungkan sesuai dengan harapan.
Hal ini bukan berarti akhirnya kita menyalahkan stop loss, tapi sebenarnya yang terjadi adalah kita sering melakukan stop loss pada tempat dan waktu yang salah, yang mana artinya kita tidak mempunyai sebuah teknikal stop yang bagus. Ketika stop loss ( yang kita tentukan pada saat sebelum eksekusi pembelian terjadi) tersentuh oleh pergerakan nilai harga, artinya menunjukkan analisa kita salah, dan trading plan kita juga salah dalam penempatannya.
Dengan tidak menghormati stop loss, begitu harga pasar menembus kebawah harga stop loss, Anda sudah tidak objektif dan untuk seterusnya, biasanya Anda akan lebih sering membuat kesalahan karena pada saat tersebut Anda sudah bertransaksi berdasarkan fear dan hope.
Coba tanyakan pada diri sendiri, seberapa sering terjadi hal-hal seperti diatas, pada saat pikiran Anda menyuruh Anda segera menekan tombol close order atau menelpon broker Anda untuk menyuruh mereka cut loss posisi Anda, namun tidak Anda lakukan sama sekali. Dan pada beberapa menit kemudian status unrealized loss Anda sudah membengkak dan terus membengkak diatas batas toleransi kerugian Anda sebelumnya.
Anda secara subjektif biasanya akan berharap dan berdoa agar harga kembali naik ke atas minimal ke area stop loss yang Anda abaikan sebelumnya. Sayangnya yang sering terjadi adalah pergerakan nilai harga tidak pernah kembali lagi ke atas, dan pikiran Anda menjadi kalut melihat status loss Anda yang makin berlipat-lipat.
Ada pepatah kuno yang mengatakan “ The first loss is the smallest. It is also the easiest to take, even though it may seem hard at the time.”
Satu-satunya cara mengatasi kesalahan ke 3 ini adalah, menghadapi dan mengalahkan musuh Anda di market, yaitu diri Anda sendiri.. Disiplinlah
Sampai ketemu pada kesalahan ke 4
Source : j-club
Kegagalan menggunakan stop loss order begitu Anda masuk dalam suatu eksekusi transaksi di market adalah penentu segalanya. Bukanlah mental stops, tapi real stops yang mana tidak bisa diulang kembali. Banyak sekali pengalaman-pengalaman yang kita temui dari para trader yang selalu menggunakan mental stops karena pengalaman buruk melakukan cut loss, setelahnya market berbalik arah terbang ke arah yang sebenarnya bisa menguntungkan sesuai dengan harapan.
Hal ini bukan berarti akhirnya kita menyalahkan stop loss, tapi sebenarnya yang terjadi adalah kita sering melakukan stop loss pada tempat dan waktu yang salah, yang mana artinya kita tidak mempunyai sebuah teknikal stop yang bagus. Ketika stop loss ( yang kita tentukan pada saat sebelum eksekusi pembelian terjadi) tersentuh oleh pergerakan nilai harga, artinya menunjukkan analisa kita salah, dan trading plan kita juga salah dalam penempatannya.
Dengan tidak menghormati stop loss, begitu harga pasar menembus kebawah harga stop loss, Anda sudah tidak objektif dan untuk seterusnya, biasanya Anda akan lebih sering membuat kesalahan karena pada saat tersebut Anda sudah bertransaksi berdasarkan fear dan hope.
Coba tanyakan pada diri sendiri, seberapa sering terjadi hal-hal seperti diatas, pada saat pikiran Anda menyuruh Anda segera menekan tombol close order atau menelpon broker Anda untuk menyuruh mereka cut loss posisi Anda, namun tidak Anda lakukan sama sekali. Dan pada beberapa menit kemudian status unrealized loss Anda sudah membengkak dan terus membengkak diatas batas toleransi kerugian Anda sebelumnya.
Anda secara subjektif biasanya akan berharap dan berdoa agar harga kembali naik ke atas minimal ke area stop loss yang Anda abaikan sebelumnya. Sayangnya yang sering terjadi adalah pergerakan nilai harga tidak pernah kembali lagi ke atas, dan pikiran Anda menjadi kalut melihat status loss Anda yang makin berlipat-lipat.
Ada pepatah kuno yang mengatakan “ The first loss is the smallest. It is also the easiest to take, even though it may seem hard at the time.”
Satu-satunya cara mengatasi kesalahan ke 3 ini adalah, menghadapi dan mengalahkan musuh Anda di market, yaitu diri Anda sendiri.. Disiplinlah
Sampai ketemu pada kesalahan ke 4
Source : j-club
Labels: Trader Fault