Wednesday, October 22, 2008
Beberapa minggu lagi, tepatnya tanggal 4 November 2008, akan diadakan pemilihan presiden di Amerika Serikat. Pemilihan presiden Amerika ini berdampak besar terhadap pergerakan US Dollar. Begitu banyak permintaan akan dolar untuk terselenggaranya pemilu ini dan optimisme atas terpilihnya kandidat presiden yang dikehendaki masyarakat melalui poling-poling masyarakat diprediksi akan menguatkan dollar.
Sama seperti suasana politik di manapun, menjelang pemilu akan diwarnai oleh banyak spekulasi tentang siapa yang akan menang, apa kebijakan ekonomi dan keamanan negaranya, akan kah ada perbaikan atau semakin memburuk, dan spekulasi lainnya.
Banyak masyarakat Amerika yang kecewa dengan pemerintahan Bush sekarang yang notabene berasal dari Partai Republik. Banyak anggapan, tim ekonomi pemerintah Amerika cenderung manipulatif dalam kebijakan moneter dan fiskalnya, bahkan banyak perusahaan-perusahaan yang bermasalah mempunyai hubungan yang dekat dengan Presiden George W Bush. Hal ini membuat ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintahan sekarang.
Akan tetapi, kandidat dari Partai Republik tidak menangkap kegusaran masyarakat. McCain dan Sarah Palin sibuk membela kebijakan dari pemerintah saat ini sehingga pamornya tidak sepopuler Obama. McCain bahkan sudah merasa kalah terlebih dahulu karena pers dan masyarakat malah menyudutkannya akibat kampanyenya yang pro pemerintah dan mulai memaksa dia untuk mengubah strategi kampanyenya dengan mengkritik kebijakan-kebijakan ekonomi Bush terdahulu.
Sedangkan Obama, kandidat dari Partai Demokrat pernah mengatakan dalam kampanyenya bahwa dia bukanlah orang yang menghabiskan banyak waktunya untuk memanipulasi kebijakan fiskal dan moneter untuk menguatkan dollar melainkan fokus untuk melakukan perbaikan-perbaikan ekonomi yang bersifat fundamental sehingga naik/turunnya dolar akan lebih landai dan diharapkan tidak terjadi fluktuasi yang tajam. Menurutnya, diharapkan tidak banyak kejutan-kejutan yang tidak menyenangkan terjadi di pasar melalui kebijakan tersebut.
Masyarakat cenderung lebih mempercayai Obama dan lebih Optimis bila Obama terpilih menjadi presiden dibandingkan McCain. Biasanya, pasar akan merespon negatif hasil pemilu yang berlawanan dengan kehendak masyarakat dan akan membuat dollar melemah. Hal ini pernah terjadi pada saat pemilu tahun 2004 di mana kemenangan George Bush menjadi presiden atas rivalnya, John Kerry harus melalui pengadilan terlebih dahulu, karena masalah perhitungan berdasarkan suara yang memenangkan John Kerry dengan perhitungan berdasarkan daerah.
Source : vibiznews.com
Sama seperti suasana politik di manapun, menjelang pemilu akan diwarnai oleh banyak spekulasi tentang siapa yang akan menang, apa kebijakan ekonomi dan keamanan negaranya, akan kah ada perbaikan atau semakin memburuk, dan spekulasi lainnya.
Banyak masyarakat Amerika yang kecewa dengan pemerintahan Bush sekarang yang notabene berasal dari Partai Republik. Banyak anggapan, tim ekonomi pemerintah Amerika cenderung manipulatif dalam kebijakan moneter dan fiskalnya, bahkan banyak perusahaan-perusahaan yang bermasalah mempunyai hubungan yang dekat dengan Presiden George W Bush. Hal ini membuat ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintahan sekarang.
Akan tetapi, kandidat dari Partai Republik tidak menangkap kegusaran masyarakat. McCain dan Sarah Palin sibuk membela kebijakan dari pemerintah saat ini sehingga pamornya tidak sepopuler Obama. McCain bahkan sudah merasa kalah terlebih dahulu karena pers dan masyarakat malah menyudutkannya akibat kampanyenya yang pro pemerintah dan mulai memaksa dia untuk mengubah strategi kampanyenya dengan mengkritik kebijakan-kebijakan ekonomi Bush terdahulu.
Sedangkan Obama, kandidat dari Partai Demokrat pernah mengatakan dalam kampanyenya bahwa dia bukanlah orang yang menghabiskan banyak waktunya untuk memanipulasi kebijakan fiskal dan moneter untuk menguatkan dollar melainkan fokus untuk melakukan perbaikan-perbaikan ekonomi yang bersifat fundamental sehingga naik/turunnya dolar akan lebih landai dan diharapkan tidak terjadi fluktuasi yang tajam. Menurutnya, diharapkan tidak banyak kejutan-kejutan yang tidak menyenangkan terjadi di pasar melalui kebijakan tersebut.
Masyarakat cenderung lebih mempercayai Obama dan lebih Optimis bila Obama terpilih menjadi presiden dibandingkan McCain. Biasanya, pasar akan merespon negatif hasil pemilu yang berlawanan dengan kehendak masyarakat dan akan membuat dollar melemah. Hal ini pernah terjadi pada saat pemilu tahun 2004 di mana kemenangan George Bush menjadi presiden atas rivalnya, John Kerry harus melalui pengadilan terlebih dahulu, karena masalah perhitungan berdasarkan suara yang memenangkan John Kerry dengan perhitungan berdasarkan daerah.
Source : vibiznews.com
Labels: Article