Friday, October 31, 2008
1. Tidak ada kaitannya dengan usia
- Nelson Mandela menjadi presiden saat berusia 76 tahun.
- Bill Gates menjadi orang terkaya didunia saat berusia 41 tahun ia menghasilkan sekitar US$ 60 juta perhari.
- Marconi berhasil menciptakan telepon saat baru berusia 27 tahun.
2. Tidak ada kaitannya dengan warna kulit, bangsa, agama dan keturunan
- Jenderal Colin Powell menjadi ahli politik terkenal, keturunan kulit hitam di A.S
- Konfusius adalah anak yatim yang menjadi seorang filsuf terkenal didunia.
3. Tidak ada kaitannya dengan cacat fisik
- Napoleon Bonaparte memiliki postur tubuh yang sangat pendek dan wajah yang kurang menarik, tetapi ia bisa menjadi pemimpin pasukan untuk mendirikan satu wilayah besar di Eropa.
- Bethoven adalah tuna rungu, namun dengan usaha kerasnya ia akhirnya menjadi ahli musik terkenal.
4. Tidak ada kaitannya dengan tingkat pendidikan
- Henry Ford tidak pernah duduk dibangku sekolah, tetapi menjadi Raja mobil dunia.
- Thomas Alfa Edison menjadi ilmuwan walaupun hanya lulusan SD.
5. Tidak ada kaitannya dengan latar belakang keluarga
- Abraham Lincoln lahir dari keluarga miskin, dengan latar belakang tidak bisa dibanggakan. Namun setelah bertahun-tahun berjuang, ia bisa menjadi Presiden Amerika
- Water Disney hanyalah pemuda miskin dan mulai bekerja pada usia 20an tahun, tetapi kurang dari 10 tahun kemudian ia berhasil menjadi seorang usahawan terkenal.
Dengan mengetahui 5 fakta tentang kesuksesan diatas, semoga saja kita termasuk orang-orang yang mendapatkan kesuksesan yang telah kita cita-citakan.
- Nelson Mandela menjadi presiden saat berusia 76 tahun.
- Bill Gates menjadi orang terkaya didunia saat berusia 41 tahun ia menghasilkan sekitar US$ 60 juta perhari.
- Marconi berhasil menciptakan telepon saat baru berusia 27 tahun.
2. Tidak ada kaitannya dengan warna kulit, bangsa, agama dan keturunan
- Jenderal Colin Powell menjadi ahli politik terkenal, keturunan kulit hitam di A.S
- Konfusius adalah anak yatim yang menjadi seorang filsuf terkenal didunia.
3. Tidak ada kaitannya dengan cacat fisik
- Napoleon Bonaparte memiliki postur tubuh yang sangat pendek dan wajah yang kurang menarik, tetapi ia bisa menjadi pemimpin pasukan untuk mendirikan satu wilayah besar di Eropa.
- Bethoven adalah tuna rungu, namun dengan usaha kerasnya ia akhirnya menjadi ahli musik terkenal.
4. Tidak ada kaitannya dengan tingkat pendidikan
- Henry Ford tidak pernah duduk dibangku sekolah, tetapi menjadi Raja mobil dunia.
- Thomas Alfa Edison menjadi ilmuwan walaupun hanya lulusan SD.
5. Tidak ada kaitannya dengan latar belakang keluarga
- Abraham Lincoln lahir dari keluarga miskin, dengan latar belakang tidak bisa dibanggakan. Namun setelah bertahun-tahun berjuang, ia bisa menjadi Presiden Amerika
- Water Disney hanyalah pemuda miskin dan mulai bekerja pada usia 20an tahun, tetapi kurang dari 10 tahun kemudian ia berhasil menjadi seorang usahawan terkenal.
Dengan mengetahui 5 fakta tentang kesuksesan diatas, semoga saja kita termasuk orang-orang yang mendapatkan kesuksesan yang telah kita cita-citakan.
Labels: Motivaion
Ini merupaka bagian vital dalam trading plan dan money management. Orang bijak berkata “Tiada trader yang merencanakan kegagalan, tapi yang ada adalah trader yang gagal merencanakan”
Kegagalan menggunakan stop loss order begitu Anda masuk dalam suatu eksekusi transaksi di market adalah penentu segalanya. Bukanlah mental stops, tapi real stops yang mana tidak bisa diulang kembali. Banyak sekali pengalaman-pengalaman yang kita temui dari para trader yang selalu menggunakan mental stops karena pengalaman buruk melakukan cut loss, setelahnya market berbalik arah terbang ke arah yang sebenarnya bisa menguntungkan sesuai dengan harapan.
Hal ini bukan berarti akhirnya kita menyalahkan stop loss, tapi sebenarnya yang terjadi adalah kita sering melakukan stop loss pada tempat dan waktu yang salah, yang mana artinya kita tidak mempunyai sebuah teknikal stop yang bagus. Ketika stop loss ( yang kita tentukan pada saat sebelum eksekusi pembelian terjadi) tersentuh oleh pergerakan nilai harga, artinya menunjukkan analisa kita salah, dan trading plan kita juga salah dalam penempatannya.
Dengan tidak menghormati stop loss, begitu harga pasar menembus kebawah harga stop loss, Anda sudah tidak objektif dan untuk seterusnya, biasanya Anda akan lebih sering membuat kesalahan karena pada saat tersebut Anda sudah bertransaksi berdasarkan fear dan hope.
Coba tanyakan pada diri sendiri, seberapa sering terjadi hal-hal seperti diatas, pada saat pikiran Anda menyuruh Anda segera menekan tombol close order atau menelpon broker Anda untuk menyuruh mereka cut loss posisi Anda, namun tidak Anda lakukan sama sekali. Dan pada beberapa menit kemudian status unrealized loss Anda sudah membengkak dan terus membengkak diatas batas toleransi kerugian Anda sebelumnya.
Anda secara subjektif biasanya akan berharap dan berdoa agar harga kembali naik ke atas minimal ke area stop loss yang Anda abaikan sebelumnya. Sayangnya yang sering terjadi adalah pergerakan nilai harga tidak pernah kembali lagi ke atas, dan pikiran Anda menjadi kalut melihat status loss Anda yang makin berlipat-lipat.
Ada pepatah kuno yang mengatakan “ The first loss is the smallest. It is also the easiest to take, even though it may seem hard at the time.”
Satu-satunya cara mengatasi kesalahan ke 3 ini adalah, menghadapi dan mengalahkan musuh Anda di market, yaitu diri Anda sendiri.. Disiplinlah
Sampai ketemu pada kesalahan ke 4
Source : j-club
Kegagalan menggunakan stop loss order begitu Anda masuk dalam suatu eksekusi transaksi di market adalah penentu segalanya. Bukanlah mental stops, tapi real stops yang mana tidak bisa diulang kembali. Banyak sekali pengalaman-pengalaman yang kita temui dari para trader yang selalu menggunakan mental stops karena pengalaman buruk melakukan cut loss, setelahnya market berbalik arah terbang ke arah yang sebenarnya bisa menguntungkan sesuai dengan harapan.
Hal ini bukan berarti akhirnya kita menyalahkan stop loss, tapi sebenarnya yang terjadi adalah kita sering melakukan stop loss pada tempat dan waktu yang salah, yang mana artinya kita tidak mempunyai sebuah teknikal stop yang bagus. Ketika stop loss ( yang kita tentukan pada saat sebelum eksekusi pembelian terjadi) tersentuh oleh pergerakan nilai harga, artinya menunjukkan analisa kita salah, dan trading plan kita juga salah dalam penempatannya.
Dengan tidak menghormati stop loss, begitu harga pasar menembus kebawah harga stop loss, Anda sudah tidak objektif dan untuk seterusnya, biasanya Anda akan lebih sering membuat kesalahan karena pada saat tersebut Anda sudah bertransaksi berdasarkan fear dan hope.
Coba tanyakan pada diri sendiri, seberapa sering terjadi hal-hal seperti diatas, pada saat pikiran Anda menyuruh Anda segera menekan tombol close order atau menelpon broker Anda untuk menyuruh mereka cut loss posisi Anda, namun tidak Anda lakukan sama sekali. Dan pada beberapa menit kemudian status unrealized loss Anda sudah membengkak dan terus membengkak diatas batas toleransi kerugian Anda sebelumnya.
Anda secara subjektif biasanya akan berharap dan berdoa agar harga kembali naik ke atas minimal ke area stop loss yang Anda abaikan sebelumnya. Sayangnya yang sering terjadi adalah pergerakan nilai harga tidak pernah kembali lagi ke atas, dan pikiran Anda menjadi kalut melihat status loss Anda yang makin berlipat-lipat.
Ada pepatah kuno yang mengatakan “ The first loss is the smallest. It is also the easiest to take, even though it may seem hard at the time.”
Satu-satunya cara mengatasi kesalahan ke 3 ini adalah, menghadapi dan mengalahkan musuh Anda di market, yaitu diri Anda sendiri.. Disiplinlah
Sampai ketemu pada kesalahan ke 4
Source : j-club
Labels: Trader Fault
Thursday, October 30, 2008
TRANSAKSI REPO
Banyak muncul pembahasan atau diskusi mengenai REPO untuk meningkatkan likuiditas instrumen investasi, terutama untuk mengatasi pembayaran redemption investor reksa dana. Apakah REPO tersebut dan bagaimana transaksinya serta risiko apa saja yang dihadapi pihak-pihak yang terkait dalam transaksi REPO. Tulisan ini akan membahas pertanyaan tersebut.
REPO merupakan transaksi perjanjian jual-beli instrumen investasi antara dua belah dua pihak. Pihak-pihak tersebut adalah pihak yang membutuhkan dana disebut dengan Penjual REPO, dan pihak yang memiliki dana dan dapat juga disebut sebagai investor.
REPO ini dapat juga dikatakan menggadaikan barang seperti masyarakat menggadaikan barangnya kepada PT Pegadaian untuk mendapat dana tunai. Perbedaannya, dengan menggadaikan barang ke PT Pegadaian, yang digadaikan adalah barang atau sering disebut sebagai jaminan.
REPO mempunyai barang yang digadaikan, yaitu instrumen investasi di pasar modal, seperti deposito, commercial paper, promissory notes, medium term notes, obligasi, dan saham. Sementara pada PT Pegadaian barang fisik sebagai jaminannya, seperti mobil, dan perhiasan.
Pihak yang membutuhkan dana mempunyai barang yang akan dijaminkan dalam transaksi REPO tersebut. Berdasarkan buku teks keuangan, transaksi REPO mempunyai jangka waktu relatif pendek, sekitar 3-14 hari, tetapi praktiknya REPO ini dilakukan dengan jangka waktu satu bulan dan dapat diperpanjang (roll-over).
Instrumen investasi sebagai jaminan REPO dapat dimiliki investor bila penjual REPO tidak sanggup membeli kembali pada saat jatuh tempo. Selama periode perjanjian, hak milik instrumen investasi berpindah menjadi milik investor REPO.
REPO ini bertujuan membantu pihak yang membutuhkan dana dalam rangka likuiditas. REPO banyak dilakukan karena pemilik instrumen investasi tidak ingin instrumen investasi tersebut pindah ke pihak lain karena nilai instrumen tersebut sangat bagus dalam investasi. BAGI pihak yang membutuhkan dana atau kita sebut penjual REPO, REPO merupakan transaksi menjual instrumen investasi dan kesanggupan membeli kembali.
Harga jual instrumen investasi lebih tinggi dari harga belinya pada saat jatuh tempo sehingga kerugian muncul pada pihak penjual REPO. Besarnya selisih antara harga jual dan harga beli instrumen investasi merupakan balas jasa atas transaksi tersebut.
Biasanya, nilai selisih harga jual dan harga beli instrumen tersebut minimum sama dengan tingkat bunga yang berlaku, tetapi pihak yang membutuhkan dana dalam posisi yang terjepit. Balas jasa ini bisa sangat tinggi dari tingkat bunga yang berlaku sehingga balas jasa ini merupakan kesepakatan antara Penjual REPO dengan investor REPO.
Dalam melakukan transaksi REPO, risiko yang dihadapi investor terletak pada pihak yang menjual REPO dan risiko likuiditas dari instrumen investasi sebagai jaminan dari REPO tersebut. Risiko yang timbul dikarenakan pihak penjual REPO, yaitu kemampuan pihak penjual membeli kembali instrumen dan itikad baiknya.
Pihak penjual risiko tidak dapat membeli kembali karena arus kasnya belum dapat memenuhi, maka REPO dapat diperpanjang dengan persetujuan investor. Bila tidak, penjual REPO harus mencari investor lain sebagai pengganti pihak investor REPO. Risiko ini dikenal sebagai counter party risk.
Pada sisi lain, REPO ini juga dapat digunakan pihak tertentu untuk menguasai pihak yang membutuhkan dana tersebut. Maka, perjanjiannya perlu dibuat jelas dan diharapkan jasa kantor konsultan hukum dipergunakan agar problem di kemudian hari tidak terjadi. Bagi investor REPO, reputasi penjual REPO perlu diteliti atau due-deligence agar investasi yang dilakukan tidak menjadi buntung. Sebaiknya investor melakukan investasi REPO kepada pihak yang mempunyai reputasi bagus dan pihak yang sudah kenal.
Bila penjual REPO tidak sanggup membeli kembali dikarenakan pihak tersebut wanprestasi, instrumen harus dijual ke pasar agar dana dapat kembali sehingga likuiditas instrumen sangat dibutuhkan. Risiko likuiditas instrumen investasi juga perlu diperhatikan investor REPO agar dana yang dimiliki bisa kembali. Instrumen investasi sebagai jaminan pada REPO selayaknya instrumen yang mempunyai likuiditas cukup tinggi.
Investor harus memilih instrumen investasi yang mempunyai risiko likuiditas kecil agar investasi yang dilakukan tidak buntung. Investor harus bertanya kepada para pelaku pasar yang memahami instrumen investasi tersebut. Misalkan, jaminannya obligasi PT X yang likuiditasnya tidak ada di pasar, maka investor harus meminta obligasi yang mempunyai likuiditas di pasar seperti obligasi pemerintah.
Untuk membuat REPO berjalan baik dan likuiditas instrumen juga ada di pasar, sangat penting menentukan nilai REPO. Nilai REPO juga mempengaruhi likuiditas REPO itu sendiri. Risiko REPO juga termasuk risiko penilaian REPO tersebut.
Risiko REPO OBLIGASI lebih rendah dari risiko REPO saham. Biasanya, nilai REPO obligasi sekitar 70% dari nilai obligasi karena penurunan harga wajar obligasi tidak mungkin sebesar 5 % dalam kondisi normal. Bahkan, dalam kondisi tidak normal sangat jarang turun di bawah 10 %, kecuali kondisi yang sangat-sangat tidak normal. Untuk saham, para pemain di REPO mengharapkan nilai REPO-nya sebesar 50 %dari nilai harga pasar saham karena harga saham sangat berfluktuasi atau volatilitasnya sangat tinggi.
REPO bisa juga dipergunakan berbagai pihak untuk melakukan "perencanaan pajak" agar pengeluaran perusahaan/pihak untuk pajak lebih kecil. Dalam melakukan transaksi REPO, perjanjian harus berisikan kewajiban pembelian kembali sehingga kerugian terjadi pada pihak yang melakukan REPO. Selisih harga jual dan harga beli pada pihak yang mentransaksikan REPO mengakibatkan adanya kerugian dan berakhir memperkecil laba bersih sebelum pajak.
Petugas pajak dapat melakukan pemeriksaan saksama untuk menemukan transaksi ini sebagai "perencanaan pajak" atau benar- benar karena kebutuhan dana. Arus kas perusahaan yang perlu dikelola atau diperiksa untuk mendapatkan fakta sebenarnya, karena arus kas perusahaan tidak dapat mengelabui tindakan manajemen perusahaan. Investor yang melakukan transaksi ini belum jelas mengenai pajaknya, tetapi investor akan dikenakan pajak tarif umum.
Dalam peraturan pajak belum disebutkan bahwa pengenaan pajak pada saat transaksi atau pada saat pelaporan pajak di akhir tahun. Sebaiknya transaksi ini dikenakan pajak final. Untuk lembaga/pihak yang membeli REPO mempunyai ketentuan pembukuan harus ditutup setiap hari, seperti reksa dana dan tarif normal pada lembaga yang mendapat pendapatannya dari bunga.
Dengan berbagai informasi yang diuraikan sebelumnya, investor dapat melakukan transaksi REPO dengan tetap mempunyai prinsip, risiko atas investasi ini juga besar dan risiko tersebut ditanggung investor karena pemilik dana adalah investor.
Repo Saham
Repo atau repurchase agreement adalah suatu kontrak, dimana suatu pihak melakukan penjualan efek, dengan perjanjian, bahwa ia akan membeli kembali efek tersebut pada suatu waktu tertentu dan pada harga tertentu. Umumnya, harga pada saat penebusan lebih tinggi dibandingkan harga penjualan. Efek yang dimaksud dalam hal ini misalnya saham, obligasi, dll.
Banyak transaksi repo tergolong overnight transaction. Hal ini berarti, jangka waktu perjanjian repo hanya satu hari saja. Sementara, transaksi repo dengan jangka waktu yang lebih panjang, dikenal sebagai term repos, yang umumnya bisa diperpanjang hingga satu bulan atau lebih.
Pada dasarnya, mekanisme repo sama dengan transasksi hutang dengan jaminan (secured loan). Hal ini disebabkan adanya : transaksi perpindahan uang dari pihak pembeli kepada pihak penjual, yang menunjukkan tanda diterimanya pinjaman, terdapat penyerahan efek dari pihak penjual kepada pihak pembeli, yang dapat diartikan sebagai penyerahan jaminan, terdapat perjanjian kapan akan dilakukan pembelian kembali atas efek tersebut, yang menunjukkan periode pinjaman, serta adanya selisih positif antara harga penebusan efek dan harga penjualan, yang dianggap sebagai bunga atas pinjaman.
Contoh transaksi repo : perusahaan perantara jual beli saham (broker-dealer) menggunakan repo sebagai alternatif memperoleh uang tunai. Caranya : dengan menjual persediaannya (inventory) yang berupa efek, dengan perjanjian pembelian kembali. Sementara itu, pihak pembeli efek umumnya berasal dari institusi yang memiliki uang tunai lebih, yang ingin diinvestasikan jangka pendek.
Reverse Repo
Istilah ini digunakan untuk menggambarkan kejadian sebaliknya dari transasksi repo. Jika penjualan efek dengan perjanjian membeli kembali disebut transaksi repo, maka reverse repo merupakan pembelian efek yang ditawarkan dalam transaksi repo untuk dijual kembali.
Source : j-club
Banyak muncul pembahasan atau diskusi mengenai REPO untuk meningkatkan likuiditas instrumen investasi, terutama untuk mengatasi pembayaran redemption investor reksa dana. Apakah REPO tersebut dan bagaimana transaksinya serta risiko apa saja yang dihadapi pihak-pihak yang terkait dalam transaksi REPO. Tulisan ini akan membahas pertanyaan tersebut.
REPO merupakan transaksi perjanjian jual-beli instrumen investasi antara dua belah dua pihak. Pihak-pihak tersebut adalah pihak yang membutuhkan dana disebut dengan Penjual REPO, dan pihak yang memiliki dana dan dapat juga disebut sebagai investor.
REPO ini dapat juga dikatakan menggadaikan barang seperti masyarakat menggadaikan barangnya kepada PT Pegadaian untuk mendapat dana tunai. Perbedaannya, dengan menggadaikan barang ke PT Pegadaian, yang digadaikan adalah barang atau sering disebut sebagai jaminan.
REPO mempunyai barang yang digadaikan, yaitu instrumen investasi di pasar modal, seperti deposito, commercial paper, promissory notes, medium term notes, obligasi, dan saham. Sementara pada PT Pegadaian barang fisik sebagai jaminannya, seperti mobil, dan perhiasan.
Pihak yang membutuhkan dana mempunyai barang yang akan dijaminkan dalam transaksi REPO tersebut. Berdasarkan buku teks keuangan, transaksi REPO mempunyai jangka waktu relatif pendek, sekitar 3-14 hari, tetapi praktiknya REPO ini dilakukan dengan jangka waktu satu bulan dan dapat diperpanjang (roll-over).
Instrumen investasi sebagai jaminan REPO dapat dimiliki investor bila penjual REPO tidak sanggup membeli kembali pada saat jatuh tempo. Selama periode perjanjian, hak milik instrumen investasi berpindah menjadi milik investor REPO.
REPO ini bertujuan membantu pihak yang membutuhkan dana dalam rangka likuiditas. REPO banyak dilakukan karena pemilik instrumen investasi tidak ingin instrumen investasi tersebut pindah ke pihak lain karena nilai instrumen tersebut sangat bagus dalam investasi. BAGI pihak yang membutuhkan dana atau kita sebut penjual REPO, REPO merupakan transaksi menjual instrumen investasi dan kesanggupan membeli kembali.
Harga jual instrumen investasi lebih tinggi dari harga belinya pada saat jatuh tempo sehingga kerugian muncul pada pihak penjual REPO. Besarnya selisih antara harga jual dan harga beli instrumen investasi merupakan balas jasa atas transaksi tersebut.
Biasanya, nilai selisih harga jual dan harga beli instrumen tersebut minimum sama dengan tingkat bunga yang berlaku, tetapi pihak yang membutuhkan dana dalam posisi yang terjepit. Balas jasa ini bisa sangat tinggi dari tingkat bunga yang berlaku sehingga balas jasa ini merupakan kesepakatan antara Penjual REPO dengan investor REPO.
Dalam melakukan transaksi REPO, risiko yang dihadapi investor terletak pada pihak yang menjual REPO dan risiko likuiditas dari instrumen investasi sebagai jaminan dari REPO tersebut. Risiko yang timbul dikarenakan pihak penjual REPO, yaitu kemampuan pihak penjual membeli kembali instrumen dan itikad baiknya.
Pihak penjual risiko tidak dapat membeli kembali karena arus kasnya belum dapat memenuhi, maka REPO dapat diperpanjang dengan persetujuan investor. Bila tidak, penjual REPO harus mencari investor lain sebagai pengganti pihak investor REPO. Risiko ini dikenal sebagai counter party risk.
Pada sisi lain, REPO ini juga dapat digunakan pihak tertentu untuk menguasai pihak yang membutuhkan dana tersebut. Maka, perjanjiannya perlu dibuat jelas dan diharapkan jasa kantor konsultan hukum dipergunakan agar problem di kemudian hari tidak terjadi. Bagi investor REPO, reputasi penjual REPO perlu diteliti atau due-deligence agar investasi yang dilakukan tidak menjadi buntung. Sebaiknya investor melakukan investasi REPO kepada pihak yang mempunyai reputasi bagus dan pihak yang sudah kenal.
Bila penjual REPO tidak sanggup membeli kembali dikarenakan pihak tersebut wanprestasi, instrumen harus dijual ke pasar agar dana dapat kembali sehingga likuiditas instrumen sangat dibutuhkan. Risiko likuiditas instrumen investasi juga perlu diperhatikan investor REPO agar dana yang dimiliki bisa kembali. Instrumen investasi sebagai jaminan pada REPO selayaknya instrumen yang mempunyai likuiditas cukup tinggi.
Investor harus memilih instrumen investasi yang mempunyai risiko likuiditas kecil agar investasi yang dilakukan tidak buntung. Investor harus bertanya kepada para pelaku pasar yang memahami instrumen investasi tersebut. Misalkan, jaminannya obligasi PT X yang likuiditasnya tidak ada di pasar, maka investor harus meminta obligasi yang mempunyai likuiditas di pasar seperti obligasi pemerintah.
Untuk membuat REPO berjalan baik dan likuiditas instrumen juga ada di pasar, sangat penting menentukan nilai REPO. Nilai REPO juga mempengaruhi likuiditas REPO itu sendiri. Risiko REPO juga termasuk risiko penilaian REPO tersebut.
Risiko REPO OBLIGASI lebih rendah dari risiko REPO saham. Biasanya, nilai REPO obligasi sekitar 70% dari nilai obligasi karena penurunan harga wajar obligasi tidak mungkin sebesar 5 % dalam kondisi normal. Bahkan, dalam kondisi tidak normal sangat jarang turun di bawah 10 %, kecuali kondisi yang sangat-sangat tidak normal. Untuk saham, para pemain di REPO mengharapkan nilai REPO-nya sebesar 50 %dari nilai harga pasar saham karena harga saham sangat berfluktuasi atau volatilitasnya sangat tinggi.
REPO bisa juga dipergunakan berbagai pihak untuk melakukan "perencanaan pajak" agar pengeluaran perusahaan/pihak untuk pajak lebih kecil. Dalam melakukan transaksi REPO, perjanjian harus berisikan kewajiban pembelian kembali sehingga kerugian terjadi pada pihak yang melakukan REPO. Selisih harga jual dan harga beli pada pihak yang mentransaksikan REPO mengakibatkan adanya kerugian dan berakhir memperkecil laba bersih sebelum pajak.
Petugas pajak dapat melakukan pemeriksaan saksama untuk menemukan transaksi ini sebagai "perencanaan pajak" atau benar- benar karena kebutuhan dana. Arus kas perusahaan yang perlu dikelola atau diperiksa untuk mendapatkan fakta sebenarnya, karena arus kas perusahaan tidak dapat mengelabui tindakan manajemen perusahaan. Investor yang melakukan transaksi ini belum jelas mengenai pajaknya, tetapi investor akan dikenakan pajak tarif umum.
Dalam peraturan pajak belum disebutkan bahwa pengenaan pajak pada saat transaksi atau pada saat pelaporan pajak di akhir tahun. Sebaiknya transaksi ini dikenakan pajak final. Untuk lembaga/pihak yang membeli REPO mempunyai ketentuan pembukuan harus ditutup setiap hari, seperti reksa dana dan tarif normal pada lembaga yang mendapat pendapatannya dari bunga.
Dengan berbagai informasi yang diuraikan sebelumnya, investor dapat melakukan transaksi REPO dengan tetap mempunyai prinsip, risiko atas investasi ini juga besar dan risiko tersebut ditanggung investor karena pemilik dana adalah investor.
Repo Saham
Repo atau repurchase agreement adalah suatu kontrak, dimana suatu pihak melakukan penjualan efek, dengan perjanjian, bahwa ia akan membeli kembali efek tersebut pada suatu waktu tertentu dan pada harga tertentu. Umumnya, harga pada saat penebusan lebih tinggi dibandingkan harga penjualan. Efek yang dimaksud dalam hal ini misalnya saham, obligasi, dll.
Banyak transaksi repo tergolong overnight transaction. Hal ini berarti, jangka waktu perjanjian repo hanya satu hari saja. Sementara, transaksi repo dengan jangka waktu yang lebih panjang, dikenal sebagai term repos, yang umumnya bisa diperpanjang hingga satu bulan atau lebih.
Pada dasarnya, mekanisme repo sama dengan transasksi hutang dengan jaminan (secured loan). Hal ini disebabkan adanya : transaksi perpindahan uang dari pihak pembeli kepada pihak penjual, yang menunjukkan tanda diterimanya pinjaman, terdapat penyerahan efek dari pihak penjual kepada pihak pembeli, yang dapat diartikan sebagai penyerahan jaminan, terdapat perjanjian kapan akan dilakukan pembelian kembali atas efek tersebut, yang menunjukkan periode pinjaman, serta adanya selisih positif antara harga penebusan efek dan harga penjualan, yang dianggap sebagai bunga atas pinjaman.
Contoh transaksi repo : perusahaan perantara jual beli saham (broker-dealer) menggunakan repo sebagai alternatif memperoleh uang tunai. Caranya : dengan menjual persediaannya (inventory) yang berupa efek, dengan perjanjian pembelian kembali. Sementara itu, pihak pembeli efek umumnya berasal dari institusi yang memiliki uang tunai lebih, yang ingin diinvestasikan jangka pendek.
Reverse Repo
Istilah ini digunakan untuk menggambarkan kejadian sebaliknya dari transasksi repo. Jika penjualan efek dengan perjanjian membeli kembali disebut transaksi repo, maka reverse repo merupakan pembelian efek yang ditawarkan dalam transaksi repo untuk dijual kembali.
Source : j-club
Labels: Article
Wednesday, October 29, 2008
Tujuan investor menempatkan dananya dalam investasi saham di pasar modal tidak lain adalah untuk mendapatkan keuntungan, mengembangkan modal, bila perlu memperoleh pendapatan rutin di bursa saham. Karenanya, tiap-tiap investor hampir pasti akan melakukan berbagai upaya guna memenuhi tujuannya ini. Upaya yang dilakukan juga sama, yakni mengelola potensi pendapatan dalam investasi saham ini yang berupa dividen dan capital gain.
Untuk memperoleh dividen maka investor perlu menyimpan saham tersebut minimal setahun, sedangkan untuk memperoleh capital gain langkah investor adalah membeli pada harga rendah kemudian menjual dengan harga tinggi. Jadi dua potensi ini yang kemudian dikelola oleh investor. Yang berhasil tentunya akan memperoleh keuntungan, modal bertambah dan akan sangat mungkin memperoleh pendapatan rutin (gajian tiap hari). Persoalannya bagaimana caranya agar tujuan investasi itu bisa tercapai?
Bagi investor yang telah menetapkan tujuan berinvestasi di saham untuk kepentingan pengembangan modal atau pertumbuhan modal, dan bila perlu bisa memperoleh pendapatan tiap hari sudah barang tentu akan melakukan aktivitas trading. Walhasil investor tersebut hampir pasti akan menjadi investor aktif. Ia akan melakukan transaksi secara offensive, bukan lagi devensive. Karena itu saham yang dibeli adalah saham-saham yang memiliki likuiditas tinggi. Aktivitas perdagangannya dari waktu ke waktu selalu ada.
Pilihannya bisa saham-saham yang tergabung dalam kategori blue chips, atau yang di Bursa Efek Indonesia (BEI) dikenal sebagai saham LQ-45 (45 saham terlikuid). Saham jenis ini menjadi pilihan karena mudah membeli dan mudah pula menjual, aktivitas tawar menawar pada saham-saham ini selalu ada dari waktu ke waktu. Kapan ingin membeli, ada yang menjual, kapan ingin menjual selalu ada yang membeli. Dengan kata lain, bagi investor aktif yang menganut investasi saham untuk pertumbuhan modal, jangan terlalu lama menahan saham (hold) terlalu lama menahan berarti akan kehilangan kesempatan memperoleh capital gain pada saham lainnya. Investasi pada satu saham lebih bersifat short term (jangka pendek) terkadang hari itu beli hari itu juga jual. Untuk itu penekanan investasi akan terpaku pada saham-saham yang cepat yang pengaruhnya besar bagi pasar.
Sementara itu, bagi investor yang membeli saham untuk kepastian pendapatan adalah tipikal investor yang konservatif, selalu menghindari risiko. Tipe investor ini bisa kita katakan sebagai yang sangat defensive. Karenanya dalam berinvestasi, investor tipikal ini selalu berhati-hati dan selalu memperhitungkan potensi pendapatan yang hendak dicapainya. Karenanya sebelum menentukan pilihan saham harus selalu dianalisa terlebih dulu saham mana yang akan menjadi sasaran investasi. Mulai dari karakteristik saham, kondisi fundamental, struktur industri serta rasio-rasio keuangan yang dari perusahaan yang menjadi sasaran investasi. Perangkat yang dipakai dalam menganalisa bisa bersumber dari laporan keuangan, utamanya yang terkait dengan kemampuan perusahaan tersebut membayarkan dividen tiap tahunnya. Agak rumit memang, namun berbagai rasio keuangan tersebut bisa ditanyakan kepada analis yang ada di perusahaan efek.
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menentukan pilihan saham misalnya rasio harga saham dibandingkan dengan pendapatan (price erning ratio atau P/E) dan dividen pay out rasio. PE merupakan perbandingan harga saham dengan laba per saham yang kemudian menjadi ukuran penting yang menjadi landasan pertimbangan seorang investor membeli saham sebuah perusahaan. Hal umum yang dilakukan adalah menjadikan rasio P/E sebagai pembanding untuk menilai pertumbuhan suatu perusahaan. Artinya, pertumbuhan sebuah perusahaan dinilai tinggi jika rasio P/E perusahaan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan rasio P/E perusahaan dalam industri yang sejenis.
Beberapa panduan di atas merupakan sekelumit dari banyak bentuk dan strategi dalam investasi saham yang bisa dilakukan investor. Namun dari banyak faktor dan strategi itu, faktor terpenting yang harus menjadi pertimbangan adalah ketidakpastian alias risiko. Karena investasi tidak akan terlepas dari pendapatan dan risiko. Hukum investasi yang tidak dapat dipungkiri adalah semakin tinggi ekspektasi pendapatan akan semakin tinggi pula risiko yang harus dihadapi. Karena itu dalam mengelola investasi ini investor akhirnya harus dihadapkan pada tingkat toleransi terhadap risiko yang mungkin saja muncul. Kita tahu, risiko merupakan penyimpangan dari ekspektasi tingkat pengembalian yang diharapkan, karena bisa saja, harga saham yang diharapkan naik malah mengalami penurunan atau ketika mengharapkan perusahaan akan beroperasi dengan baik dan mendapatkan keuntungan ternyata malah mengalami kerugian yang berakibat perusahaan harus memutuskan untuk tidak memberikan deviden kepada para pemegang sahamnya. Sementara itu apabila mengambil keputusan untuk bertransaksi di saham, investor sebaiknya juga mempertimbangkan tingkat toleransi mereka terhadap risiko.
Agar bisa bertoleransi dengan risiko investor perlu memperhatikan dana yang menjadi bekal dalam investasi. Hematnya dana yang dibawa dalam investasi bukan dana keperluan sehari-hari apalagi dana yang disiapkan untuk kepentingan emergency. Sebaiknya digunakan dana yang memang disiapkan untuk investasi. Karena hanya dengan begitu, investor bisa bertoleransi dengan risiko.
Source : okezone.com
Untuk memperoleh dividen maka investor perlu menyimpan saham tersebut minimal setahun, sedangkan untuk memperoleh capital gain langkah investor adalah membeli pada harga rendah kemudian menjual dengan harga tinggi. Jadi dua potensi ini yang kemudian dikelola oleh investor. Yang berhasil tentunya akan memperoleh keuntungan, modal bertambah dan akan sangat mungkin memperoleh pendapatan rutin (gajian tiap hari). Persoalannya bagaimana caranya agar tujuan investasi itu bisa tercapai?
Bagi investor yang telah menetapkan tujuan berinvestasi di saham untuk kepentingan pengembangan modal atau pertumbuhan modal, dan bila perlu bisa memperoleh pendapatan tiap hari sudah barang tentu akan melakukan aktivitas trading. Walhasil investor tersebut hampir pasti akan menjadi investor aktif. Ia akan melakukan transaksi secara offensive, bukan lagi devensive. Karena itu saham yang dibeli adalah saham-saham yang memiliki likuiditas tinggi. Aktivitas perdagangannya dari waktu ke waktu selalu ada.
Pilihannya bisa saham-saham yang tergabung dalam kategori blue chips, atau yang di Bursa Efek Indonesia (BEI) dikenal sebagai saham LQ-45 (45 saham terlikuid). Saham jenis ini menjadi pilihan karena mudah membeli dan mudah pula menjual, aktivitas tawar menawar pada saham-saham ini selalu ada dari waktu ke waktu. Kapan ingin membeli, ada yang menjual, kapan ingin menjual selalu ada yang membeli. Dengan kata lain, bagi investor aktif yang menganut investasi saham untuk pertumbuhan modal, jangan terlalu lama menahan saham (hold) terlalu lama menahan berarti akan kehilangan kesempatan memperoleh capital gain pada saham lainnya. Investasi pada satu saham lebih bersifat short term (jangka pendek) terkadang hari itu beli hari itu juga jual. Untuk itu penekanan investasi akan terpaku pada saham-saham yang cepat yang pengaruhnya besar bagi pasar.
Sementara itu, bagi investor yang membeli saham untuk kepastian pendapatan adalah tipikal investor yang konservatif, selalu menghindari risiko. Tipe investor ini bisa kita katakan sebagai yang sangat defensive. Karenanya dalam berinvestasi, investor tipikal ini selalu berhati-hati dan selalu memperhitungkan potensi pendapatan yang hendak dicapainya. Karenanya sebelum menentukan pilihan saham harus selalu dianalisa terlebih dulu saham mana yang akan menjadi sasaran investasi. Mulai dari karakteristik saham, kondisi fundamental, struktur industri serta rasio-rasio keuangan yang dari perusahaan yang menjadi sasaran investasi. Perangkat yang dipakai dalam menganalisa bisa bersumber dari laporan keuangan, utamanya yang terkait dengan kemampuan perusahaan tersebut membayarkan dividen tiap tahunnya. Agak rumit memang, namun berbagai rasio keuangan tersebut bisa ditanyakan kepada analis yang ada di perusahaan efek.
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menentukan pilihan saham misalnya rasio harga saham dibandingkan dengan pendapatan (price erning ratio atau P/E) dan dividen pay out rasio. PE merupakan perbandingan harga saham dengan laba per saham yang kemudian menjadi ukuran penting yang menjadi landasan pertimbangan seorang investor membeli saham sebuah perusahaan. Hal umum yang dilakukan adalah menjadikan rasio P/E sebagai pembanding untuk menilai pertumbuhan suatu perusahaan. Artinya, pertumbuhan sebuah perusahaan dinilai tinggi jika rasio P/E perusahaan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan rasio P/E perusahaan dalam industri yang sejenis.
Beberapa panduan di atas merupakan sekelumit dari banyak bentuk dan strategi dalam investasi saham yang bisa dilakukan investor. Namun dari banyak faktor dan strategi itu, faktor terpenting yang harus menjadi pertimbangan adalah ketidakpastian alias risiko. Karena investasi tidak akan terlepas dari pendapatan dan risiko. Hukum investasi yang tidak dapat dipungkiri adalah semakin tinggi ekspektasi pendapatan akan semakin tinggi pula risiko yang harus dihadapi. Karena itu dalam mengelola investasi ini investor akhirnya harus dihadapkan pada tingkat toleransi terhadap risiko yang mungkin saja muncul. Kita tahu, risiko merupakan penyimpangan dari ekspektasi tingkat pengembalian yang diharapkan, karena bisa saja, harga saham yang diharapkan naik malah mengalami penurunan atau ketika mengharapkan perusahaan akan beroperasi dengan baik dan mendapatkan keuntungan ternyata malah mengalami kerugian yang berakibat perusahaan harus memutuskan untuk tidak memberikan deviden kepada para pemegang sahamnya. Sementara itu apabila mengambil keputusan untuk bertransaksi di saham, investor sebaiknya juga mempertimbangkan tingkat toleransi mereka terhadap risiko.
Agar bisa bertoleransi dengan risiko investor perlu memperhatikan dana yang menjadi bekal dalam investasi. Hematnya dana yang dibawa dalam investasi bukan dana keperluan sehari-hari apalagi dana yang disiapkan untuk kepentingan emergency. Sebaiknya digunakan dana yang memang disiapkan untuk investasi. Karena hanya dengan begitu, investor bisa bertoleransi dengan risiko.
Source : okezone.com
Labels: Investment Tips
Tuesday, October 28, 2008
Selain perintah-perintah order, dalam Trading Forex terdapat beberapa istilah lain yang harus Anda ketahui (istilah yang berkaitan dengan tidakan Closing atau Menutup Posisi Order baik dalam keadaan Profit maupun Loss) antara lain :
Take Profit : Yaitu untuk menentukan berapa besar target profit yang Anda inginkan.
Stop Loss : Yaitu untuk menentukan seberapa besar dana yang anda ingin resikokan seandainya order Anda salah arah/ tidak sesuai dengan keinginan, SL juga dapat dikatakan sebagai pembatasan kerugian (atau cut loss). SL sebaiknya dipasang disetiap order Anda, untuk membatasi kerugian anda agar tidak semakin terpuruk, idealnya SL adalah 2% sampai dengan 3% dari modal anda.
Kalau TS (Trailing Stop) bekerja pada sisi client maka TP dan SL bekerja pada sisi broker/server sehingga apabila komputer Anda off atau tidak terhubung dengan Internet maka semua order yang telah Anda set akan otomatis tersimpan didalam server broker, sehigga jika harga telah menyentuh titik TP atau SL anda maka secara otomatis order anda akan tereksekusi/dijalankan.
Take Profit : Yaitu untuk menentukan berapa besar target profit yang Anda inginkan.
Stop Loss : Yaitu untuk menentukan seberapa besar dana yang anda ingin resikokan seandainya order Anda salah arah/ tidak sesuai dengan keinginan, SL juga dapat dikatakan sebagai pembatasan kerugian (atau cut loss). SL sebaiknya dipasang disetiap order Anda, untuk membatasi kerugian anda agar tidak semakin terpuruk, idealnya SL adalah 2% sampai dengan 3% dari modal anda.
Kalau TS (Trailing Stop) bekerja pada sisi client maka TP dan SL bekerja pada sisi broker/server sehingga apabila komputer Anda off atau tidak terhubung dengan Internet maka semua order yang telah Anda set akan otomatis tersimpan didalam server broker, sehigga jika harga telah menyentuh titik TP atau SL anda maka secara otomatis order anda akan tereksekusi/dijalankan.
Labels: Trading Terminology
Monday, October 27, 2008
Dalam investasi saham setidaknya ada dua cara yang bisa ditempuh seorang investor. Pertama membeli saham di pasar perdana, dan pasar sekunder. Pasar perdana adalah pasar untuk pertama kalinya saham tersebut ditawarkan oleh perusahaan (go public). Sedangkan pasar sekunder adalah pasar setelah saham tersebut dicatatkan di bursa. Membeli di pasar perdana maupun di pasar sekunder, investor memerlukan perantara (broker) sebuah institusi kelembagaan yang izinnya dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan, Depkeu.
Membeli di Pasar Perdana
Pasar perdana merupakan harga pertama kali dilepas ke pasar. Pasar perdana ini sering juga disebut sebagai pasar primer. Mekanisme pasar perdana ini diatur oleh perusahaan efek yang menjadi penjamin emisi dari perusahaan yang akan menawarkan sahamnya itu. Umumnya sebelum melakukan pembelian investor melakukan pemesanan terlebih dulu melalui penjamin emisi yang ditunjuk. Karena itu untuk membeli saham di pasar perdana ini yang perlu diperhatikan investor adalah mencari informasi emiten yang akan go public (yang akan melakukan penawaran umum, sekaligus mencari informasi perusahaan efek yang menjadi penjamin emisinya. Informasi mengenai suatu perusahaan (Emiten) yang akan menawarkan sahamnya untuk pertama kali pada masyarakat, dapat diketahui melalui prospektus ringkas yang diiklankan minimal di dua harian nasional, publik ekspose, atau prospektus.
Sebelum membeli bacalah terlebih dulu prospektus ringkas dari emiten itu. Prospektus merupakan laporan dan informasi ringkas mengenai jalannya perusahaan selama ini dan tujuan yang hendak dicapai dalam kurun waktu tertentu. Selanjutnya apabila berminat maka investor harus sesegera mungkin melakukan pembelian karena pasar perdana (penawaran umum) yang dilakukan emiten biasanya hanya berlangsung beberapa hari saja. Caranya adalah dengan mengisi formulir pemesanan pembelian saham (FPPS) yang disediakan perusahaan efek yang menjadi penjamin emisi atau para agen penjualnya. Ada beberapa kondisi yang mungkin terjadi ketika emiten menjual sahamnya untuk pertama kali ke masyarakat, misalnya, total saham yang dipesan publik kurang dari jumlah saham yang ditawarkan emiten (undersubscribed), total saham yang dipesan publik sama dengan jumlah saham yang ditawarkan emiten, atau total saham yang dipesan publik lebih besar dari jumlah saham yang ditawarkan emiten (oversubscribed).
Kalau yang terjadi undersubscribed dan tanpa sisa, investor dipastikan akan menerima saham sesuai dengan jumlah yang dipesan (sesuai dengan FPPS). Namun jika terjadi oversubscribed, maka umumnya akan terjadi penjatahan melalui cara "first come first serve" atau "diundi". Sehingga dapat terjadi jumlah saham yang diperoleh akan lebih kecil dibandingkan jumlah yang dipesan atau bahkan tidak memperoleh saham sama sekali. Kalau tidak mendapatkan bagian, dengan sendirinya dana yang telah anda setor berbarengan dengan FPPS akan dikembalikan (refund).
Membeli di Pasar Sekunder
Membeli saham di pasar sekunder adalah membeli saham yang telah diperdagangkan di bursa. Sebagaimana yang kita ketahui, salah satu fungsi penting dari keberadaan BEI adalah menyediakan sarana/jaringan perdagangan efek atau sebagai pasar sekunder untuk setiap efek yang tercatat. Menyediakan sarana/jaringan perdagangan inilah para Anggota Bursa melaksanakan perdagangan efek, di antaranya kegiatan beli dan jual saham.
Berdasarkan peraturan yang berlaku, investor yang ingin membeli saham tidak dapat melakukan transaksi langsung dengan pihak yang ingin menjual saham. Pihak-pihak yang ingin melaksanakan kegiatan jual/beli saham harus menunjuk Perusahaan Efek sebagai Perantara Pedagang Efek (Pialang) yang termasuk dalam daftar Perusahaan Efek yang telah mendapat izin dari Bapepam-LK serta menjadi Anggota Bursa (AB). Nantinya perusahaan pialang ini yang akan melaksanakan pesanan untuk kepentingan investor di lantai bursa. Untuk itu sebelum membeli saham, investor terlebih dulu menjadi nasabah dari perusahaan efek. Sebelum membuka rekening terlebih dulu pastikan bahwa perusahaan efek yang dipilih adalah perusahaan efek yang memiliki permodalan kuat, bonafid dengan manajemen yang solid. Hal itu perlu diperhatikan karena hubungan investor dengan perusahaan efek, seperti hubungan bank dengan nasabahnya. Perusahaan efek nantinya yang akan memberikan nasihat investasi. Untuk itu dalam membuka rekening investor harus jujur dan terbuka. Keterbukaan misalnya terkait dengan dana yang digunakan dalam membeli saham, tujuan dari membeli saham dan sebagainya. Untuk itu, harus dijelaskan dengan jujur mengenai tujuan investasi dan kondisi keuangan pribadi, termasuk pendapatan, total kekayaan, dan pengalaman investasi. Kejujuran investor merupakan modal bagi perusahaan efek untuk memberikan treatment dan nasihat investasi.
Biaya
Sudah dipahami bahwa membeli saham tidak bisa dilakukan investor secara langsung melainkan melalui perusahaan efek. Untuk itu membeli saham melalui pasar perdana maupun di pasar sekunder dikenakan biaya. Untuk biaya bagi pembelian saham di pasar perdana sebesar harga saham tersebut dikalikan jumlah saham yang dipesan dan biaya transfer dana itu kalau membeli langsung ke penjamin emisi. Kalau ke agen penjual tentunya investor akan dikenakan fee. Besaran fee, biasanya sangat tergantung pada animo masyarakat atas saham tersebut. Jika membeli melalui pasar sekunder biaya jual maupun beli akan otomatis dikenakan oleh perusahaan efek. Besarnya biaya tersebut adalah jumlah saham yang dibeli atau dijual ditambah pajak PPn 10 persen. Khusus untuk transaksi jual, investor akan dikenakan pajak penghasilan sebesar 0,1 persen dari total penjualan.
Yang terpenting dan harus diketahui investor, soal trasaksi saham, bahwa sekarang ini penyelesaian transaksi tidak lagi diselesaikan secara fisik. Setelah membeli saham, investor tidak perlu repot-repot lagi membawa pulang saham yang dibelinya. Saham yang telah dibeli itu akan tersimpan secara aman di kustodian sentral dalam hal ini adalah PT Kustodian Sentral Efek Indonesia yang merupakan perusahaan afiliasi dari penyelenggara bursa (BEI). Transaksi beli maupun jual investor akan tercatat dalam rekening yang ada di perusahaan efek. Dan rekening perusahaan efek akan tercatat di KSEI dengan subacount di KSEI adalah rekening investor sebagai nasabah. Pihak KSEI yang nantinya akan mencatat kepemilikan saham sekaligus meng-administrasikannya.
Source : okezone.com
Membeli di Pasar Perdana
Pasar perdana merupakan harga pertama kali dilepas ke pasar. Pasar perdana ini sering juga disebut sebagai pasar primer. Mekanisme pasar perdana ini diatur oleh perusahaan efek yang menjadi penjamin emisi dari perusahaan yang akan menawarkan sahamnya itu. Umumnya sebelum melakukan pembelian investor melakukan pemesanan terlebih dulu melalui penjamin emisi yang ditunjuk. Karena itu untuk membeli saham di pasar perdana ini yang perlu diperhatikan investor adalah mencari informasi emiten yang akan go public (yang akan melakukan penawaran umum, sekaligus mencari informasi perusahaan efek yang menjadi penjamin emisinya. Informasi mengenai suatu perusahaan (Emiten) yang akan menawarkan sahamnya untuk pertama kali pada masyarakat, dapat diketahui melalui prospektus ringkas yang diiklankan minimal di dua harian nasional, publik ekspose, atau prospektus.
Sebelum membeli bacalah terlebih dulu prospektus ringkas dari emiten itu. Prospektus merupakan laporan dan informasi ringkas mengenai jalannya perusahaan selama ini dan tujuan yang hendak dicapai dalam kurun waktu tertentu. Selanjutnya apabila berminat maka investor harus sesegera mungkin melakukan pembelian karena pasar perdana (penawaran umum) yang dilakukan emiten biasanya hanya berlangsung beberapa hari saja. Caranya adalah dengan mengisi formulir pemesanan pembelian saham (FPPS) yang disediakan perusahaan efek yang menjadi penjamin emisi atau para agen penjualnya. Ada beberapa kondisi yang mungkin terjadi ketika emiten menjual sahamnya untuk pertama kali ke masyarakat, misalnya, total saham yang dipesan publik kurang dari jumlah saham yang ditawarkan emiten (undersubscribed), total saham yang dipesan publik sama dengan jumlah saham yang ditawarkan emiten, atau total saham yang dipesan publik lebih besar dari jumlah saham yang ditawarkan emiten (oversubscribed).
Kalau yang terjadi undersubscribed dan tanpa sisa, investor dipastikan akan menerima saham sesuai dengan jumlah yang dipesan (sesuai dengan FPPS). Namun jika terjadi oversubscribed, maka umumnya akan terjadi penjatahan melalui cara "first come first serve" atau "diundi". Sehingga dapat terjadi jumlah saham yang diperoleh akan lebih kecil dibandingkan jumlah yang dipesan atau bahkan tidak memperoleh saham sama sekali. Kalau tidak mendapatkan bagian, dengan sendirinya dana yang telah anda setor berbarengan dengan FPPS akan dikembalikan (refund).
Membeli di Pasar Sekunder
Membeli saham di pasar sekunder adalah membeli saham yang telah diperdagangkan di bursa. Sebagaimana yang kita ketahui, salah satu fungsi penting dari keberadaan BEI adalah menyediakan sarana/jaringan perdagangan efek atau sebagai pasar sekunder untuk setiap efek yang tercatat. Menyediakan sarana/jaringan perdagangan inilah para Anggota Bursa melaksanakan perdagangan efek, di antaranya kegiatan beli dan jual saham.
Berdasarkan peraturan yang berlaku, investor yang ingin membeli saham tidak dapat melakukan transaksi langsung dengan pihak yang ingin menjual saham. Pihak-pihak yang ingin melaksanakan kegiatan jual/beli saham harus menunjuk Perusahaan Efek sebagai Perantara Pedagang Efek (Pialang) yang termasuk dalam daftar Perusahaan Efek yang telah mendapat izin dari Bapepam-LK serta menjadi Anggota Bursa (AB). Nantinya perusahaan pialang ini yang akan melaksanakan pesanan untuk kepentingan investor di lantai bursa. Untuk itu sebelum membeli saham, investor terlebih dulu menjadi nasabah dari perusahaan efek. Sebelum membuka rekening terlebih dulu pastikan bahwa perusahaan efek yang dipilih adalah perusahaan efek yang memiliki permodalan kuat, bonafid dengan manajemen yang solid. Hal itu perlu diperhatikan karena hubungan investor dengan perusahaan efek, seperti hubungan bank dengan nasabahnya. Perusahaan efek nantinya yang akan memberikan nasihat investasi. Untuk itu dalam membuka rekening investor harus jujur dan terbuka. Keterbukaan misalnya terkait dengan dana yang digunakan dalam membeli saham, tujuan dari membeli saham dan sebagainya. Untuk itu, harus dijelaskan dengan jujur mengenai tujuan investasi dan kondisi keuangan pribadi, termasuk pendapatan, total kekayaan, dan pengalaman investasi. Kejujuran investor merupakan modal bagi perusahaan efek untuk memberikan treatment dan nasihat investasi.
Biaya
Sudah dipahami bahwa membeli saham tidak bisa dilakukan investor secara langsung melainkan melalui perusahaan efek. Untuk itu membeli saham melalui pasar perdana maupun di pasar sekunder dikenakan biaya. Untuk biaya bagi pembelian saham di pasar perdana sebesar harga saham tersebut dikalikan jumlah saham yang dipesan dan biaya transfer dana itu kalau membeli langsung ke penjamin emisi. Kalau ke agen penjual tentunya investor akan dikenakan fee. Besaran fee, biasanya sangat tergantung pada animo masyarakat atas saham tersebut. Jika membeli melalui pasar sekunder biaya jual maupun beli akan otomatis dikenakan oleh perusahaan efek. Besarnya biaya tersebut adalah jumlah saham yang dibeli atau dijual ditambah pajak PPn 10 persen. Khusus untuk transaksi jual, investor akan dikenakan pajak penghasilan sebesar 0,1 persen dari total penjualan.
Yang terpenting dan harus diketahui investor, soal trasaksi saham, bahwa sekarang ini penyelesaian transaksi tidak lagi diselesaikan secara fisik. Setelah membeli saham, investor tidak perlu repot-repot lagi membawa pulang saham yang dibelinya. Saham yang telah dibeli itu akan tersimpan secara aman di kustodian sentral dalam hal ini adalah PT Kustodian Sentral Efek Indonesia yang merupakan perusahaan afiliasi dari penyelenggara bursa (BEI). Transaksi beli maupun jual investor akan tercatat dalam rekening yang ada di perusahaan efek. Dan rekening perusahaan efek akan tercatat di KSEI dengan subacount di KSEI adalah rekening investor sebagai nasabah. Pihak KSEI yang nantinya akan mencatat kepemilikan saham sekaligus meng-administrasikannya.
Source : okezone.com
Labels: Investment Tips
Sunday, October 26, 2008
Beijing - Negara-negara ASEAN plus China, Jepang dan Korea atau disebut ASEAN+3, menyiapkan US$ 80 miliar untuk melawan krisis global melalui mekanisme swap yang akan efektif mulai semester I-2009.
Kesepakatan itu dicapai oleh ASEAN+3, menjelang pertemuan dua hari dengan koleganya dari Uni Eropa dalam Asia-Europe Meeting (ASEM) di Beijing, China. Para pemimpin ASEAN+3 pada Jumat (24/10/2008) pagi ini melakukan 'breakfast meeting' menjelang KTT ASEM.
Kerjasama ini juga merupakan pertama kalinya dilakukan ASEAN+3 di tengah gejolak pasar finansial yang ikut menerpa kawasan ini. Jalinan kerjasama sebelumnya telah dilakukan oleh negara-negara Eropa.
Di bawah kesepakatan swap US$ 80 miliar itu, maka ASEAN+3 akan memiliki akses untuk kumpulan cadangan dana tersebut, setiap saat untuk menghadapi krisis.
"Para pemimpin dalam pertemuan tadi saling berbagi tentang perlunya mempererat kerjasama regional untuk menghadapi krisis finansial global dan koordinasi kebijakan," ujar juru bicara kantor kepresidenan Korsel dalam pernyataannya seperti dikutip dari Reuters.
"Kami sepakat untuk memperkuat peranan Asia dengan secara agresif berpartisipasi dalam kolaborasi internasional melalui sistem kerjasama multilateral dan mempercepat kerjasama untuk merampungkan pembentukan pendanaan ini pada semester I-2008," demikian pernyataan tersebut.
Swap multilateral ini akan menggantikan Inisiatif Chiang Mai atau Chiang Mai Initiative yang dibentuk sebelumnya, serta menciptakan kumpulan pendanaan yang lebih terkelola penuh sendiri.
Korsel, China dan Jepang sepakat untuk menyediakan 80 persen dari total pendanaan, sementara sisanya ditanggung oleh ASEAN. ASEAN+3 kini sedang mengkontribusikan rasio dan bagaimana mengelolanya.
ASEAN terdiri dari Kamboja, Malaysia, Indonesia, Singapura, Vietnam, Filipina, Laos, Thailand, Myanmar dan Brunei.
Secara terpisah, Presiden Korsel Lee Myung-bank menyatakan bahwa pertemuan ASEAN+3 selanjutnya akan membahas mengenai reformasi sistem finansial internasional yang diperlukan untuk merefleksikan kepentingan dan posisi negara-negara berkembang.
Source : detikfinance.com
Kesepakatan itu dicapai oleh ASEAN+3, menjelang pertemuan dua hari dengan koleganya dari Uni Eropa dalam Asia-Europe Meeting (ASEM) di Beijing, China. Para pemimpin ASEAN+3 pada Jumat (24/10/2008) pagi ini melakukan 'breakfast meeting' menjelang KTT ASEM.
Kerjasama ini juga merupakan pertama kalinya dilakukan ASEAN+3 di tengah gejolak pasar finansial yang ikut menerpa kawasan ini. Jalinan kerjasama sebelumnya telah dilakukan oleh negara-negara Eropa.
Di bawah kesepakatan swap US$ 80 miliar itu, maka ASEAN+3 akan memiliki akses untuk kumpulan cadangan dana tersebut, setiap saat untuk menghadapi krisis.
"Para pemimpin dalam pertemuan tadi saling berbagi tentang perlunya mempererat kerjasama regional untuk menghadapi krisis finansial global dan koordinasi kebijakan," ujar juru bicara kantor kepresidenan Korsel dalam pernyataannya seperti dikutip dari Reuters.
"Kami sepakat untuk memperkuat peranan Asia dengan secara agresif berpartisipasi dalam kolaborasi internasional melalui sistem kerjasama multilateral dan mempercepat kerjasama untuk merampungkan pembentukan pendanaan ini pada semester I-2008," demikian pernyataan tersebut.
Swap multilateral ini akan menggantikan Inisiatif Chiang Mai atau Chiang Mai Initiative yang dibentuk sebelumnya, serta menciptakan kumpulan pendanaan yang lebih terkelola penuh sendiri.
Korsel, China dan Jepang sepakat untuk menyediakan 80 persen dari total pendanaan, sementara sisanya ditanggung oleh ASEAN. ASEAN+3 kini sedang mengkontribusikan rasio dan bagaimana mengelolanya.
ASEAN terdiri dari Kamboja, Malaysia, Indonesia, Singapura, Vietnam, Filipina, Laos, Thailand, Myanmar dan Brunei.
Secara terpisah, Presiden Korsel Lee Myung-bank menyatakan bahwa pertemuan ASEAN+3 selanjutnya akan membahas mengenai reformasi sistem finansial internasional yang diperlukan untuk merefleksikan kepentingan dan posisi negara-negara berkembang.
Source : detikfinance.com
Labels: Global Crisis
Pernahkah Anda mengira bahwa satu orang saja cukup untuk membuat geger Bank Sentral Inggris di London. Anak dari seorang mantan tahanan perang dunia I ini sanggup untuk mengguncangkan Bank Sentral Inggris. Kami mengajak Anda untuk mengenal sosok yang bernama György Schwartz atau dunia lebih mengenalnya dengan George Soros. George Soros (Shorosh) dilahirkan pada tanggal 12 Agustus 1930 di Budapest, Hungaria. Ia juga dikenal sebagai György Schwartz seorang spekulan keuangan, investor saham, dermawan dan seorang aktivis politik di Amerika.
Mungkin Anda semua masih ingat peristiwa beberapa tahun lalu dimana Soros dikenal sebagai "Penghancur Bank Sentral Inggris (Bank of England) - The Man Who Broke the Bank of England" pada hari Rabu kelabu pada tahun 1992. Apakah Anda mengingat hal itu? Ya, Ia melakukannya dengan segelontor uang yang mencapai 10 milyar dollar AS. Dia dimasukan majalah Forbes sebagai orang terkaya ke-80 didunia.
Ketua FED (Federal Reserve Department) yang pertama, Paul Volcker, pada tahun 2003 menulis sebuah kata pengantar dalam buku karangan Soros yang berjudul The Alchemy (yang diartikan sebagai filosofi dan disiplin spiritual ) of Finance demikian :
" George Soros telah berhasil membuat dirinya sebagai spekulan sukses terbesar didunia, dimana dia juga berhasil mendapatkan banyak uang dari investasinya tersebut. Bagian terbesar dari kesuksesannya itu membuat masyarakat dunia menjadi sadar untuk 'membuka mata' terhadap dunia perdagangan dan juga yang lebih penting yaitu bersedia menerima ide-ide baru dari segala pemikiran dan kebiasaan dalam berinvestasi yang terus berkembang dengan pesat."
Pria berkebangsaan Yahudi Kelahiran Hungaria ini banyak mengalami pahit getirnya kekejaman Nazi, pendudukan Sovyet dan terlunta-luntanya hidup di London, yang membentuk kepribadiannya seperti sekarang ini. Tahun 1947 meninggalkan Hungaria menuju London. Disini dia mengenyam pendidikan di London School of Economics. Pada saat itulah dia berkenalan secara langsung dengan filsuf Karl Popper, yang menulis buku berjudul ”The Open Society and Its Enemies.” Pada usia mendekati 50 tahun, yaitu tahun 1978 kekayaan George Soros mencapai US $ 11 Milliar. Suatu jumlah yang lebih dari cukup untuk kehidupan keluarga Soros. Dari sini mulai berpikir, apa yang akan dilakukan. Akhirnya diputuskan membentuk Open Society Institute dengan tujuan memajukan masyarakat tertutup; menjadikan masyarakat terbuka lebih mampu bertahan hidup; mempromosikan mode berpikir kritis.
Dengan yayasannya itu Soros membantu negara-negara (bekas) satelit Uni Sovyet di Eropa Timur berdiri serta negara-negara lain di Asia dan Amerika Latin Beberapa berhasil tetapi ada juga yang gagal. Terakhir adalah ketika dia berkampanye untuk menentang pemilihan kembali Presiden George W. Bush tahun 2004. Seperti diakuinya, peranannya yang bagaikan seorang negarawan tanpa negara ini karena pada dirinya terdapat tiga hal. Pertama mempunyai kemampuan dalam hal mengembangkan kerangka konseptual, kedua peletak keyakinan-keyakinan etis dan politis yang teguh dan ketiga karena mempunyai banyak uang.
Selain sebagai pendiri lembaga Soros Fund Management dan Open Society Institute dan juga menjabat sebagai Direktur Utama dari lembaga Council on Foreign Relations, dia juga banyak memberi bantuan pada Partai Solidaritas Buruh di Polandia, Lembaga Kemanusiaan Charter 77 di Cekoslovakia (sekarang Rep. Ceko), dan kontribusi aktif pada suatu partai politik di Uni Soviet yang sangat berpengaruh. Dana dan organisasi dari lembaga Georgia's Rose Revolution(lembaga ini disebut-sebut sebagai lembaga terbesar dari lembaga yang pernah didirikan) yang didirikannya juga berjalan dengan baik. Di Amerika Serikat ia juga dikenal sebagai penyumbang dana terbesar sejak era Presiden George W. Bush gagal dan terpilih kembali menjadi Presiden AS.
Source : belajarforex.com
Mungkin Anda semua masih ingat peristiwa beberapa tahun lalu dimana Soros dikenal sebagai "Penghancur Bank Sentral Inggris (Bank of England) - The Man Who Broke the Bank of England" pada hari Rabu kelabu pada tahun 1992. Apakah Anda mengingat hal itu? Ya, Ia melakukannya dengan segelontor uang yang mencapai 10 milyar dollar AS. Dia dimasukan majalah Forbes sebagai orang terkaya ke-80 didunia.
Ketua FED (Federal Reserve Department) yang pertama, Paul Volcker, pada tahun 2003 menulis sebuah kata pengantar dalam buku karangan Soros yang berjudul The Alchemy (yang diartikan sebagai filosofi dan disiplin spiritual ) of Finance demikian :
" George Soros telah berhasil membuat dirinya sebagai spekulan sukses terbesar didunia, dimana dia juga berhasil mendapatkan banyak uang dari investasinya tersebut. Bagian terbesar dari kesuksesannya itu membuat masyarakat dunia menjadi sadar untuk 'membuka mata' terhadap dunia perdagangan dan juga yang lebih penting yaitu bersedia menerima ide-ide baru dari segala pemikiran dan kebiasaan dalam berinvestasi yang terus berkembang dengan pesat."
Pria berkebangsaan Yahudi Kelahiran Hungaria ini banyak mengalami pahit getirnya kekejaman Nazi, pendudukan Sovyet dan terlunta-luntanya hidup di London, yang membentuk kepribadiannya seperti sekarang ini. Tahun 1947 meninggalkan Hungaria menuju London. Disini dia mengenyam pendidikan di London School of Economics. Pada saat itulah dia berkenalan secara langsung dengan filsuf Karl Popper, yang menulis buku berjudul ”The Open Society and Its Enemies.” Pada usia mendekati 50 tahun, yaitu tahun 1978 kekayaan George Soros mencapai US $ 11 Milliar. Suatu jumlah yang lebih dari cukup untuk kehidupan keluarga Soros. Dari sini mulai berpikir, apa yang akan dilakukan. Akhirnya diputuskan membentuk Open Society Institute dengan tujuan memajukan masyarakat tertutup; menjadikan masyarakat terbuka lebih mampu bertahan hidup; mempromosikan mode berpikir kritis.
Dengan yayasannya itu Soros membantu negara-negara (bekas) satelit Uni Sovyet di Eropa Timur berdiri serta negara-negara lain di Asia dan Amerika Latin Beberapa berhasil tetapi ada juga yang gagal. Terakhir adalah ketika dia berkampanye untuk menentang pemilihan kembali Presiden George W. Bush tahun 2004. Seperti diakuinya, peranannya yang bagaikan seorang negarawan tanpa negara ini karena pada dirinya terdapat tiga hal. Pertama mempunyai kemampuan dalam hal mengembangkan kerangka konseptual, kedua peletak keyakinan-keyakinan etis dan politis yang teguh dan ketiga karena mempunyai banyak uang.
Selain sebagai pendiri lembaga Soros Fund Management dan Open Society Institute dan juga menjabat sebagai Direktur Utama dari lembaga Council on Foreign Relations, dia juga banyak memberi bantuan pada Partai Solidaritas Buruh di Polandia, Lembaga Kemanusiaan Charter 77 di Cekoslovakia (sekarang Rep. Ceko), dan kontribusi aktif pada suatu partai politik di Uni Soviet yang sangat berpengaruh. Dana dan organisasi dari lembaga Georgia's Rose Revolution(lembaga ini disebut-sebut sebagai lembaga terbesar dari lembaga yang pernah didirikan) yang didirikannya juga berjalan dengan baik. Di Amerika Serikat ia juga dikenal sebagai penyumbang dana terbesar sejak era Presiden George W. Bush gagal dan terpilih kembali menjadi Presiden AS.
Source : belajarforex.com
Labels: Biografi
Saturday, October 25, 2008
Washington - Mantan Gubernur Bank Sentral AS Alan Greenspan dituding ikut bersalah menyebabkan krisis finansial yang membuat seluruh dunia kini menderita. Greenspan mengaku dirinya telah membuat kesalahan.
Greenspan mengakui sebagian kesalahan soal keyakinannya bahwa sejumlah instrumen perdagangan, terutama terkait credit default swap (CDS) tidak memerlukan aturan.
CDS merupakan sebuah instrumen perdagangan yang kompleks yang ditujukan untuk melindungi pembeli obligasi dari gagal bayar. Produk CDS ini pula yang dituding sebagai salah satu penyebab krisis finansial parah di AS.
"Saya membuat kesalahan dalam memperhitungkan bahwa organisasi yang memiliki kepentingan sendiri semacam bank dan lainnya, adalah dalam kapasitas terbaik untuk melindungi pemegang saham saham dan ekuitas," jelas Greenspan seperti dikutip dari Reuters, Jumat (24/10/2008).
Saat ditanya anggota DPR AS dari Demokrat, Henry Waxman apakah ideologinya tersebut telah menekannya sehingga membuat keputusan yang buruk, Greenspan hanya mengatakan bahwa ia menemukan adanya kecacatan dalam ideologi tata kelolanya, sehingga dia pun harus mengevaluasi lagi pemikirannya.
Greenspan juga mengaku dirinya kaget dengan hancurnya sistem kredit di pasar AS.
"Krisis ini, bagaimanapun, telah bergerak menjadi lebih luas ketimbang apapun yang pernah saya bayangkan," ujar Greenspan dalam pidatonya di depan DPR AS.
Menurut Greenspan, sumber dari kerusakan sistem kredit adalah sistem sekuritisasi yang menstimulasi kreditor dengan catatan buruk bisa mendapat kredit. Kenaikan permintaan surat berharga subprime, didukung oleh rating positif yang tidak realistis oleh lembaga pemeringkat menjadi inti dari masalah ini.
Greenspan yang pensiun dari Bank Sentral AS sejak Januari 2006 ini mengaku bahwa dirinya melihat sebuah tsunami krisis kredit yang terburuk dalam satu abad terakhir, dan pada akhirnya akan memukul belanja konsumen dan tenaga kerja.
"Melihat kerusakan finansial hingga hari ini, saya tidak dapat melihat bagaimana kita dapat menghindar dari kenaikan yagn signifikan dari angka PHK dan pengangguran," jelas Greenspan.
Mengenai paket bailout US$ 700 miliar, Greenspan memberikan dukungannya. Tanpa upaya penyelamatan mahal itu, menurut Greenspan, bank dan institusi finansial lain akan menghadapi masalah serius.
Source : detikfinance.com
Greenspan mengakui sebagian kesalahan soal keyakinannya bahwa sejumlah instrumen perdagangan, terutama terkait credit default swap (CDS) tidak memerlukan aturan.
CDS merupakan sebuah instrumen perdagangan yang kompleks yang ditujukan untuk melindungi pembeli obligasi dari gagal bayar. Produk CDS ini pula yang dituding sebagai salah satu penyebab krisis finansial parah di AS.
"Saya membuat kesalahan dalam memperhitungkan bahwa organisasi yang memiliki kepentingan sendiri semacam bank dan lainnya, adalah dalam kapasitas terbaik untuk melindungi pemegang saham saham dan ekuitas," jelas Greenspan seperti dikutip dari Reuters, Jumat (24/10/2008).
Saat ditanya anggota DPR AS dari Demokrat, Henry Waxman apakah ideologinya tersebut telah menekannya sehingga membuat keputusan yang buruk, Greenspan hanya mengatakan bahwa ia menemukan adanya kecacatan dalam ideologi tata kelolanya, sehingga dia pun harus mengevaluasi lagi pemikirannya.
Greenspan juga mengaku dirinya kaget dengan hancurnya sistem kredit di pasar AS.
"Krisis ini, bagaimanapun, telah bergerak menjadi lebih luas ketimbang apapun yang pernah saya bayangkan," ujar Greenspan dalam pidatonya di depan DPR AS.
Menurut Greenspan, sumber dari kerusakan sistem kredit adalah sistem sekuritisasi yang menstimulasi kreditor dengan catatan buruk bisa mendapat kredit. Kenaikan permintaan surat berharga subprime, didukung oleh rating positif yang tidak realistis oleh lembaga pemeringkat menjadi inti dari masalah ini.
Greenspan yang pensiun dari Bank Sentral AS sejak Januari 2006 ini mengaku bahwa dirinya melihat sebuah tsunami krisis kredit yang terburuk dalam satu abad terakhir, dan pada akhirnya akan memukul belanja konsumen dan tenaga kerja.
"Melihat kerusakan finansial hingga hari ini, saya tidak dapat melihat bagaimana kita dapat menghindar dari kenaikan yagn signifikan dari angka PHK dan pengangguran," jelas Greenspan.
Mengenai paket bailout US$ 700 miliar, Greenspan memberikan dukungannya. Tanpa upaya penyelamatan mahal itu, menurut Greenspan, bank dan institusi finansial lain akan menghadapi masalah serius.
Source : detikfinance.com
Labels: Global Crisis
Money management sangat berfungsi sekali sebagai pelindung, mengontrol resiko melalui penggunaan stop loss, cut loss ataupun trailing stop, sembari menyeimbangkan porsi potensi kerugian yang akan Anda derita terhadap potensi keuntungan yang akan di dapatkan dalam suatu transaksi.
Mari kita ambil suatu contoh penerapan money management yang sangat jelek.
Banyak sekali investor / trader yang lebih memilih menahan rugi hingga 10%-15% pada suatu transaksi mereka yang salah langkah, daripada melakukan cut loss dini sebelum terjebak dan berpindah pada suatu transaksi yang berpotensial memberikan mereka keuntungan profit hanya sebesar 5%.
Ilustrasi diatas menggambarkan situasi dimana para trader yang lebih suka membalikkan rules risk dan rewards ratio 1:3, dimana seharusnya resiko yang minimal di letakkan pada bagian yang maksimal, dan sebaliknya.
Tidak perlu seorang professor matematika untuk menilai, Tentu saja hal tersebut adalah SALAH BESAR.Esensi penting dari sebuah transaksi bukanlah terletak pada seberapa besar kerugian yang Anda alami pada saat Anda salah, atau seberapa besar keuntungan yang akan anda terima saat Anda benar. Namun terletak pada seberapa besar toleransi kemungkinan keuntungan yang akan Anda dapatkan pada saat Anda benar, dan seberapa besar toleransi kemungkinan kerugian pada saat Anda salah ??
Sebuah money management yang bagus adalah mengetahui profit objektif Anda yang juga berarti mengetahui toleransi kemungkinan-kemungkinan pada saat Anda salah dan benar, tentunya JUGA mengontrol resiko dengan cut loss, stop loos, dan trailing stop .
Coba Anda pikirkan, apakah Anda lebih baik menahan rugi sebesar 10%-15% pada saat Anda salah, dan merealisasikan keuntungan 5% pada saat Anda benar ??, Dan hal ini terjadi terus secara konsisten 8 dari 10 kali transaksi Anda.
ATAU
Anda lebih baik merealisasikan rugi sebesar 5% pada saat Anda salah, dan menahan keuntungan hingga mencapai 10%-15% pada saat Anda benar ??, Dan hal ini terjadi konsisten 8 dari 10 kali transaksi Anda.
Sampai ketemu pada kesalahan ke 3
Source : j-club
Mari kita ambil suatu contoh penerapan money management yang sangat jelek.
Banyak sekali investor / trader yang lebih memilih menahan rugi hingga 10%-15% pada suatu transaksi mereka yang salah langkah, daripada melakukan cut loss dini sebelum terjebak dan berpindah pada suatu transaksi yang berpotensial memberikan mereka keuntungan profit hanya sebesar 5%.
Ilustrasi diatas menggambarkan situasi dimana para trader yang lebih suka membalikkan rules risk dan rewards ratio 1:3, dimana seharusnya resiko yang minimal di letakkan pada bagian yang maksimal, dan sebaliknya.
Tidak perlu seorang professor matematika untuk menilai, Tentu saja hal tersebut adalah SALAH BESAR.Esensi penting dari sebuah transaksi bukanlah terletak pada seberapa besar kerugian yang Anda alami pada saat Anda salah, atau seberapa besar keuntungan yang akan anda terima saat Anda benar. Namun terletak pada seberapa besar toleransi kemungkinan keuntungan yang akan Anda dapatkan pada saat Anda benar, dan seberapa besar toleransi kemungkinan kerugian pada saat Anda salah ??
Sebuah money management yang bagus adalah mengetahui profit objektif Anda yang juga berarti mengetahui toleransi kemungkinan-kemungkinan pada saat Anda salah dan benar, tentunya JUGA mengontrol resiko dengan cut loss, stop loos, dan trailing stop .
Coba Anda pikirkan, apakah Anda lebih baik menahan rugi sebesar 10%-15% pada saat Anda salah, dan merealisasikan keuntungan 5% pada saat Anda benar ??, Dan hal ini terjadi terus secara konsisten 8 dari 10 kali transaksi Anda.
ATAU
Anda lebih baik merealisasikan rugi sebesar 5% pada saat Anda salah, dan menahan keuntungan hingga mencapai 10%-15% pada saat Anda benar ??, Dan hal ini terjadi konsisten 8 dari 10 kali transaksi Anda.
Sampai ketemu pada kesalahan ke 3
Source : j-club
Labels: Trader Fault
Menjadi investor di pasar modal bisa dimulai dengan sebuah langkah sederhana, berkunjung ke perusahaan efek, masuk ke dealing room, tengok dan amati aktivitas transaksi di monitor (komputer yang tersedia). Jangan ragu untuk bertanya kepada staf marketing perusahaan efek atau teman-teman investor lain yang ada di ruangan itu. Kalau kemudian berminat dan memiliki sedikit uang, mulailah membuka rekening di perusahaan efek itu. Namun sebelum membuka rekening pastikan bahwa uang yang akan digunakan adalah dana berlebih (excess fund), sebab berinvestasi di pasar modal merupakan investasi yang bersifat jangka panjang.
Untuk membuka rekening efek, investor terlebih dulu membandingkan perusahaan efek yang satu dengan perusahaan efek lainnya. Memilih perusahaan efek yang akan menjadi perantara investasinya ke pasar modal disarankan perlu untuk dilakukan guna memudahkan aktivitas investor. Pertimbangannya bisa dari sisi permodalan, jaringan pemasaran, atau bisa juga karena jarak perusahaan efek tersebut berdekatan dengan tempat tinggal, kemudahan akses dan lain-lain. Setelah yakin dengan kapabilitas dan bonafiditas perusahaan efek yang menjadi anggota bursa itu, jangan ragu untuk segera membuka rekening.
Pembukaan rekening ini umumnya sama dengan treatment yang dilakukan pihak perbankan setiap kali menerima nasabah baru. Data-data detail yang harus disiapkan antara lain identitas diri, jumlah uang dan kepentingan membuka rekening. Data-data tersebut ditulis pada formulir yang disediakan. Untuk penyetoran awal (deposit) dari rekening umumnya bervariasi antara perusahaan efek yang satu dengan perusahaan efek yang lainnya. Umumnya berkisar antara Rp10 juta hingga Rp50 juta.
Setelah penyetoran awal, investor akan memperoleh apa yang dinamakan dengan tanda bukti pembukaan rekening efek berserta nilai deposit awal. Kalau di bank bukti setoran tersebut bisa dikatakan sebagai buku rekening (atau buku tabungan). Bersamaan dengan bukti setoran tersebut investor juga sudah bisa melakukan transaksi, karena penyerahan bukti setoran biasanya dibarengi dengan penyerahan password untuk transaksi secara online. Perlu diingat transaksi secara online ini bukan berarti investor bisa melakukan transaksi ke lantai bursa, tapi tetap melalui perusahaan efek yang menjadi perantara. Password yang diberikan merupakan "kunci pas" antara investor dengan broker di perusahaan efek tersebut. Dalam bukti pembukaan rekening nasabah itu juga akan dilengkapi dengan peraturan (hak dan kewajiban masing-masing pihak, perusahaan efek dan nasabah) serta informasi mengenai biaya transaksi yang harus dibayarkan investor bila sudah melakukan transaksi. Kalau investor tercatat sebagai nasabah marjin tentunya peraturan dan tatacara melakukan transaksi marjin juga akan diinformasikan sebelum investor melakukan transaksi.
Untuk biaya transaksi yang harus dikeluarkan investor, nilainya antara perusahaan efek juga berbeda. Biaya transaksi ini biasanya sangat tergantung kepada layanan yang akan diberikan (service) yang akan diterima investor. Umumnya biaya transaksi antara 0,25 persen hingga 1,00 persen dari nilai transaksi. Bahkan ada perusahaan yang menerapkan biaya transaksi dengan angka pembulatan, misalnya kalau nilai transaksinya menimbulkan biaya transaksi kurang dari Rp5.000 maka nilainya akan dibulatkan menjadi Rp5.000. Intinya dalam menerapkan biaya transaksi ini sangat tergantung dengan mutu dan pelayanan yang diberikan perusahaan efek tersebut. Sifat dan layanan serta mutu dari layanan tersebut tidak semata-mata terkait dengan dukungan terhadap transaksi seperti riset dan analisa, serta advice, tapi juga terkait dengan kenyamanan investor dalam melakukan transaksi. Ketika pasar tengah ramai hari-hari libur bursa perusahaan efek dan nasabahnya dapat melakukan company visit yaitu kunjungan ke perusahaan-perusahaan publik yang menjadi sasaran investasi mereka.
Company visit ini tidak lain dilakukan untuk melakukan pencerahan dan rasa optimis kepada investor publik bahwa dana yang mereka masukan lewat pembelian saham satu perusahaan benar-benar digunakan sebagaimana mestinya. Contoh-contoh tersebut merupakan bentuk-bentuk layanan yang biasa dilakukan perusahaan efek dan para nasabahnya yang tujuannya antara lain untuk saling memiliki dan mempercayai antara perusahaan efek dan nasabah.
Masih terkait dengan rekening nasabah, setelah perusahaan efek mendapat nasabah baru maka rekening tersebut akan didaftarkan ke PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Pendaftaran rekening investor tersebut adalah untuk dibuatkan rekening sub-rekening. Yang dimaksud dengan sub-rekening, bahwa rekening investor itu menjadi bagian dari rekening perusahaan efek. Kendati menjadi bagian dari rekening perusahaan efek, namun pengelolaannya sendiri-sendiri dan terpisahkan antara rekening yang dimiliki perusahaan efek dan rekening investor atau nasabah lainnya. Setelah memiliki sub-rekening maka investor sudah bisa melakukan transaksi.
Adapun transaksi yang dilakukan dengan menyampaikan order terlebih dulu, apakah order jual maupun beli. Order pembelian biasanya dilakukan dengan cara tertulis, penulisan order terkait dengan nama saham, jumlah saham yang akan dibeli dan harga saham yang diminati. Biasanya formulir order ini sudah disediakan oleh perusahaan efek. Investor tinggal menuliskan saja. Untuk itu bila akan membeli saham pastikan bahwa anda sudah hapal dengan kode saham yang akan dibeli. Setelah order ditulis, dengan penulisan yang jelas dan mudah dibaca segera serahkan kertas order tersebut kepada staf perusahaan efek yang ditunjuk untuk menangani pesanan. Staf tersebut bisa kepada bagian sales, dealer, atau ke account executive yang melayani transaksi investor. Nama-nama bagian petugas yang menerima order itu tidak mesti mutlak seperti itu, bisa saja transaksi seorang investor bisa online ke lantai bursa dengan eksekutornya (broker).
Tapi lagi-lagi biasanya bagi investor yang bisa terhubung langsung (online) ke lantai bursa adalah mereka yang sudah lama menjadi nasabah, tentunya dengan setoran deposit yang lebih besar dari investor rata-rata. Atau bisa jadi juga investor baru pun bisa melakukan online ke lantai bursa. Hal itu sangat tergantung pada perjanjian yang telah disepakati antara perusahaan efek dan investor. Jadi sangat fleksibel.
Manfaat Rekening Efek
Menjadi investor saham harus diikuti dengan membuka rekening efek. Ini tidak lain adalah demi kemudahan investor di satu sisi, dan memudahkan pengawasan perusahaan efek di sisi lain. Sebagaimana yang kita ketahui bersama, perusahaan efek selain sebagai perantara bagi investor dalam melakukan transaksi, dia juga melakukan transaksi untuk kepentingan diri sendiri (kepentingan perusahaan). Karena itu UU pasar modal menetapkan perlunya pemisahan efek yang dimiliki nasabah dengan efek yang dimiliki oleh nasabah atau investornya. Dengan pemisahan ini dapat diketahui apakah perusahaan efek itu melakukan transaksi untuk kepentingan dirinya sendiri atau untuk kepentingan nasabah. Kalau untuk kepentingan nasabah, tentunya harus disertai dengan slip order yang dibuat oleh investor. Dengan kata lain perusahaan efek tidak mungkin melakukan transaksi atas efek-efek yang tidak dimilikinya.
Andaikan perusahaan efek tersebut memiliki saham XXX, lalu saham YYY, dan saham ZZZ yang tercatat dalam rekening KSEI lalu tiba-tiba perusahaan efek itu melakukan penjualan saham CCC yang dimiliki nasabah maka perlu dipastikan apakah saham CCC yang dijual tersebut benar-benar atas perintah nasabah. Begitu pula sebaliknya bila ingin membeli. Kalau membeli atas kepentingan perusahaan efek tentunya saham yang dibeli akan dimasukkan ke rekening perusahaan efek. Sedangkan kalau yang membeli adalah investor maka saham tersebut akan masuk ke rekening investor. Baik rekening investor yang ada di perusahaan efek, maupun rekening efek investor yang ada di KSEI.
Jadi dengan telah membuka rekening baik di perusahaan efek maupun di KSEI sebagai sub-rekening dari perusahaan efek, investor tidak akan dirugikan. Bagi pihak KSEI juga memudahkan pengawasan. Pembukaan rekening baik di perusahaan efek dan sub-rekening di KSEI ini, dimaksudkan pihak otoritas, baik Bapepam-LK, Bursa Efek Indonesia, Kustodian Sentra Efek Indonesia dan Kliring Penjaminan Efek Indonesia sebagai sebuah bentuk pengawasan yang berjenjang.
Di samping itu manfaat lain dari pembukaan rekening efek investor bisa menikmati pelayanan yang efisien, mudah dan terpadu. Dengan menyimpan efek di KSEI, akan ada jaminan saham tersebut tidak akan hilang. Karena begitu investor melakukan transaksi atas sebuah saham maka saham tersebut sudah menjadi milik investor. Selanjutnya jika pada suatu hari emiten melakukan corporate action atau aksi korporasi, berupa pembagian dividen, pembagian saham bonus, atau mengeluarkan right, akan secara otomatis investor memperoleh hak-haknya atas aksi korporasi tersebut. Jatah dari aksi korporasi tersebut langsung masuk ke rekening investor secara benar dan tepat waktu. Untuk itu sebelum berinvestasi di pasar modal, apalagi sebelum melakukan transaksi saham, investor diwajibkan membuka rekening efek terlebih dulu.
Source : okezone.com
Untuk membuka rekening efek, investor terlebih dulu membandingkan perusahaan efek yang satu dengan perusahaan efek lainnya. Memilih perusahaan efek yang akan menjadi perantara investasinya ke pasar modal disarankan perlu untuk dilakukan guna memudahkan aktivitas investor. Pertimbangannya bisa dari sisi permodalan, jaringan pemasaran, atau bisa juga karena jarak perusahaan efek tersebut berdekatan dengan tempat tinggal, kemudahan akses dan lain-lain. Setelah yakin dengan kapabilitas dan bonafiditas perusahaan efek yang menjadi anggota bursa itu, jangan ragu untuk segera membuka rekening.
Pembukaan rekening ini umumnya sama dengan treatment yang dilakukan pihak perbankan setiap kali menerima nasabah baru. Data-data detail yang harus disiapkan antara lain identitas diri, jumlah uang dan kepentingan membuka rekening. Data-data tersebut ditulis pada formulir yang disediakan. Untuk penyetoran awal (deposit) dari rekening umumnya bervariasi antara perusahaan efek yang satu dengan perusahaan efek yang lainnya. Umumnya berkisar antara Rp10 juta hingga Rp50 juta.
Setelah penyetoran awal, investor akan memperoleh apa yang dinamakan dengan tanda bukti pembukaan rekening efek berserta nilai deposit awal. Kalau di bank bukti setoran tersebut bisa dikatakan sebagai buku rekening (atau buku tabungan). Bersamaan dengan bukti setoran tersebut investor juga sudah bisa melakukan transaksi, karena penyerahan bukti setoran biasanya dibarengi dengan penyerahan password untuk transaksi secara online. Perlu diingat transaksi secara online ini bukan berarti investor bisa melakukan transaksi ke lantai bursa, tapi tetap melalui perusahaan efek yang menjadi perantara. Password yang diberikan merupakan "kunci pas" antara investor dengan broker di perusahaan efek tersebut. Dalam bukti pembukaan rekening nasabah itu juga akan dilengkapi dengan peraturan (hak dan kewajiban masing-masing pihak, perusahaan efek dan nasabah) serta informasi mengenai biaya transaksi yang harus dibayarkan investor bila sudah melakukan transaksi. Kalau investor tercatat sebagai nasabah marjin tentunya peraturan dan tatacara melakukan transaksi marjin juga akan diinformasikan sebelum investor melakukan transaksi.
Untuk biaya transaksi yang harus dikeluarkan investor, nilainya antara perusahaan efek juga berbeda. Biaya transaksi ini biasanya sangat tergantung kepada layanan yang akan diberikan (service) yang akan diterima investor. Umumnya biaya transaksi antara 0,25 persen hingga 1,00 persen dari nilai transaksi. Bahkan ada perusahaan yang menerapkan biaya transaksi dengan angka pembulatan, misalnya kalau nilai transaksinya menimbulkan biaya transaksi kurang dari Rp5.000 maka nilainya akan dibulatkan menjadi Rp5.000. Intinya dalam menerapkan biaya transaksi ini sangat tergantung dengan mutu dan pelayanan yang diberikan perusahaan efek tersebut. Sifat dan layanan serta mutu dari layanan tersebut tidak semata-mata terkait dengan dukungan terhadap transaksi seperti riset dan analisa, serta advice, tapi juga terkait dengan kenyamanan investor dalam melakukan transaksi. Ketika pasar tengah ramai hari-hari libur bursa perusahaan efek dan nasabahnya dapat melakukan company visit yaitu kunjungan ke perusahaan-perusahaan publik yang menjadi sasaran investasi mereka.
Company visit ini tidak lain dilakukan untuk melakukan pencerahan dan rasa optimis kepada investor publik bahwa dana yang mereka masukan lewat pembelian saham satu perusahaan benar-benar digunakan sebagaimana mestinya. Contoh-contoh tersebut merupakan bentuk-bentuk layanan yang biasa dilakukan perusahaan efek dan para nasabahnya yang tujuannya antara lain untuk saling memiliki dan mempercayai antara perusahaan efek dan nasabah.
Masih terkait dengan rekening nasabah, setelah perusahaan efek mendapat nasabah baru maka rekening tersebut akan didaftarkan ke PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Pendaftaran rekening investor tersebut adalah untuk dibuatkan rekening sub-rekening. Yang dimaksud dengan sub-rekening, bahwa rekening investor itu menjadi bagian dari rekening perusahaan efek. Kendati menjadi bagian dari rekening perusahaan efek, namun pengelolaannya sendiri-sendiri dan terpisahkan antara rekening yang dimiliki perusahaan efek dan rekening investor atau nasabah lainnya. Setelah memiliki sub-rekening maka investor sudah bisa melakukan transaksi.
Adapun transaksi yang dilakukan dengan menyampaikan order terlebih dulu, apakah order jual maupun beli. Order pembelian biasanya dilakukan dengan cara tertulis, penulisan order terkait dengan nama saham, jumlah saham yang akan dibeli dan harga saham yang diminati. Biasanya formulir order ini sudah disediakan oleh perusahaan efek. Investor tinggal menuliskan saja. Untuk itu bila akan membeli saham pastikan bahwa anda sudah hapal dengan kode saham yang akan dibeli. Setelah order ditulis, dengan penulisan yang jelas dan mudah dibaca segera serahkan kertas order tersebut kepada staf perusahaan efek yang ditunjuk untuk menangani pesanan. Staf tersebut bisa kepada bagian sales, dealer, atau ke account executive yang melayani transaksi investor. Nama-nama bagian petugas yang menerima order itu tidak mesti mutlak seperti itu, bisa saja transaksi seorang investor bisa online ke lantai bursa dengan eksekutornya (broker).
Tapi lagi-lagi biasanya bagi investor yang bisa terhubung langsung (online) ke lantai bursa adalah mereka yang sudah lama menjadi nasabah, tentunya dengan setoran deposit yang lebih besar dari investor rata-rata. Atau bisa jadi juga investor baru pun bisa melakukan online ke lantai bursa. Hal itu sangat tergantung pada perjanjian yang telah disepakati antara perusahaan efek dan investor. Jadi sangat fleksibel.
Manfaat Rekening Efek
Menjadi investor saham harus diikuti dengan membuka rekening efek. Ini tidak lain adalah demi kemudahan investor di satu sisi, dan memudahkan pengawasan perusahaan efek di sisi lain. Sebagaimana yang kita ketahui bersama, perusahaan efek selain sebagai perantara bagi investor dalam melakukan transaksi, dia juga melakukan transaksi untuk kepentingan diri sendiri (kepentingan perusahaan). Karena itu UU pasar modal menetapkan perlunya pemisahan efek yang dimiliki nasabah dengan efek yang dimiliki oleh nasabah atau investornya. Dengan pemisahan ini dapat diketahui apakah perusahaan efek itu melakukan transaksi untuk kepentingan dirinya sendiri atau untuk kepentingan nasabah. Kalau untuk kepentingan nasabah, tentunya harus disertai dengan slip order yang dibuat oleh investor. Dengan kata lain perusahaan efek tidak mungkin melakukan transaksi atas efek-efek yang tidak dimilikinya.
Andaikan perusahaan efek tersebut memiliki saham XXX, lalu saham YYY, dan saham ZZZ yang tercatat dalam rekening KSEI lalu tiba-tiba perusahaan efek itu melakukan penjualan saham CCC yang dimiliki nasabah maka perlu dipastikan apakah saham CCC yang dijual tersebut benar-benar atas perintah nasabah. Begitu pula sebaliknya bila ingin membeli. Kalau membeli atas kepentingan perusahaan efek tentunya saham yang dibeli akan dimasukkan ke rekening perusahaan efek. Sedangkan kalau yang membeli adalah investor maka saham tersebut akan masuk ke rekening investor. Baik rekening investor yang ada di perusahaan efek, maupun rekening efek investor yang ada di KSEI.
Jadi dengan telah membuka rekening baik di perusahaan efek maupun di KSEI sebagai sub-rekening dari perusahaan efek, investor tidak akan dirugikan. Bagi pihak KSEI juga memudahkan pengawasan. Pembukaan rekening baik di perusahaan efek dan sub-rekening di KSEI ini, dimaksudkan pihak otoritas, baik Bapepam-LK, Bursa Efek Indonesia, Kustodian Sentra Efek Indonesia dan Kliring Penjaminan Efek Indonesia sebagai sebuah bentuk pengawasan yang berjenjang.
Di samping itu manfaat lain dari pembukaan rekening efek investor bisa menikmati pelayanan yang efisien, mudah dan terpadu. Dengan menyimpan efek di KSEI, akan ada jaminan saham tersebut tidak akan hilang. Karena begitu investor melakukan transaksi atas sebuah saham maka saham tersebut sudah menjadi milik investor. Selanjutnya jika pada suatu hari emiten melakukan corporate action atau aksi korporasi, berupa pembagian dividen, pembagian saham bonus, atau mengeluarkan right, akan secara otomatis investor memperoleh hak-haknya atas aksi korporasi tersebut. Jatah dari aksi korporasi tersebut langsung masuk ke rekening investor secara benar dan tepat waktu. Untuk itu sebelum berinvestasi di pasar modal, apalagi sebelum melakukan transaksi saham, investor diwajibkan membuka rekening efek terlebih dulu.
Source : okezone.com
Labels: Investment Tips
Friday, October 24, 2008
Salah satu episode yang menarik dari serial Aang-Sang Avatar adalah ketika mereka mengunjungi sebuah desa kecil dimana Bibi Wu - sang peramal - tinggal. Desa yang terletak dikaki sebuah gunung berapi. Setiap orang didesa itu percaya apa yang dikatakan Bibi Wu. Dan seperti tahun-tahun sebelumnya, hari ini Bibi Wu mesti meramalkan kehidupan dan nasib desa dalam satu tahun kedepan. Semua orang seisi kampung berkumpul di balairung yang terletak dilereng gunung.
Bibi Wu bilang: ”Tahun ini panen akan sukses besar.” Semua petani bersorak-sorai. Berpelukan. Dan berlompatan.
”Ini akan menjadi tahun yang bagus bagi si kembar.” Lanjutnya. Orang-orang kembar kegirangan.
Lalu Bibi Wu menatap awan yang menyelaputi gunung berapi. Dahinya mengernyit, kemudian bilang:”Tahun ini desa tidak akan hancur oleh letusan gunung berapi.” Warga desa bersorak gembira. Gunung berapi tidak meletus, pikir mereka.
Untuk sebuah alasan percintaannya, Aang menaiki puncak gunung. Untuk mengambil sekuntum bunga lili yang sangat langka. Bunga yang hanya tumbuh dipuncak gunung berapi itu. Saka menemani Aang melakukannya. Namun, ketika mereka sampai ke puncak gunung dimana mulut kawah itu berada; mereka terkejut mendapati lahar panas siap dimuntahkan kapan saja. Gunung berapi itu segera akan meletus.
”Bibi Wu salah!” kata Aang dalam keterkejutannya. Gunung akan meletus. Warga desa harus segera diungsikan. Lalu, bersama Katara dan Saka, Aang menghimpun para lelaki dewasa di desa untuk membuat parit besar dan bendungan agar lahar tidak membanjiri perkampungan. Dan ketika gunung itu meletus, desa terbebas dari kerusakan. Warga desa semuanya berbahagia.
Ketika hendak berpisah, Bibi Wu menatap Aang, dan tersenyum penuh arti. Lalu, Aang mendekat kepadanya: ”Saat kau meramalku,” katanya, ”kau tidak mengatakan yang sebenarnya; melainkan apa yang ingin aku dengarkan.” ia melanjutkan.
Bibi Wu menjawab dengan bijak: ”Akan aku katakan sebuah rahasia kecil kepadamu,” katanya. ”Sama seperti kelak kau akan bisa membentuk awan; kau mempunyai kekuatan untuk membentuk takdirmu sendiri.”
Anda tahu, bahwa Aang adalah seorang keturunan para pengendali udara. Dan bagi mereka, membentuk awan bagaikan sebuah permainan anak kecil yang mudah dan menyenangkan. Dengan demikian, pesan Bibi Wu begitu terang; ’Kau akan dengan mudah dapat membentuk takdirmu sendiri’.
Anda bukan pengendali udara seperti Aang. Bukan pengendali air seperti Katara. Bukan pengendali api seperti Pangeran Muda Zhukou. Dan bukan pula si tua nyentrik, sang pengendali tanah. Anda, dan setiap manusia di jaman modern lainnya adalah pengendali udara, pengendali air, pengendali api, dan tanah dalam waktu yang bersamaan. Teknologi memungkinkan anda untuk melakukan semuanya itu. Dengan begitu, anda adalah pengendali diri anda sendiri. Jika anda bisa mengendalikan diri sendiri, maka anda adalah seorang pengendali takdir anda sendiri. Persoalannya adalah; maukah anda mengendalikan takdir anda sendiri, atau menyerahkannya kepada orang lain?
Kitalah yang bertanggungjawab terhadap takdir kita sendiri. Namun, kebanyakan orang membiarkan pihak lain mengambil alih tanggungjawab itu. Terserah tuan, atau nyonya. Terserah atasan. Terserah teman. Dan terserah keadaan. Maaf, apakah berlebihan jika saya mengatakan bahwa; mungkin anda juga begitu. Saya tahulah…, anda tidak terima pernyataan saya yang terkahir itu. Anda tidak menyerahkan tanggungjawab kepada orang lain. Tentu saja, jika anda kira begitu. Tetapi, mari kita uji; benarkah demikian? Jika anda orang yang rajin bekerja, kemudian atasan anda bilang;”Maaf, kenaikan gajimu tahun ini hanya 1%.” Apa yang akan anda lakukan? Apakah anda akan terus menunjukkan kinerja tinggi anda? Atau anda melakukannya sesuai dengan ’takaran’ yang menurut pendapat anda sesuai dengan tingkat kenaikna gaji dari perusahaan? Jawaban anda akan menentukan apakah kata-kata saya yang anda protes tadi benar atau tidak.
Dalam situasi yang lain; sebenarnya anda adalah orang yang bersemangat. Tapi, ketika anda menghadapi kesulitan hidup, atau… kena PHK, misalnya. Apa reaksi anda? Anda bangkit berdiri dan terus melangkah maju, atau anda akan terpuruk? Again, jawaban anda akan menentukan benar tidaknya kata-kata saya. Jika itu benar, sudahlah, anda jangan protes lagi. Akui saja. Dan mulai sekarang, berhentilah melemparkan tanggungjawab untuk membentuk takdir anda sendiri kepada orang lain. Ambillah tangungjawab itu; dan seperti Bibi Wu bilang, ’bentuklah takdirmu sendiri’.
Kalau saya salah? Ya ndak apa-apa, toh. Saya malah senang, kalau saya yang salah. Karena selain itu menunjukkan bahwa teman-teman saya pasti akan baik-baik saja; itu juga mengindikasikan bahwa saya berada ditengah komunitas orang-orang yang berani mengambil tanggungjawab itu. Dan jika saja suatu hari nanti saya membutuhkan seseorang untuk menasihati saya. Memberi saya semangat. Untuk berani mengambil tanggungjawab terhadap diri sendiri. Berdiri tegar kala menghadapi badai kehidupan. Maka, semoga orang itu adalah anda. That’s what friends are for…., bukan begitu?
(You know; there is a child in every adult’s soul…) (there is a child soul in every adult's...)
Source : www.dadangkadarusman.com
Bibi Wu bilang: ”Tahun ini panen akan sukses besar.” Semua petani bersorak-sorai. Berpelukan. Dan berlompatan.
”Ini akan menjadi tahun yang bagus bagi si kembar.” Lanjutnya. Orang-orang kembar kegirangan.
Lalu Bibi Wu menatap awan yang menyelaputi gunung berapi. Dahinya mengernyit, kemudian bilang:”Tahun ini desa tidak akan hancur oleh letusan gunung berapi.” Warga desa bersorak gembira. Gunung berapi tidak meletus, pikir mereka.
Untuk sebuah alasan percintaannya, Aang menaiki puncak gunung. Untuk mengambil sekuntum bunga lili yang sangat langka. Bunga yang hanya tumbuh dipuncak gunung berapi itu. Saka menemani Aang melakukannya. Namun, ketika mereka sampai ke puncak gunung dimana mulut kawah itu berada; mereka terkejut mendapati lahar panas siap dimuntahkan kapan saja. Gunung berapi itu segera akan meletus.
”Bibi Wu salah!” kata Aang dalam keterkejutannya. Gunung akan meletus. Warga desa harus segera diungsikan. Lalu, bersama Katara dan Saka, Aang menghimpun para lelaki dewasa di desa untuk membuat parit besar dan bendungan agar lahar tidak membanjiri perkampungan. Dan ketika gunung itu meletus, desa terbebas dari kerusakan. Warga desa semuanya berbahagia.
Ketika hendak berpisah, Bibi Wu menatap Aang, dan tersenyum penuh arti. Lalu, Aang mendekat kepadanya: ”Saat kau meramalku,” katanya, ”kau tidak mengatakan yang sebenarnya; melainkan apa yang ingin aku dengarkan.” ia melanjutkan.
Bibi Wu menjawab dengan bijak: ”Akan aku katakan sebuah rahasia kecil kepadamu,” katanya. ”Sama seperti kelak kau akan bisa membentuk awan; kau mempunyai kekuatan untuk membentuk takdirmu sendiri.”
Anda tahu, bahwa Aang adalah seorang keturunan para pengendali udara. Dan bagi mereka, membentuk awan bagaikan sebuah permainan anak kecil yang mudah dan menyenangkan. Dengan demikian, pesan Bibi Wu begitu terang; ’Kau akan dengan mudah dapat membentuk takdirmu sendiri’.
Anda bukan pengendali udara seperti Aang. Bukan pengendali air seperti Katara. Bukan pengendali api seperti Pangeran Muda Zhukou. Dan bukan pula si tua nyentrik, sang pengendali tanah. Anda, dan setiap manusia di jaman modern lainnya adalah pengendali udara, pengendali air, pengendali api, dan tanah dalam waktu yang bersamaan. Teknologi memungkinkan anda untuk melakukan semuanya itu. Dengan begitu, anda adalah pengendali diri anda sendiri. Jika anda bisa mengendalikan diri sendiri, maka anda adalah seorang pengendali takdir anda sendiri. Persoalannya adalah; maukah anda mengendalikan takdir anda sendiri, atau menyerahkannya kepada orang lain?
Kitalah yang bertanggungjawab terhadap takdir kita sendiri. Namun, kebanyakan orang membiarkan pihak lain mengambil alih tanggungjawab itu. Terserah tuan, atau nyonya. Terserah atasan. Terserah teman. Dan terserah keadaan. Maaf, apakah berlebihan jika saya mengatakan bahwa; mungkin anda juga begitu. Saya tahulah…, anda tidak terima pernyataan saya yang terkahir itu. Anda tidak menyerahkan tanggungjawab kepada orang lain. Tentu saja, jika anda kira begitu. Tetapi, mari kita uji; benarkah demikian? Jika anda orang yang rajin bekerja, kemudian atasan anda bilang;”Maaf, kenaikan gajimu tahun ini hanya 1%.” Apa yang akan anda lakukan? Apakah anda akan terus menunjukkan kinerja tinggi anda? Atau anda melakukannya sesuai dengan ’takaran’ yang menurut pendapat anda sesuai dengan tingkat kenaikna gaji dari perusahaan? Jawaban anda akan menentukan apakah kata-kata saya yang anda protes tadi benar atau tidak.
Dalam situasi yang lain; sebenarnya anda adalah orang yang bersemangat. Tapi, ketika anda menghadapi kesulitan hidup, atau… kena PHK, misalnya. Apa reaksi anda? Anda bangkit berdiri dan terus melangkah maju, atau anda akan terpuruk? Again, jawaban anda akan menentukan benar tidaknya kata-kata saya. Jika itu benar, sudahlah, anda jangan protes lagi. Akui saja. Dan mulai sekarang, berhentilah melemparkan tanggungjawab untuk membentuk takdir anda sendiri kepada orang lain. Ambillah tangungjawab itu; dan seperti Bibi Wu bilang, ’bentuklah takdirmu sendiri’.
Kalau saya salah? Ya ndak apa-apa, toh. Saya malah senang, kalau saya yang salah. Karena selain itu menunjukkan bahwa teman-teman saya pasti akan baik-baik saja; itu juga mengindikasikan bahwa saya berada ditengah komunitas orang-orang yang berani mengambil tanggungjawab itu. Dan jika saja suatu hari nanti saya membutuhkan seseorang untuk menasihati saya. Memberi saya semangat. Untuk berani mengambil tanggungjawab terhadap diri sendiri. Berdiri tegar kala menghadapi badai kehidupan. Maka, semoga orang itu adalah anda. That’s what friends are for…., bukan begitu?
(You know; there is a child in every adult’s soul…) (there is a child soul in every adult's...)
Source : www.dadangkadarusman.com
Labels: Motivaion
Dalam berinvestasi apapun berbagai risiko yang bisa mempengaruhi tingkat keuntungan atau mengalami kerugian selalu akan menjadi pertimbangan bagi investor. Sebanyak mungkin faktor risiko yang mungkin akan mempengaruhi tingkat keuntungan dalam investasi saham harus selalu dideteksi agar seluruh gerak pasar bisa diantisipasi.
Untuk itu penasihat investasi dan investor professional sekalipun selalu mencari informasi yang relevan dengan kondisi pasar. Di pasar modal, setidaknya risiko yang patut dicermati investor secara umum, antara lain risiko inflasi, risiko tingkat suku bunga, risiko pasar, risiko perusahaan dan risiko politik. Masing-masing risiko tersebut ada kalangan saling kait mengkait, dan berjalan secara dominan. Namun adakalanya sama sekali tidak berhubungan.
Dari risiko tersebut yang selalu berhubungan adalah risiko inflasi. Biasanya begitu diketahui inflasi tinggi, akan diikuti dengan kebijakan perubahan tingkat suku bunga. Logikanya inflasi tinggi, dapat dipastikan nilai uang turun. Turunnya nilai uang, bisa karena jumlah uang yang beredar di masyarakat lebih melimpah. Untuk itu sehingga agar mobilitas uang yang beredar turun biasanya akan diikuti dengan kenaikan tingkat sukubunga, naiknya tingkat sukubunga dengan sendirinya akan membawa dana-dana kembali sistem perbankan, sehingga pada gilirannya bursa saham akan turun.
Risiko Inflasi
Dalam industri finansial khususnya dalam ekonomi berbasis uang, risiko yang cukup mengkhawatirkan adalah ancaman akan penurunan nilai uang. Penggerusan nilai uang ini terlalu banyak faktor yang bisa dijadikan alasan, padahal aspek utamanya adalah menurunnya nilai uang. Contoh paling sederhana soal inflasi ini adalah apabila uang bernominal Rp1.000 yang pada kemarin lusa bisa membeli dua butir telur, tapi hari ini hanya dapat ditukar dengan satu telur. Akibatnya untuk membeli dua butir telur kita harus mengeluarkan kocek Rp1.000 lagi. Kalau itu terjadi berarti sudah terjadi inflasi, turunnya nilai uang.
Penurunan nilai uang tersebut juga terjadi tidak saja untuk membeli produk, tapi juga dalam menggunakan jasa. Dalam kondisi saat ini, pemerintah mengatakan akan mempertahankan bahwa target inflasi dipatok pada bilangan lima persen. Itu berarti dalam berinvestasi, investor yang memiliki dana Rp1.000 saat ini harus bisa memperkerjakan uangnya itu dengan minimal penghasilan (return) di atas lima persen, sehingga pada akhir tahun nilai uang tersebut tetap bisa digunakan dan memiliki nilai yang sama pada saat ini. Nilai uang pada masa kini dan masa yang akan datang diharapkan bobot (nilai atau harganya) tetap sama. Artinya kalau saat ini bisa membeli telur satu butir maka tahun depan minimal nilainya tetap sama.
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus. Penyebab inflasi ini bisa berupa naiknya harga barang dan jasa, bisa juga karena turunnya nilai uang yang terjadi secara mekanis. Inflasi yang disebabkan karena naiknya harga barang, juga tidak bergerak sendirian. Bisa jadi karena bahan baku atas produk itu sulit didapat, seperti Bahan Bakar Minyak. Akibat tidak adanya subtitusi dari BBM ini dipastikan kenaikan harga BBM akan menyebabkan naiknya harga barang-barang dan jasa. Hal ini karena ketergantungan yang sangat tinggi atas produk yang bernama BBM ini. Inflasi lainnya adalah karena terlalu banyaknya uang yang beredar, sehingga secara mekanis akan mempengaruhi nilai uang. Untuk inflasi yang disebabkan banyak uang beredar, Bank Sentral bisa melakukan tindakan dengan cara membuat kebijakan meningkatkan suku bunga.
Peningkatan sukubunga ini dengan sendirinya akan menarik para pemilik dana untuk kembali memarkir dananya di perbankan. Kendati upaya tersebut harus diikuti oleh kebijakan lain, diantaranya membuat kebijakan guna terciptanya iklim investasi. Bagi pasar modal risiko inflasi ini akan sangat mempengaruhi keputusan investasi. Kalau inflasi tinggi, kita ibaratkan dalam setahun 10 persen, maka boleh jadi harga saham diciptakan oleh pasar itu sebenarnya sudah terdiskon sebesar 10 persen. Kalau harga saham Rp1.000 maka akibat inflasi yang 10 persen itu harga saham tersebut sebenarnya hanya Rp900.
Hitungan matematisnya kira-kira seperti itu, namun kalau kita mau mendalami lagi dampak inflasi terhadap pasar modal, kondisi yang sebenarnya terjadi akan bertambah kompleks. Kalau kita ibaratkan harga BBM mengalami kenaikan dengan begitu biaya produksi perusahaan akan mengalami kenaikan.
Belum lagi dampak dari BBM ini akan diikuti dengan melemahnya daya beli, sehingga barang yang diproduksi tidak akan laku terjual. Kalau hal itu yang terjadi maka bisa dipastikan pemutusan hubungan kerja, akibat pengurangan produksi hampir pasti akan dilakukan perusahaan, sehingga pada gilirannya ekspektasi investor saham atas saham perusahaan itu akan menurun.
Risiko tingkat sukubunga
Risiko tingkat sukubunga juga menjadi bayangan hitam bagi pelaku pasar. Tingkat bunga yang tinggi akan menjadikan perusahaan yang menjual sahamnya di bursa pasti juga akan kedodoran. Apalagi bagi perusahaan yang mendanai sebagian operasionalnya dengan pinjaman kredit. Dari sisi investasi fluktuasi tingkat sukubunga yang gonjang-ganjing akan membuat bingung iklim investasi.
Kalau tingkat sukubunga tinggi maka investor akan dengan senang hati untuk menempatkan dananya dalam bentuk deposito. Banyaknya uang yang masuk dalam deposito akan membuat dunia perbankan kebingungan menyalurkan dana pihak ketiga tersebut. Di sisi lain dana tersebut memang harus diputar ke sektor-sektor produktif kalau tidak ingin kinerja bank tersebut ambrol karena harus membayar bunga tinggi. Soal tinggi dan rendahnya tingkat sukubunga, bagi pasar yang penting bahwa tingkat bunga itu stabil tidak gonjang-ganjing dan kebijaksanaannya tidak situasional.
Risiko Pasar
Risiko pasar sering terjadi di pasar modal karena kondisi yang tidak bisa dijelaskan secara ekonomi. Sebagaimana yang kita ketahui, pasar merupakan gambaran paling kongkrit sikap investor terhadap suatu produk barang dan jasa, karenanya pasar sering dikatakan orang sebagai sesuatu yang paling rasional. Karenanya ekspektasi seseorang terhadap produk dan jasa tertentu akan berbeda dengan ekspektasi pasar.
Dalam kontek perdagangan saham, ketika ekspektasi atas saham secara jangka panjang naik, maka boleh jadi ekspektasi pasar atas saham pada saat pasar bereaksi justru turun. Karenanya bagi investor saham yang perlu dipahami bahwa investasi saham adalah investasi pada saham, sedangkan penciptaan harga saham yang dibuat pasar adalah harga yang terjadi pada saat selama pasar berlangsung.
Penyebab ekspektasi pasar berbeda dengan kondisi sebenarnya atas nilai saham, penyebabnya bisa beragam. Yang paling sederhana boleh jadi karena supply dan demand yang tidak seimbang. Ketika supply atas saham berlebih, sementara demand tetap maka dengan sendirinya harga saham akan turun.
Di pasar modal Indonesia sering terjadi begitu ada perusahaan yang akan melakukan penawaran umum (IPO) biasanya akan diikuti dengan penurunan indikator perdagangan. Turunnya indikator perdagangan itu lantaran investor menjual saham yang telah menjadi portofolionya untuk kemudian membeli saham yang akan IPO. Perilaku tersebut merupakan contoh yang paling sangat sederhana dari faktor risiko pasar. Tidak sama besarnya posisi supply dan demand ini juga terjadi apabila terjadi investor melakukan perubahan portofolio sebagaimana yang kerap terjadi pada akhir tahun dan awal tahun bursa saham.
Kondisi pasar saham yang terjadi sejak awal Januari hingga saat ini bisa kita anggap sebagai contoh yang paling kongkrit dari risiko pasar. Jadi sebenarnya, dalam aktivitas pasar modal sama sekali tidak ada risiko yang tidak terditeksi karena segala sesuatu risiko akan selalu berhubungan, terlebih lagi pasar merupakan mahluk yang paling rasional.
Source : okezone.com
Untuk itu penasihat investasi dan investor professional sekalipun selalu mencari informasi yang relevan dengan kondisi pasar. Di pasar modal, setidaknya risiko yang patut dicermati investor secara umum, antara lain risiko inflasi, risiko tingkat suku bunga, risiko pasar, risiko perusahaan dan risiko politik. Masing-masing risiko tersebut ada kalangan saling kait mengkait, dan berjalan secara dominan. Namun adakalanya sama sekali tidak berhubungan.
Dari risiko tersebut yang selalu berhubungan adalah risiko inflasi. Biasanya begitu diketahui inflasi tinggi, akan diikuti dengan kebijakan perubahan tingkat suku bunga. Logikanya inflasi tinggi, dapat dipastikan nilai uang turun. Turunnya nilai uang, bisa karena jumlah uang yang beredar di masyarakat lebih melimpah. Untuk itu sehingga agar mobilitas uang yang beredar turun biasanya akan diikuti dengan kenaikan tingkat sukubunga, naiknya tingkat sukubunga dengan sendirinya akan membawa dana-dana kembali sistem perbankan, sehingga pada gilirannya bursa saham akan turun.
Risiko Inflasi
Dalam industri finansial khususnya dalam ekonomi berbasis uang, risiko yang cukup mengkhawatirkan adalah ancaman akan penurunan nilai uang. Penggerusan nilai uang ini terlalu banyak faktor yang bisa dijadikan alasan, padahal aspek utamanya adalah menurunnya nilai uang. Contoh paling sederhana soal inflasi ini adalah apabila uang bernominal Rp1.000 yang pada kemarin lusa bisa membeli dua butir telur, tapi hari ini hanya dapat ditukar dengan satu telur. Akibatnya untuk membeli dua butir telur kita harus mengeluarkan kocek Rp1.000 lagi. Kalau itu terjadi berarti sudah terjadi inflasi, turunnya nilai uang.
Penurunan nilai uang tersebut juga terjadi tidak saja untuk membeli produk, tapi juga dalam menggunakan jasa. Dalam kondisi saat ini, pemerintah mengatakan akan mempertahankan bahwa target inflasi dipatok pada bilangan lima persen. Itu berarti dalam berinvestasi, investor yang memiliki dana Rp1.000 saat ini harus bisa memperkerjakan uangnya itu dengan minimal penghasilan (return) di atas lima persen, sehingga pada akhir tahun nilai uang tersebut tetap bisa digunakan dan memiliki nilai yang sama pada saat ini. Nilai uang pada masa kini dan masa yang akan datang diharapkan bobot (nilai atau harganya) tetap sama. Artinya kalau saat ini bisa membeli telur satu butir maka tahun depan minimal nilainya tetap sama.
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus. Penyebab inflasi ini bisa berupa naiknya harga barang dan jasa, bisa juga karena turunnya nilai uang yang terjadi secara mekanis. Inflasi yang disebabkan karena naiknya harga barang, juga tidak bergerak sendirian. Bisa jadi karena bahan baku atas produk itu sulit didapat, seperti Bahan Bakar Minyak. Akibat tidak adanya subtitusi dari BBM ini dipastikan kenaikan harga BBM akan menyebabkan naiknya harga barang-barang dan jasa. Hal ini karena ketergantungan yang sangat tinggi atas produk yang bernama BBM ini. Inflasi lainnya adalah karena terlalu banyaknya uang yang beredar, sehingga secara mekanis akan mempengaruhi nilai uang. Untuk inflasi yang disebabkan banyak uang beredar, Bank Sentral bisa melakukan tindakan dengan cara membuat kebijakan meningkatkan suku bunga.
Peningkatan sukubunga ini dengan sendirinya akan menarik para pemilik dana untuk kembali memarkir dananya di perbankan. Kendati upaya tersebut harus diikuti oleh kebijakan lain, diantaranya membuat kebijakan guna terciptanya iklim investasi. Bagi pasar modal risiko inflasi ini akan sangat mempengaruhi keputusan investasi. Kalau inflasi tinggi, kita ibaratkan dalam setahun 10 persen, maka boleh jadi harga saham diciptakan oleh pasar itu sebenarnya sudah terdiskon sebesar 10 persen. Kalau harga saham Rp1.000 maka akibat inflasi yang 10 persen itu harga saham tersebut sebenarnya hanya Rp900.
Hitungan matematisnya kira-kira seperti itu, namun kalau kita mau mendalami lagi dampak inflasi terhadap pasar modal, kondisi yang sebenarnya terjadi akan bertambah kompleks. Kalau kita ibaratkan harga BBM mengalami kenaikan dengan begitu biaya produksi perusahaan akan mengalami kenaikan.
Belum lagi dampak dari BBM ini akan diikuti dengan melemahnya daya beli, sehingga barang yang diproduksi tidak akan laku terjual. Kalau hal itu yang terjadi maka bisa dipastikan pemutusan hubungan kerja, akibat pengurangan produksi hampir pasti akan dilakukan perusahaan, sehingga pada gilirannya ekspektasi investor saham atas saham perusahaan itu akan menurun.
Risiko tingkat sukubunga
Risiko tingkat sukubunga juga menjadi bayangan hitam bagi pelaku pasar. Tingkat bunga yang tinggi akan menjadikan perusahaan yang menjual sahamnya di bursa pasti juga akan kedodoran. Apalagi bagi perusahaan yang mendanai sebagian operasionalnya dengan pinjaman kredit. Dari sisi investasi fluktuasi tingkat sukubunga yang gonjang-ganjing akan membuat bingung iklim investasi.
Kalau tingkat sukubunga tinggi maka investor akan dengan senang hati untuk menempatkan dananya dalam bentuk deposito. Banyaknya uang yang masuk dalam deposito akan membuat dunia perbankan kebingungan menyalurkan dana pihak ketiga tersebut. Di sisi lain dana tersebut memang harus diputar ke sektor-sektor produktif kalau tidak ingin kinerja bank tersebut ambrol karena harus membayar bunga tinggi. Soal tinggi dan rendahnya tingkat sukubunga, bagi pasar yang penting bahwa tingkat bunga itu stabil tidak gonjang-ganjing dan kebijaksanaannya tidak situasional.
Risiko Pasar
Risiko pasar sering terjadi di pasar modal karena kondisi yang tidak bisa dijelaskan secara ekonomi. Sebagaimana yang kita ketahui, pasar merupakan gambaran paling kongkrit sikap investor terhadap suatu produk barang dan jasa, karenanya pasar sering dikatakan orang sebagai sesuatu yang paling rasional. Karenanya ekspektasi seseorang terhadap produk dan jasa tertentu akan berbeda dengan ekspektasi pasar.
Dalam kontek perdagangan saham, ketika ekspektasi atas saham secara jangka panjang naik, maka boleh jadi ekspektasi pasar atas saham pada saat pasar bereaksi justru turun. Karenanya bagi investor saham yang perlu dipahami bahwa investasi saham adalah investasi pada saham, sedangkan penciptaan harga saham yang dibuat pasar adalah harga yang terjadi pada saat selama pasar berlangsung.
Penyebab ekspektasi pasar berbeda dengan kondisi sebenarnya atas nilai saham, penyebabnya bisa beragam. Yang paling sederhana boleh jadi karena supply dan demand yang tidak seimbang. Ketika supply atas saham berlebih, sementara demand tetap maka dengan sendirinya harga saham akan turun.
Di pasar modal Indonesia sering terjadi begitu ada perusahaan yang akan melakukan penawaran umum (IPO) biasanya akan diikuti dengan penurunan indikator perdagangan. Turunnya indikator perdagangan itu lantaran investor menjual saham yang telah menjadi portofolionya untuk kemudian membeli saham yang akan IPO. Perilaku tersebut merupakan contoh yang paling sangat sederhana dari faktor risiko pasar. Tidak sama besarnya posisi supply dan demand ini juga terjadi apabila terjadi investor melakukan perubahan portofolio sebagaimana yang kerap terjadi pada akhir tahun dan awal tahun bursa saham.
Kondisi pasar saham yang terjadi sejak awal Januari hingga saat ini bisa kita anggap sebagai contoh yang paling kongkrit dari risiko pasar. Jadi sebenarnya, dalam aktivitas pasar modal sama sekali tidak ada risiko yang tidak terditeksi karena segala sesuatu risiko akan selalu berhubungan, terlebih lagi pasar merupakan mahluk yang paling rasional.
Source : okezone.com
Labels: Investment Tips
Thursday, October 23, 2008
Untuk menjadi investor di pasar modal tidak perlu ragu untuk memulai, sebab tidak seluruh produk investasi di industri ini membutuhkan dana yang besar. Dari hari ke hari investasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebenarnya kian murah saja, menyusul kian variatifnya produk efek di pasar modal yang bisa dijadikan sasaran investasi.
Mau investasi murah, bisa memilih reksa dana sebagai pilihan. Produk reksa dana yang ditawarkan saat ini juga kian berkembang, dan disesuaikan dengan tujuan dari investasi investor. Jadi dalam reksa dana investor tinggal mencocokkan saja tujuan investasinya. Mau yang berpendapatan tetap, maka investor tinggal membeli reksa dana fixed income atau yang berpendapatan tetap. Sedangkan apabila mau investasi saham maka tinggal memilih membeli reksa dana yang yang diinvestasikan pada reksa dana saham, atau mau yang campuran saham dan fixed income juga ada.
Pendek kata kini tidak ada alasan lagi bagi investor untuk menunda investasinya di pasar modal. Praktis kini tersedia banyak pilihan investasi dari yang ingin berinvestasi langsung, maupun tidak langsung sebagaimana yang ditawarkan reksa dana tersebut.
Kalau seorang investor yang merasa hasil yang diperoleh reksa dana tidak sesuai dengan harapan, lalu berkeinginan untuk investasi langsung juga bisa dilakukan. Caranya investor tersebut terlebih dulu membuka rekening efek di perusahaan efek yang dipilih menjadi wakilnya di bursa saham. Selain diharuskan membuka rekening efek, investor juga harus membuka rekening dana. Pembukaan rekening ini menjadi syarat mutlak bagi investor yang akan berinvestasi di pasar modal. Pembukaan rekening biasanya diikuti dengan penyetoran sejumlah dana tertentu.
Setelah melakukan penyetoran berarti investor sudah resmi menjadi nasabah di perusahaan efek tersebut. Itu berarti ia sudah bisa memerintahkan broker via dealer di kantor perusahaan efek itu untuk membeli saham. Pendeknya sudah bisa aktif bertransaksi. Kalau juga masih ragu meski sudah membuka rekening tapi masih belum juga bertansaksi, investor juga tidak perlu malu untuk mempelajari terlebih dulu saham yang menjadi incaran.
Caranya sudah barang tentu dengan mengamati karakteristik dan pergerakan saham tersebut. Untuk mempelajari saham tersebut juga tidak perlu terburu-buru. Sebagai investor pemula mempelajari pergerakan saham tertentu bisa dimulai dengan karakteristik industrinya, lalu harga tertinggi dan terendahnya, kemudian bisa juga diikuti dengan pihak yang banyak melakukan pembelian.
Apakah investor asing atau lokal, kalau investor asing yang perlu dicermati pada kondisi bagaimana ia melakukan pembelian dan pada kondisi seperti apa ia melakukan penjualan. Aspek teknikal dan fundamental perlu menjadi perhatian.
Terkait dengan pembelajaran karakteristik industri dan karakteristik saham ini, juga tidak salah kalau investor melakukan sedikit riset dan analisa atas saham-saham itu, utamanya jika dihubungan dengan isu yang tengah berkembang di masyarakat. Ada saham yang mengalami aktivitas tinggi ketika di tengah pasar tengah rendah, begitu juga sebaliknya.
Struktur industri dan sektor dari saham tersebut juga merupakan pertimbangan yang harus diperhatikan sebelum memilih saham. Karena itu, bagi investor pemula untuk mengamati terlebih dulu karakteristik saham yang akan dibeli sangat dianjurkan. Ada banyak cara yang bisa dilakukan oleh seorang investor agar investasi bisa memperoleh hasil optimal.
Pertama, investor bisa mempelajari dari alat perdagangan yang digunakan pada perusahaan efek tersebut, atau melalui data yang ditampilkan dalam data real time. Dengan menggunakan data real time, investor bisa membuka data-data yang tersedia. Harga saham yang terjadi di masa lalu juga tersedia, mulai dari jumlah saham (volume), porsi kepemilikannya termasuk data mengenai kapan perusahaan itu go public lalu corporate action apa saja yang pernah dilakukan hingga ke jajaran manajemen dan pemegang saham perusahaan tersebut juga tersedia.
Kedua, dengan data yang relatif lengkap mengenai perjalanan sebuah saham di Bursa, memberikan peluang bagi investor untuk melihat atau menentukan kapan saham tersebut aktivitasnya meninggi dan kapan aktivitasnya melemah. Cara kedua ini merupakan salah satu cara bagi investor dalam menganalisa secara teknikal pergerakan sebuah saham. Investor juga dapat menelaah faktor apa saja yang dapat mempengaruhi harga saham. Lewat volume saham investor dapat mengetahui berapa persen sebenarnya saham yang aktif diperdagangkan (float market), sehingga berapa besar supply, dan demand saham tersebut setiap hari bisa diprediksi.
Dalam teknikal analisa ini komponen utamanya adalah pergerakan harga saham dari hari ke hari (termasuk performance di masa lalu) penting untuk dicermati. Di samping itu kondisi sosial politik dan ekonomi pada setiap harga saham juga perlu diamati, termasuk masalah peraturan dan kebijaksaaan yang diberikan pemerintah dan manajemen perusahaan tersebut. Adalah sangat lazim begitu pemerintah menaikkan pajak CPO, misalnya, maka akan berpengaruh pada harga saham yang memproduksi CPO. Atau begitu pemerintah menurunkan tingkat suku bunga maka akan boleh jadi saham perbankan akan sedikit mengalami koreksi. Contoh yang lebih kongkrit lagi, apabila tekanan inflasi demikian kuat maka pasar saham dipastikan akan melemah karena dana-dana yang ada akan masuk ke sistem perbankan, dan pada kondisi ini harga saham perbankan boleh jadi akan naik.
Mock Trading
Beberapa langkah di atas merupakan salah satu contoh yang bisa dilakukan seorang investor pemula sebelum memulai invetasinya di pasar modal. Pertanyaannya apakah hanya langkah-langkah tersebut yang bisa dilakukan? Atau hanya langkah itu yang paling jitu dalam berinvestasi di pasar modal? Jawabnya sudah pasti tidak. Banyak langkah yang bisa dilakukan sebelum seseorang untuk memulai investasinya di pasar modal.
Di pasar modal Indonesia mulai merebak sejak 1977 lalu, yang kemudian digarap serius setelah Bapepam ketika itu membentuk Bursa Efek Surabaya dan Bursa Efek Jakarta, hampir seluruh broker wajib mengikuti pendidikan mengenai pasar modal ini. Salah satu mata pelajaran yang diajarkan setelah mengikuti pendidikan teori adalah simulasi atau yang popular disebut dengan mock trading. Kala itu masing-masing broker yang mengikuti pendidikan itu seolah-olah diberi modal untuk berinvestasi saham serta diberikan pula sejumlah saham tertentu dengan nilai yang sama antara peserta yang satu dengan peserta lainnya. Acuan dari pergerakan harga sahamnya adalah pasar sebenarnya (artinya harga pasar yang terjadi di Bursa).
Dalam mock trading ini masing-masing peserta diminta untuk membeli saham-saham yang dianggapnya bagus, dalam kurun waktu tertentu, dan pada hari yang telah ditetapkan apakah harga saham yang dibeli mengalami kenaikan atau tidak dengan acuannya adalah harga pasar yang terjadi pada hari itu. Dari simulasi (mock trading) tersebut dapat diketahui apakah dana yang diberikan berkembang atau tidak. Jadi dalam hal ini ada dua perhitungan dana yang berkembang menjadi saham, atau dana yang diperoleh dari capital gain yang merupakan hasil kemahiran peserta pendidikan dalam mengelola saham yang dimilikinya. Jadi dalam mock trading ini ada dua langkah yang harus dikelola seorang calon investor itu, yakni mengembangkan modal serta mengembangkan jumlah saham yang diberikan oleh pengajar. Jadi berpedoman pada simulasi tersebut seorang investor pemula yang akan berinvestasi saham tidak ada salahnya meniru cara belajar mengenal pasar dan karakteristik saham model tersebut. Butuh waktu memang, tapi dengan likuiditas pasar yang cukup tinggi seperti sekarang ini waktu yang digunakan bisa dipersingkat, misalnya dalam sepekan perdagangan saja, dengan saham yang dipelajari cukup saham-saham yang menjadi incaran saja.
Investor juga tidak perlu malu dan ragu untuk melakukan mock trading ini, sebab hampir pasti perusahaan broker terbuka apalagi bila belajar pada perusahaan dimana investor telah membuka rekening. Jadi tidak ada salahnya untuk dicoba, sehingga sebagai investor makin kenal dan mengetahui akan karakteristik saham yang menjadi pilihan portofolionya itu. Selamat mencoba.
Source : okezone.com
Mau investasi murah, bisa memilih reksa dana sebagai pilihan. Produk reksa dana yang ditawarkan saat ini juga kian berkembang, dan disesuaikan dengan tujuan dari investasi investor. Jadi dalam reksa dana investor tinggal mencocokkan saja tujuan investasinya. Mau yang berpendapatan tetap, maka investor tinggal membeli reksa dana fixed income atau yang berpendapatan tetap. Sedangkan apabila mau investasi saham maka tinggal memilih membeli reksa dana yang yang diinvestasikan pada reksa dana saham, atau mau yang campuran saham dan fixed income juga ada.
Pendek kata kini tidak ada alasan lagi bagi investor untuk menunda investasinya di pasar modal. Praktis kini tersedia banyak pilihan investasi dari yang ingin berinvestasi langsung, maupun tidak langsung sebagaimana yang ditawarkan reksa dana tersebut.
Kalau seorang investor yang merasa hasil yang diperoleh reksa dana tidak sesuai dengan harapan, lalu berkeinginan untuk investasi langsung juga bisa dilakukan. Caranya investor tersebut terlebih dulu membuka rekening efek di perusahaan efek yang dipilih menjadi wakilnya di bursa saham. Selain diharuskan membuka rekening efek, investor juga harus membuka rekening dana. Pembukaan rekening ini menjadi syarat mutlak bagi investor yang akan berinvestasi di pasar modal. Pembukaan rekening biasanya diikuti dengan penyetoran sejumlah dana tertentu.
Setelah melakukan penyetoran berarti investor sudah resmi menjadi nasabah di perusahaan efek tersebut. Itu berarti ia sudah bisa memerintahkan broker via dealer di kantor perusahaan efek itu untuk membeli saham. Pendeknya sudah bisa aktif bertransaksi. Kalau juga masih ragu meski sudah membuka rekening tapi masih belum juga bertansaksi, investor juga tidak perlu malu untuk mempelajari terlebih dulu saham yang menjadi incaran.
Caranya sudah barang tentu dengan mengamati karakteristik dan pergerakan saham tersebut. Untuk mempelajari saham tersebut juga tidak perlu terburu-buru. Sebagai investor pemula mempelajari pergerakan saham tertentu bisa dimulai dengan karakteristik industrinya, lalu harga tertinggi dan terendahnya, kemudian bisa juga diikuti dengan pihak yang banyak melakukan pembelian.
Apakah investor asing atau lokal, kalau investor asing yang perlu dicermati pada kondisi bagaimana ia melakukan pembelian dan pada kondisi seperti apa ia melakukan penjualan. Aspek teknikal dan fundamental perlu menjadi perhatian.
Terkait dengan pembelajaran karakteristik industri dan karakteristik saham ini, juga tidak salah kalau investor melakukan sedikit riset dan analisa atas saham-saham itu, utamanya jika dihubungan dengan isu yang tengah berkembang di masyarakat. Ada saham yang mengalami aktivitas tinggi ketika di tengah pasar tengah rendah, begitu juga sebaliknya.
Struktur industri dan sektor dari saham tersebut juga merupakan pertimbangan yang harus diperhatikan sebelum memilih saham. Karena itu, bagi investor pemula untuk mengamati terlebih dulu karakteristik saham yang akan dibeli sangat dianjurkan. Ada banyak cara yang bisa dilakukan oleh seorang investor agar investasi bisa memperoleh hasil optimal.
Pertama, investor bisa mempelajari dari alat perdagangan yang digunakan pada perusahaan efek tersebut, atau melalui data yang ditampilkan dalam data real time. Dengan menggunakan data real time, investor bisa membuka data-data yang tersedia. Harga saham yang terjadi di masa lalu juga tersedia, mulai dari jumlah saham (volume), porsi kepemilikannya termasuk data mengenai kapan perusahaan itu go public lalu corporate action apa saja yang pernah dilakukan hingga ke jajaran manajemen dan pemegang saham perusahaan tersebut juga tersedia.
Kedua, dengan data yang relatif lengkap mengenai perjalanan sebuah saham di Bursa, memberikan peluang bagi investor untuk melihat atau menentukan kapan saham tersebut aktivitasnya meninggi dan kapan aktivitasnya melemah. Cara kedua ini merupakan salah satu cara bagi investor dalam menganalisa secara teknikal pergerakan sebuah saham. Investor juga dapat menelaah faktor apa saja yang dapat mempengaruhi harga saham. Lewat volume saham investor dapat mengetahui berapa persen sebenarnya saham yang aktif diperdagangkan (float market), sehingga berapa besar supply, dan demand saham tersebut setiap hari bisa diprediksi.
Dalam teknikal analisa ini komponen utamanya adalah pergerakan harga saham dari hari ke hari (termasuk performance di masa lalu) penting untuk dicermati. Di samping itu kondisi sosial politik dan ekonomi pada setiap harga saham juga perlu diamati, termasuk masalah peraturan dan kebijaksaaan yang diberikan pemerintah dan manajemen perusahaan tersebut. Adalah sangat lazim begitu pemerintah menaikkan pajak CPO, misalnya, maka akan berpengaruh pada harga saham yang memproduksi CPO. Atau begitu pemerintah menurunkan tingkat suku bunga maka akan boleh jadi saham perbankan akan sedikit mengalami koreksi. Contoh yang lebih kongkrit lagi, apabila tekanan inflasi demikian kuat maka pasar saham dipastikan akan melemah karena dana-dana yang ada akan masuk ke sistem perbankan, dan pada kondisi ini harga saham perbankan boleh jadi akan naik.
Mock Trading
Beberapa langkah di atas merupakan salah satu contoh yang bisa dilakukan seorang investor pemula sebelum memulai invetasinya di pasar modal. Pertanyaannya apakah hanya langkah-langkah tersebut yang bisa dilakukan? Atau hanya langkah itu yang paling jitu dalam berinvestasi di pasar modal? Jawabnya sudah pasti tidak. Banyak langkah yang bisa dilakukan sebelum seseorang untuk memulai investasinya di pasar modal.
Di pasar modal Indonesia mulai merebak sejak 1977 lalu, yang kemudian digarap serius setelah Bapepam ketika itu membentuk Bursa Efek Surabaya dan Bursa Efek Jakarta, hampir seluruh broker wajib mengikuti pendidikan mengenai pasar modal ini. Salah satu mata pelajaran yang diajarkan setelah mengikuti pendidikan teori adalah simulasi atau yang popular disebut dengan mock trading. Kala itu masing-masing broker yang mengikuti pendidikan itu seolah-olah diberi modal untuk berinvestasi saham serta diberikan pula sejumlah saham tertentu dengan nilai yang sama antara peserta yang satu dengan peserta lainnya. Acuan dari pergerakan harga sahamnya adalah pasar sebenarnya (artinya harga pasar yang terjadi di Bursa).
Dalam mock trading ini masing-masing peserta diminta untuk membeli saham-saham yang dianggapnya bagus, dalam kurun waktu tertentu, dan pada hari yang telah ditetapkan apakah harga saham yang dibeli mengalami kenaikan atau tidak dengan acuannya adalah harga pasar yang terjadi pada hari itu. Dari simulasi (mock trading) tersebut dapat diketahui apakah dana yang diberikan berkembang atau tidak. Jadi dalam hal ini ada dua perhitungan dana yang berkembang menjadi saham, atau dana yang diperoleh dari capital gain yang merupakan hasil kemahiran peserta pendidikan dalam mengelola saham yang dimilikinya. Jadi dalam mock trading ini ada dua langkah yang harus dikelola seorang calon investor itu, yakni mengembangkan modal serta mengembangkan jumlah saham yang diberikan oleh pengajar. Jadi berpedoman pada simulasi tersebut seorang investor pemula yang akan berinvestasi saham tidak ada salahnya meniru cara belajar mengenal pasar dan karakteristik saham model tersebut. Butuh waktu memang, tapi dengan likuiditas pasar yang cukup tinggi seperti sekarang ini waktu yang digunakan bisa dipersingkat, misalnya dalam sepekan perdagangan saja, dengan saham yang dipelajari cukup saham-saham yang menjadi incaran saja.
Investor juga tidak perlu malu dan ragu untuk melakukan mock trading ini, sebab hampir pasti perusahaan broker terbuka apalagi bila belajar pada perusahaan dimana investor telah membuka rekening. Jadi tidak ada salahnya untuk dicoba, sehingga sebagai investor makin kenal dan mengetahui akan karakteristik saham yang menjadi pilihan portofolionya itu. Selamat mencoba.
Source : okezone.com
Labels: Investment Tips
Panding order yaitu suatu order yang belum terlaksana, namun akan terlaksana apabila telah menyentuh suatu titik harga tertentu sesuai pesanan harga yang telah Anda tentukan sebelumnya.
Ada beberapa jenis pending order yaitu :
1. BUY STOP : yaitu memesan order BUY diatas harga yang sekarang sedang berjalan, apabila harga market bergerak naik ke suatu titik harga yang Anda pesan tersebut maka secara otomatis order BUY yang telah Anda pasang akan tereksekusi/dijalankan dengan harapan agar harga dapat bergerak naik lagi sehingga Anda mendapatkan profit.
2. SELL STOP : yaitu memesan order SELL dibawah harga yang sekarang sedang berjalan, apabila harga market bergerak turun ke suatu titik harga yang Anda pesan tersebut maka secara otomatis order SELL yang telah Anda pasang akan tereksekusi/dijalankan dengan harapan agar harga dapat bergerak turun lagi sehingga Anda mendapatkan profit.
3. BUY LIMIT : yaitu memesan order BUY dibawah harga yang sekarang sedang berjalan, apabila harga market bergerak turun ke suatu titik harga yang Anda pesan tersebut maka secara otomatis order BUY yang telah Anda pasang akan tereksekusi/dijalankan dengan harapan agar harga dapat bergerak naik kembali sehingga Anda mendapatkan profit.
4. SELL LIMIT : yaitu memesan order SELL diatas harga yang sekarang sedang berjalan, apabila harga market bergerak naik ke suatu titik harga yang Anda pesan tersebut maka secara otomatis order SELL yang telah Anda pasang akan tereksekusi/dijalankan dengan harapan agar harga dapat bergerak turun kembali sehingga Anda mendapatkan profit.
Ada beberapa jenis pending order yaitu :
1. BUY STOP : yaitu memesan order BUY diatas harga yang sekarang sedang berjalan, apabila harga market bergerak naik ke suatu titik harga yang Anda pesan tersebut maka secara otomatis order BUY yang telah Anda pasang akan tereksekusi/dijalankan dengan harapan agar harga dapat bergerak naik lagi sehingga Anda mendapatkan profit.
2. SELL STOP : yaitu memesan order SELL dibawah harga yang sekarang sedang berjalan, apabila harga market bergerak turun ke suatu titik harga yang Anda pesan tersebut maka secara otomatis order SELL yang telah Anda pasang akan tereksekusi/dijalankan dengan harapan agar harga dapat bergerak turun lagi sehingga Anda mendapatkan profit.
3. BUY LIMIT : yaitu memesan order BUY dibawah harga yang sekarang sedang berjalan, apabila harga market bergerak turun ke suatu titik harga yang Anda pesan tersebut maka secara otomatis order BUY yang telah Anda pasang akan tereksekusi/dijalankan dengan harapan agar harga dapat bergerak naik kembali sehingga Anda mendapatkan profit.
4. SELL LIMIT : yaitu memesan order SELL diatas harga yang sekarang sedang berjalan, apabila harga market bergerak naik ke suatu titik harga yang Anda pesan tersebut maka secara otomatis order SELL yang telah Anda pasang akan tereksekusi/dijalankan dengan harapan agar harga dapat bergerak turun kembali sehingga Anda mendapatkan profit.
Labels: Trading Terminology
Wednesday, October 22, 2008
Krisis ekonomi yang melanda AS dalam kuartal ketiga tahun ini semakin membebani seluruh sektor perekonomian yang ada di AS. Kondisi ini semakin terlihat pada berkurangnya produktifitas perusahaan-perusahaan setelah berkurangnya daya beli masyarakat yang seiring dengan adanya kecenderungan menurunnya pendapatan. Menurutnnya pendapatan masyarakat dipicu oleh adanya pelemahan disektor riil yang terkena imbas dari anjloknya sektor finansial.
Kondisi tersebut tercermin pada menurunnya tingkat profit kuartal ketiga perusahaan-perusahaan besar di AS. Meningkatnya biaya operasional dan sulitnya mencari pinjaman modal usaha membuat banyak perusahaan mengalami kesulitan dalam menjaga produkstifitasnya. Perusahaan-perusahaan yang mengalami keterpukulan terutama eprusahaan-perusahaan yang berfokus pada sektor finansial dan sektor riil.
Krisis Ekonomi Ciptakan Banyak PHK
Dampak langsung dari sulitnya performa perusahaan-perusahaan di AS diperlihatkan oleh banyaknya kebijakan PHK yang dilakukan oleh banyak perusahaan demi mengurangi beban operasional yang semakin tinggi. Kebijakan yang dialkukan oleh banyaknya perusahaan ini membuat para tenaga kerja yang ada di AS semakin khawatir mengenai nasibnya.
Meningkatnya beban operasional membuat banyak perusahaan terutama perusahaan finansial yang melakukan penjualan aset maupun penjualan mayoritas saham. Hal ini otomatis mengurangi jumlah pegawai yang berada pada setiap unit usaha.
Dipastikan dengan adanya kebijakan tersebut akan semakin menambah jumlah tingkat pengangguran di AS. Meski pada pekan lalu tingkat pengangguran mengalami penurunan sebesar 16.000 orang menjadi saat ini total pengangguran mencapai angka 438.000 orang diseluruh AS. Menurunnya tingkat pengangguran pekan lalu masih disebabkan oleh telah berkurangnya dampak sari rusaknya infrastruktur paska badai Ike dan Gustav yang sempat melanda Amerika Serikat bagian Selatan dan Timur.
Banyak Perusahaan Mem-PHK Karyawannya
Beberapa perusahaan yang mengambil kebijakan pengurangan tenaga kerja diantaranya perusahaan-perusahaan finansial, otomotif maupun perusahaan search engine. Pada perusahaan finansial, perusahaan seperti Merrill Lynch yang telah memberhentikan tenaga kerjanya hingga mencapai 1000 orang. Lehman Brothers Holdings, Citigroup dan Bear Stearns tercatat telah menciptakan 10.000 orang pengangguran baru.
Perusahaan otomotif terbesar di AS, General Motors sebelumnya juga telah memangkas tenaga kerjanya hingga mencapai 400 orang, diikuti oleh perusahaan otomotif lainnya yaitu BorgWarner yang memangkas sebanyak 1250 orang.
Yahoo, perusahaan search engine terbesar di dunia tidak kalah dengan yang lain yang juga turut memangkasjumlah tenaga kerjanya hingga sebesar 150 orang pada sepanjang kuartal ketiga tahun ini. Pekan lalu, perusahaan minuman bersoda terkemuka didunia juga telah mengumumkan bahwa pihaknya akan mengurangi karyawan sebesar 1000 orang diseluruh dunia.
Dibutuhkan Jaminan dari Pemerintah
Untuk dapat mengurangi dampak lebih lanjut mengenai meningkatnya jumlah pemangkasan tenaga kerja yang terjadi di AS. Pemerintah AS melalui Gubernur Fed Ben Bernanke dalam testimoninya dua hari lalu memastikan bahwa pemerintah akan terus berusaha sekeras mungkin dalam menekan gejolak yang terjadi pada sektor riil. Langkah yang sedang diupayakan oleh pemerintah saat ini ialah dengan memebrikan bantuan likuid kepada perusahaan-perusahan yang mengalami krisis. Langkah selanjutnya ialah dengan menjaga kestabilan finansial bisnis UKM yang bersentuhan langsung dengan masyarakat ekonomi menengah kebawah yang rentan terhadap timbulnya pengangguran.
Source : vibiznews.com
Kondisi tersebut tercermin pada menurunnya tingkat profit kuartal ketiga perusahaan-perusahaan besar di AS. Meningkatnya biaya operasional dan sulitnya mencari pinjaman modal usaha membuat banyak perusahaan mengalami kesulitan dalam menjaga produkstifitasnya. Perusahaan-perusahaan yang mengalami keterpukulan terutama eprusahaan-perusahaan yang berfokus pada sektor finansial dan sektor riil.
Krisis Ekonomi Ciptakan Banyak PHK
Dampak langsung dari sulitnya performa perusahaan-perusahaan di AS diperlihatkan oleh banyaknya kebijakan PHK yang dilakukan oleh banyak perusahaan demi mengurangi beban operasional yang semakin tinggi. Kebijakan yang dialkukan oleh banyaknya perusahaan ini membuat para tenaga kerja yang ada di AS semakin khawatir mengenai nasibnya.
Meningkatnya beban operasional membuat banyak perusahaan terutama perusahaan finansial yang melakukan penjualan aset maupun penjualan mayoritas saham. Hal ini otomatis mengurangi jumlah pegawai yang berada pada setiap unit usaha.
Dipastikan dengan adanya kebijakan tersebut akan semakin menambah jumlah tingkat pengangguran di AS. Meski pada pekan lalu tingkat pengangguran mengalami penurunan sebesar 16.000 orang menjadi saat ini total pengangguran mencapai angka 438.000 orang diseluruh AS. Menurunnya tingkat pengangguran pekan lalu masih disebabkan oleh telah berkurangnya dampak sari rusaknya infrastruktur paska badai Ike dan Gustav yang sempat melanda Amerika Serikat bagian Selatan dan Timur.
Banyak Perusahaan Mem-PHK Karyawannya
Beberapa perusahaan yang mengambil kebijakan pengurangan tenaga kerja diantaranya perusahaan-perusahaan finansial, otomotif maupun perusahaan search engine. Pada perusahaan finansial, perusahaan seperti Merrill Lynch yang telah memberhentikan tenaga kerjanya hingga mencapai 1000 orang. Lehman Brothers Holdings, Citigroup dan Bear Stearns tercatat telah menciptakan 10.000 orang pengangguran baru.
Perusahaan otomotif terbesar di AS, General Motors sebelumnya juga telah memangkas tenaga kerjanya hingga mencapai 400 orang, diikuti oleh perusahaan otomotif lainnya yaitu BorgWarner yang memangkas sebanyak 1250 orang.
Yahoo, perusahaan search engine terbesar di dunia tidak kalah dengan yang lain yang juga turut memangkasjumlah tenaga kerjanya hingga sebesar 150 orang pada sepanjang kuartal ketiga tahun ini. Pekan lalu, perusahaan minuman bersoda terkemuka didunia juga telah mengumumkan bahwa pihaknya akan mengurangi karyawan sebesar 1000 orang diseluruh dunia.
Dibutuhkan Jaminan dari Pemerintah
Untuk dapat mengurangi dampak lebih lanjut mengenai meningkatnya jumlah pemangkasan tenaga kerja yang terjadi di AS. Pemerintah AS melalui Gubernur Fed Ben Bernanke dalam testimoninya dua hari lalu memastikan bahwa pemerintah akan terus berusaha sekeras mungkin dalam menekan gejolak yang terjadi pada sektor riil. Langkah yang sedang diupayakan oleh pemerintah saat ini ialah dengan memebrikan bantuan likuid kepada perusahaan-perusahan yang mengalami krisis. Langkah selanjutnya ialah dengan menjaga kestabilan finansial bisnis UKM yang bersentuhan langsung dengan masyarakat ekonomi menengah kebawah yang rentan terhadap timbulnya pengangguran.
Source : vibiznews.com
Labels: Global Crisis
Beberapa minggu lagi, tepatnya tanggal 4 November 2008, akan diadakan pemilihan presiden di Amerika Serikat. Pemilihan presiden Amerika ini berdampak besar terhadap pergerakan US Dollar. Begitu banyak permintaan akan dolar untuk terselenggaranya pemilu ini dan optimisme atas terpilihnya kandidat presiden yang dikehendaki masyarakat melalui poling-poling masyarakat diprediksi akan menguatkan dollar.
Sama seperti suasana politik di manapun, menjelang pemilu akan diwarnai oleh banyak spekulasi tentang siapa yang akan menang, apa kebijakan ekonomi dan keamanan negaranya, akan kah ada perbaikan atau semakin memburuk, dan spekulasi lainnya.
Banyak masyarakat Amerika yang kecewa dengan pemerintahan Bush sekarang yang notabene berasal dari Partai Republik. Banyak anggapan, tim ekonomi pemerintah Amerika cenderung manipulatif dalam kebijakan moneter dan fiskalnya, bahkan banyak perusahaan-perusahaan yang bermasalah mempunyai hubungan yang dekat dengan Presiden George W Bush. Hal ini membuat ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintahan sekarang.
Akan tetapi, kandidat dari Partai Republik tidak menangkap kegusaran masyarakat. McCain dan Sarah Palin sibuk membela kebijakan dari pemerintah saat ini sehingga pamornya tidak sepopuler Obama. McCain bahkan sudah merasa kalah terlebih dahulu karena pers dan masyarakat malah menyudutkannya akibat kampanyenya yang pro pemerintah dan mulai memaksa dia untuk mengubah strategi kampanyenya dengan mengkritik kebijakan-kebijakan ekonomi Bush terdahulu.
Sedangkan Obama, kandidat dari Partai Demokrat pernah mengatakan dalam kampanyenya bahwa dia bukanlah orang yang menghabiskan banyak waktunya untuk memanipulasi kebijakan fiskal dan moneter untuk menguatkan dollar melainkan fokus untuk melakukan perbaikan-perbaikan ekonomi yang bersifat fundamental sehingga naik/turunnya dolar akan lebih landai dan diharapkan tidak terjadi fluktuasi yang tajam. Menurutnya, diharapkan tidak banyak kejutan-kejutan yang tidak menyenangkan terjadi di pasar melalui kebijakan tersebut.
Masyarakat cenderung lebih mempercayai Obama dan lebih Optimis bila Obama terpilih menjadi presiden dibandingkan McCain. Biasanya, pasar akan merespon negatif hasil pemilu yang berlawanan dengan kehendak masyarakat dan akan membuat dollar melemah. Hal ini pernah terjadi pada saat pemilu tahun 2004 di mana kemenangan George Bush menjadi presiden atas rivalnya, John Kerry harus melalui pengadilan terlebih dahulu, karena masalah perhitungan berdasarkan suara yang memenangkan John Kerry dengan perhitungan berdasarkan daerah.
Source : vibiznews.com
Sama seperti suasana politik di manapun, menjelang pemilu akan diwarnai oleh banyak spekulasi tentang siapa yang akan menang, apa kebijakan ekonomi dan keamanan negaranya, akan kah ada perbaikan atau semakin memburuk, dan spekulasi lainnya.
Banyak masyarakat Amerika yang kecewa dengan pemerintahan Bush sekarang yang notabene berasal dari Partai Republik. Banyak anggapan, tim ekonomi pemerintah Amerika cenderung manipulatif dalam kebijakan moneter dan fiskalnya, bahkan banyak perusahaan-perusahaan yang bermasalah mempunyai hubungan yang dekat dengan Presiden George W Bush. Hal ini membuat ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintahan sekarang.
Akan tetapi, kandidat dari Partai Republik tidak menangkap kegusaran masyarakat. McCain dan Sarah Palin sibuk membela kebijakan dari pemerintah saat ini sehingga pamornya tidak sepopuler Obama. McCain bahkan sudah merasa kalah terlebih dahulu karena pers dan masyarakat malah menyudutkannya akibat kampanyenya yang pro pemerintah dan mulai memaksa dia untuk mengubah strategi kampanyenya dengan mengkritik kebijakan-kebijakan ekonomi Bush terdahulu.
Sedangkan Obama, kandidat dari Partai Demokrat pernah mengatakan dalam kampanyenya bahwa dia bukanlah orang yang menghabiskan banyak waktunya untuk memanipulasi kebijakan fiskal dan moneter untuk menguatkan dollar melainkan fokus untuk melakukan perbaikan-perbaikan ekonomi yang bersifat fundamental sehingga naik/turunnya dolar akan lebih landai dan diharapkan tidak terjadi fluktuasi yang tajam. Menurutnya, diharapkan tidak banyak kejutan-kejutan yang tidak menyenangkan terjadi di pasar melalui kebijakan tersebut.
Masyarakat cenderung lebih mempercayai Obama dan lebih Optimis bila Obama terpilih menjadi presiden dibandingkan McCain. Biasanya, pasar akan merespon negatif hasil pemilu yang berlawanan dengan kehendak masyarakat dan akan membuat dollar melemah. Hal ini pernah terjadi pada saat pemilu tahun 2004 di mana kemenangan George Bush menjadi presiden atas rivalnya, John Kerry harus melalui pengadilan terlebih dahulu, karena masalah perhitungan berdasarkan suara yang memenangkan John Kerry dengan perhitungan berdasarkan daerah.
Source : vibiznews.com
Labels: Article
Bagaimana strategi investasi di tengah kondisi krisis terkini? Investor Indonesia, layaknya investor Asia lainnya, ternyata masih cukup konservatif. Mereka umumnya tak mau mengambil investasi yang terlalu berisiko.
Apa saja pilihan investasi orang Indonesia? Menurut survei dari ING Securities Indonesia, investor Indonesia selama triwulan III-2008 ternyata masih memilik investasi dalam bentuk uang tunai (95%) dan emas (76%).
Sementara untuk periode triwulan IV-2008, hanya sedikit yang ingin berinvestasi dalam saham lokal. Bagaimana sisanya?
Sebanyak 37% investor Indonesia mengatakan berminat untuk investasi pada uang tunai pada triwulan IV-2008, 14% berminat untuk investasi sektor properti, 29% berniat investasi emas, 10% akan berinvestasi pada dana pensiun.
"Kami menganjurkan investor untuk tetap mempertahankan rencana investasi jangka panjang mereka ditengah gelombang pasar yang kita saksikan sekarang ini," kata Alan Harden, CEO ING Investment Management Asia/Pasifik dalam siaran persnya, Rabu (15/10/2008).
Ia mengaku tetap optimistis dengan kondisi ekonomi dan keuangan Asia, dan dalam jangka panjang pasar-pasar di Asia masih akan memiliki kinerja yang lebih baik ketimbang AS ataupun Eropa.
Indeks Sentimen Investor
Sementara survei triwulanan ING menunjukkan, indeks sentimen investor di Asia turun hingga 39% ke posisi 86 di triwulan III-2008, dibandingkan posisi 141 di triwulan III-2008. Secara quarter to quarter, indeks ini juga turun 21%.
Untuk investor Indonesia, indeks juga menunjukkan penurunan hingga 7,5% dalam 12 bulan terakhir. Padahal pada triwulan III-2008, indeks sentimen investor Indonesia sempat naik 15% menjadi 123 pada triwulan III-2008.
Selain itu, mayoritas investor Indonesia juga masih khawatir terhadap inflasi, meski cukup banyak yang berpendapat angkanya akan turun pada triwulan IV-2008.
Data juga menunjukkan bahwa masalah kelangkaan likuiditas dan perlambatan ekonomi AS mulai mempengaruhi sentimen investor.
Sebanyak 54% keputusan investasi investor Indonesia mulai terpengaruh oleh ketatnya likuiditas pada triwulan III dan 51% keputusan investasi lumayan terpengaruh oleh situasi ekonomi AS pada triwulan III.
"Sampai batasan tertentu, ekonomi domestik telah melindungi Indonesia dari dampak langsung kondisi global dan ekonomi domestik tertopang oleh kuatnya harga-harga komoditas sepanjang tahun ini," ujar Robert Scholten, Presdir ING Securities Indonesia.
Namun menurutnya, semakin bergejolaknya situasi di AS, Eropa serta penurunan drastis di beberapa pasar Asia, menyebabkan sentimen investor lokal mulai menurun. Hal itu terlihat dari bergejolaknya pasar Indonesia 2 pekan belakangan ini sebagai reaksi pasar global.
"Memasuki triwulan terakhir 2008, kami melihat sentimen investor Indonesia akan terus menurun, seperti negara-negara Asia lainnya, investor Indonesia akan lebih memilik berinvestasi pada uang tunai, simpanan dan emas meskipun adanya potensi peningkatan di pasar saham," urai Scholten.
Source : detikfinance.com
Apa saja pilihan investasi orang Indonesia? Menurut survei dari ING Securities Indonesia, investor Indonesia selama triwulan III-2008 ternyata masih memilik investasi dalam bentuk uang tunai (95%) dan emas (76%).
Sementara untuk periode triwulan IV-2008, hanya sedikit yang ingin berinvestasi dalam saham lokal. Bagaimana sisanya?
Sebanyak 37% investor Indonesia mengatakan berminat untuk investasi pada uang tunai pada triwulan IV-2008, 14% berminat untuk investasi sektor properti, 29% berniat investasi emas, 10% akan berinvestasi pada dana pensiun.
"Kami menganjurkan investor untuk tetap mempertahankan rencana investasi jangka panjang mereka ditengah gelombang pasar yang kita saksikan sekarang ini," kata Alan Harden, CEO ING Investment Management Asia/Pasifik dalam siaran persnya, Rabu (15/10/2008).
Ia mengaku tetap optimistis dengan kondisi ekonomi dan keuangan Asia, dan dalam jangka panjang pasar-pasar di Asia masih akan memiliki kinerja yang lebih baik ketimbang AS ataupun Eropa.
Indeks Sentimen Investor
Sementara survei triwulanan ING menunjukkan, indeks sentimen investor di Asia turun hingga 39% ke posisi 86 di triwulan III-2008, dibandingkan posisi 141 di triwulan III-2008. Secara quarter to quarter, indeks ini juga turun 21%.
Untuk investor Indonesia, indeks juga menunjukkan penurunan hingga 7,5% dalam 12 bulan terakhir. Padahal pada triwulan III-2008, indeks sentimen investor Indonesia sempat naik 15% menjadi 123 pada triwulan III-2008.
Selain itu, mayoritas investor Indonesia juga masih khawatir terhadap inflasi, meski cukup banyak yang berpendapat angkanya akan turun pada triwulan IV-2008.
Data juga menunjukkan bahwa masalah kelangkaan likuiditas dan perlambatan ekonomi AS mulai mempengaruhi sentimen investor.
Sebanyak 54% keputusan investasi investor Indonesia mulai terpengaruh oleh ketatnya likuiditas pada triwulan III dan 51% keputusan investasi lumayan terpengaruh oleh situasi ekonomi AS pada triwulan III.
"Sampai batasan tertentu, ekonomi domestik telah melindungi Indonesia dari dampak langsung kondisi global dan ekonomi domestik tertopang oleh kuatnya harga-harga komoditas sepanjang tahun ini," ujar Robert Scholten, Presdir ING Securities Indonesia.
Namun menurutnya, semakin bergejolaknya situasi di AS, Eropa serta penurunan drastis di beberapa pasar Asia, menyebabkan sentimen investor lokal mulai menurun. Hal itu terlihat dari bergejolaknya pasar Indonesia 2 pekan belakangan ini sebagai reaksi pasar global.
"Memasuki triwulan terakhir 2008, kami melihat sentimen investor Indonesia akan terus menurun, seperti negara-negara Asia lainnya, investor Indonesia akan lebih memilik berinvestasi pada uang tunai, simpanan dan emas meskipun adanya potensi peningkatan di pasar saham," urai Scholten.
Source : detikfinance.com
Labels: Global Crisis
Trailing Stop sangat bagus digunakan sebagai salah satu bagian dari management Stop Loss. Suatu fungsi yang dimana bisa melindungi profit Anda bila mencapai suatu titik tertentu, dengan cara menaikan Stop Lossnya secara otomatis dan bertahap.
Trailing Stop bekerja pada sisi client bukan server (khusus untuk broker yang menggunakan Meta Trader),lain halnya dengan Take Profit (TP) dan Stop Loss (SL). Untuk Take Profit dan Stop Loss tetap bekerja dan berfungsi sekalipun komputer Anda dimatikan,akan tetapi Trailing Stop tidak.
Karena TS bekerja pada sisi client sehingga apabila komputer Anda off atau koneksi Anda putus maka ia berhenti bekerja. Karena itu sangat baik digunakan bagi Anda pelanggan flat internet service provider (VPS), atau Anda yang bisa terkoneksi terus ke internet.
TS baru akan aktif setelah profit Anda telah melebihi points TS yang Anda set, misalkan Anda set TS 15 points maka TS baru akan berfungsi setelah profit Anda 16 points
Trailing stop bekerja untuk melindungi profit Anda sebagai berikut:
Misalkan Anda set TS di angka 20 points, dan Anda order Buy market EUR/USD di harga 1.3200, bila kemudian harga naik ke 1.3221 maka TS akan aktif sehigga Stop Loss(SL) Anda secara otomatis berada pada harga 1.3201 (melindungi profit anda dengan jarak 20 points, yaitu 1.3221 - 20 = 1 points profit).
Bila kemudian harga naik ke 1.3230 maka SL anda akan otomatis ikut dinaikan ke 1.3210
Dan apabila dari 1.3230 tersebut turun ke 1.3215 maka SL anda akan tetap di 1.3210 dan tidak ikut turun, karen untuk melindungi profit anda yang telah dikunci oleh fungsi TS tersebut.
Sehingga dengan TS ini juga bisa untuk mendapatkan profit secara maksimal (terutama pada saat market bergerak trending atau hectic/kencang. Dengan TS anda tidak perlu kuatir floating profit anda akan berbalik menjadi loss).
Dengan Auto System seperti ini kita bisa menghilangkan emotion attached kita terhadap running trade dan bisa ditinggal berendam di Spa atau melakukan aktifitas lainnya tanpa harus khwatir profit yang sudah diperoleh berubah menjadi loss.
Trailing Stop bekerja pada sisi client bukan server (khusus untuk broker yang menggunakan Meta Trader),lain halnya dengan Take Profit (TP) dan Stop Loss (SL). Untuk Take Profit dan Stop Loss tetap bekerja dan berfungsi sekalipun komputer Anda dimatikan,akan tetapi Trailing Stop tidak.
Karena TS bekerja pada sisi client sehingga apabila komputer Anda off atau koneksi Anda putus maka ia berhenti bekerja. Karena itu sangat baik digunakan bagi Anda pelanggan flat internet service provider (VPS), atau Anda yang bisa terkoneksi terus ke internet.
TS baru akan aktif setelah profit Anda telah melebihi points TS yang Anda set, misalkan Anda set TS 15 points maka TS baru akan berfungsi setelah profit Anda 16 points
Trailing stop bekerja untuk melindungi profit Anda sebagai berikut:
Misalkan Anda set TS di angka 20 points, dan Anda order Buy market EUR/USD di harga 1.3200, bila kemudian harga naik ke 1.3221 maka TS akan aktif sehigga Stop Loss(SL) Anda secara otomatis berada pada harga 1.3201 (melindungi profit anda dengan jarak 20 points, yaitu 1.3221 - 20 = 1 points profit).
Bila kemudian harga naik ke 1.3230 maka SL anda akan otomatis ikut dinaikan ke 1.3210
Dan apabila dari 1.3230 tersebut turun ke 1.3215 maka SL anda akan tetap di 1.3210 dan tidak ikut turun, karen untuk melindungi profit anda yang telah dikunci oleh fungsi TS tersebut.
Sehingga dengan TS ini juga bisa untuk mendapatkan profit secara maksimal (terutama pada saat market bergerak trending atau hectic/kencang. Dengan TS anda tidak perlu kuatir floating profit anda akan berbalik menjadi loss).
Dengan Auto System seperti ini kita bisa menghilangkan emotion attached kita terhadap running trade dan bisa ditinggal berendam di Spa atau melakukan aktifitas lainnya tanpa harus khwatir profit yang sudah diperoleh berubah menjadi loss.
Labels: Trading Terminology
Tuesday, October 21, 2008
London - Ketika krisis menerpa, banyak investor yang bersikap tidak rasional. Namun tidak dengan 'King of Short Sellers' ini. Saat krisis finansial menerpa, ia justru bisa mengambil untung hingga US$ 500 ribu atau sekitar Rp 4,8 miliar hanya dalam 1 jam, siapakah dia ?
Dia adalah Simon Cawkwell yang dijuluki "King of the short sellers". Investor di London ini bertaruh di pasar saat bursa saham jatuh, dan mampu meraup keuntungan 250.000 pounds atau sekitar US$ 550.000 yang setara dengan Rp 4,8 miliar hanya dalam waktu satu jam pada bulan ini.
"Saya cinta krisis karena itulah masa orang-orang menjadi bodoh," ujarnya sambil menyeringai lebar.
"Saya selalu menyukai pasar yang bergerak cepat, karena kebodohan-kebodohan semakin sering membuat kesalahan, jadi saya siap untuk mengambil untung dari itu," tambahnya lagi seperti dikutip dari AFP, Jumat (17/10/2008).
Cawkwell kini tinggal disebuah flat mewah di distrik South Kensington, London yang juga dijadikannya sebagai kantor. Dengan 4 layar komputer, Ia memantau langsung pergerakan saham-saham sekaligus membuat prediksi yang meyakinkan.
"Saya mungkin akan meraup untuk 3 juta poundsterling tahun ini," ujarnya dengan pede.
Apa rahasia pria berusia 61 tahun ini sehingga selalu sukses berspekulasi?
"Saya bekerja pada asumsi, bahwa saya adalah intelektual superior 1 diantara 100 orang. Saya berpikir sangat cepat dan hati-hati. Kepanikan adalah bodoh dan saya tidak panik," ujar pria yang selalu tampil pede itu.
Short-selling adalah transaksi jual yang dilakukan investor meskipun investor tidak memiliki saham tersebut. Caranya perusahaan sekuritas meminjamkan sahamnya atau saham investor lain buat investor yang akan bermain short-selling.
Perilaku tersebut dituding sebagai salah satu penyebab jatuhnya pasar saham di awal bulan ini. Sejumlah negara, termasuk Inggris pun sempat melarang aksi short selling ini. Inggris memberlakukan larangan short selling untuk 30 emiten.
Namun menurut Cawkwell, dia masih melakukan praktik short selling ke saham lain. "Saya toh tetap melakukan short-selling, tapi di perusahaan lain yang tidak dilarang," tambahnya lagi.
Tingkah laku Cawkwell mungkin akan mendapat kecaman dari berbagai pihak. Meski bisa disebut sebagai seorang penjudi sejati melalui pertaruhan di pasar saham, namun Cawkwell bersikukuh bahwa dia tidak berusaha membuat 'pertaruhan gila' sebagaimana yang dilakukan pemerintah Inggris dalam satu dekade terakhir.
Ia pun mengkritik Perdana Menteri Inggris Gordon Brown, yang ketika menjabat sebagai menteri keuangan dituding telah membuat sistem kredit sangat mudah.
"Masyarakat telah ditipu dalam sebuah skala massal. Brown tahu tentang semua ini. Dan semua ini adalah sebuah perjudian gila dengan membuat kredit berekspansi terus, namun Anda tidak dapat membuat kredit tumbuh selamanya," ketusnya.
Source : detikfinance.com
Dia adalah Simon Cawkwell yang dijuluki "King of the short sellers". Investor di London ini bertaruh di pasar saat bursa saham jatuh, dan mampu meraup keuntungan 250.000 pounds atau sekitar US$ 550.000 yang setara dengan Rp 4,8 miliar hanya dalam waktu satu jam pada bulan ini.
"Saya cinta krisis karena itulah masa orang-orang menjadi bodoh," ujarnya sambil menyeringai lebar.
"Saya selalu menyukai pasar yang bergerak cepat, karena kebodohan-kebodohan semakin sering membuat kesalahan, jadi saya siap untuk mengambil untung dari itu," tambahnya lagi seperti dikutip dari AFP, Jumat (17/10/2008).
Cawkwell kini tinggal disebuah flat mewah di distrik South Kensington, London yang juga dijadikannya sebagai kantor. Dengan 4 layar komputer, Ia memantau langsung pergerakan saham-saham sekaligus membuat prediksi yang meyakinkan.
"Saya mungkin akan meraup untuk 3 juta poundsterling tahun ini," ujarnya dengan pede.
Apa rahasia pria berusia 61 tahun ini sehingga selalu sukses berspekulasi?
"Saya bekerja pada asumsi, bahwa saya adalah intelektual superior 1 diantara 100 orang. Saya berpikir sangat cepat dan hati-hati. Kepanikan adalah bodoh dan saya tidak panik," ujar pria yang selalu tampil pede itu.
Short-selling adalah transaksi jual yang dilakukan investor meskipun investor tidak memiliki saham tersebut. Caranya perusahaan sekuritas meminjamkan sahamnya atau saham investor lain buat investor yang akan bermain short-selling.
Perilaku tersebut dituding sebagai salah satu penyebab jatuhnya pasar saham di awal bulan ini. Sejumlah negara, termasuk Inggris pun sempat melarang aksi short selling ini. Inggris memberlakukan larangan short selling untuk 30 emiten.
Namun menurut Cawkwell, dia masih melakukan praktik short selling ke saham lain. "Saya toh tetap melakukan short-selling, tapi di perusahaan lain yang tidak dilarang," tambahnya lagi.
Tingkah laku Cawkwell mungkin akan mendapat kecaman dari berbagai pihak. Meski bisa disebut sebagai seorang penjudi sejati melalui pertaruhan di pasar saham, namun Cawkwell bersikukuh bahwa dia tidak berusaha membuat 'pertaruhan gila' sebagaimana yang dilakukan pemerintah Inggris dalam satu dekade terakhir.
Ia pun mengkritik Perdana Menteri Inggris Gordon Brown, yang ketika menjabat sebagai menteri keuangan dituding telah membuat sistem kredit sangat mudah.
"Masyarakat telah ditipu dalam sebuah skala massal. Brown tahu tentang semua ini. Dan semua ini adalah sebuah perjudian gila dengan membuat kredit berekspansi terus, namun Anda tidak dapat membuat kredit tumbuh selamanya," ketusnya.
Source : detikfinance.com
Labels: Global Crisis
Subscribe to:
Posts (Atom)