Tuesday, December 16, 2008
Sektor finansial AS rupanya sampai saat ini belum selesai diterpa oleh gejolak permasalahan. Setelah diterjang badai krisis, kini timbul sebuah skandal yang cukup memberikan perhatian para pelaku pasar global. Mungkin Anda telah mengetahui bahwa broker ulung sekaligus bekas Chairman Indeks Nasdaq, Bernard Madoff telah melakukan penipuan kepada banyak nasabahnya diseluruh dunia. Total dari hasil penipuan yang telah diperoleh dari kerja "kotor"nya tersebut telah mencapai 50 miliar dollar atau senilai dengan Rp 550 triliun.
Beberapa korban yang telah mengalami penipuannya pun tidak tanggung-tanggung. Selain menipu nasabah secara perorang, kisah licik Madoff pun telah merenggut beberapa institusi perbankan terkemuka didunia. Tak tanggung-tanggu, nama besar seperti Nomura Holdings dari Jepang, BNP Paribas dari Perancis dan Neue Privat Bank asal Swiss pun tak luput dari terkaman akal bulus Madoff. Ketiga bank besar tersebut telah memberikan jawaban bahwa mereka telah menanamkan dana kepada Madoff dalam kurun waktu yang berkisar antara tahun 2000-2004.
BNP Paribas Rugi Besar
Bank terbesar di Perancis dan salah satu bank terkemuka di dunia ini, pada hari ini telah memberikan pernyataan mengenai status korban yang disandang oleh bank tersebut. Pihaknya telah mengumumkan mengalami kerugian dengan aksi yang dilakukan oleh Madoff. Bentuk kerugian yang dialami oleh BNP Paribas menyangkut mengenai penipuan atas keuntungan fiktif yang dijanjikan oleh Madoff. Tidak sesuainya perjanjian yang telah disepakati diawal perjanjian membuat BNP Paribas mengalami kerugian mencapai 466 juta dollar atau senilai dengan Rp 46,6 triliun.
Kasus penipuan yang dilakukan Madoff tersenut akhirnya terkuak bersamaan dengan proses penyelidikan yang dilakukan oleh pihak FBI terhadap perusahaan sekuritas yang dimiliki oleh Madoff yaitu Madoff Investment Securities LLC. Perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 1960 ini merupakan perusahaan sekuritas yang secara langsung dibentuk secara mandiri oleh Madoff. Pada bulan Desember ini, FBI secara intens melakukan penyelidikan kepada perusahaan tersebut. Alhasil, setelah menemukan bukti-bukti yang cukup akurat, FBI pun dengan segera memastikan status Madoff sebagai tersangka.
Dalam penyelidikan tersebut, ditemukan beberapa berkas fiktif yang sebelumnya dijadikan sebagai landasan hukum antara pihak MIS dengan para korban, baik institusi maupun individu. Dalam skenario yang diusung oleh Madoff, pihaknya menjanjikan keuntung yang cukup menggiurkan, yaitu senilai 11%. Maka tidak heran begitu banyak korban yang termakan oleh janji manisnya.
Nomura, Bank Terbesar Asia yang Tertipu
Nomura Hondings seperti yang tadi dijelaskan, institusi perbankan ini juga turut menjadi korban dari aksi penipuan yang dilakukan Madoff beserta perusahaan sekuritasnya. Total kerugian yang diterima dari tindakan penipuan tersebut mencapai 303 juta dollar atau senilai dengan Rp 30,3 triliun. Dengan besarnya kerugian tersebut maka Nomura Holdings menempati posisi pertama sebagai bank Asia yang mengalami kerugian terbesar setelah HSBC yang mengalami kerugian sebesar 170 juta dollar atau senilai dengan Rp 17 triliun.
Bank besar lainnya yang mengalami kerugian tertinggi dari kasus ini ialah Neue Privat Bank. Bank asal Swiss ini tercatat mengalami kerugian mencapai 47,5 juta dollar atau senilai dengan Rp 4,75 triliun. Berbeda dengan kedua bank sebelumnya, kerugian yang dialami oleh Bank Swiss ini cukup memberikan pukulan yang berarti mengingat dana sejumlah itu merupakan dana sebagian dari nasabahnya. Besarnya tingkat keuntungan yang dijanjikan oleh MIS memberikan harapan yang positif dari para nasabahnya. Selain sebagai korban langsung, pihak NPB juga sempat melakukan kerjasama dalam melakukan bentuk pencarian nasabah untuk MIS. Kegiatan tersebut pada akhirnya telah menghimpun sebanyak lebih dari 100 orang nasabah.
Besarnya pengaruh dari aksi penipuan yang dilakukan oleh Madoff melalui MIS memberikan sebuah pandangan bahwa skandal ini telah merenggut beberapa institusi finansial dunia. Luasnya lingkup penipuan yang dilakukan oleh Madoff juga mencerminkan sebuah aksi yang rapi dan terorganisir. Pertanyaannya adalah, apakah nanti ada institusi finansial di Indonesia yang akan menjadi korbannya? Kita lihat saja nanti.
Source : www.vibiznews.com
Beberapa korban yang telah mengalami penipuannya pun tidak tanggung-tanggung. Selain menipu nasabah secara perorang, kisah licik Madoff pun telah merenggut beberapa institusi perbankan terkemuka didunia. Tak tanggung-tanggu, nama besar seperti Nomura Holdings dari Jepang, BNP Paribas dari Perancis dan Neue Privat Bank asal Swiss pun tak luput dari terkaman akal bulus Madoff. Ketiga bank besar tersebut telah memberikan jawaban bahwa mereka telah menanamkan dana kepada Madoff dalam kurun waktu yang berkisar antara tahun 2000-2004.
BNP Paribas Rugi Besar
Bank terbesar di Perancis dan salah satu bank terkemuka di dunia ini, pada hari ini telah memberikan pernyataan mengenai status korban yang disandang oleh bank tersebut. Pihaknya telah mengumumkan mengalami kerugian dengan aksi yang dilakukan oleh Madoff. Bentuk kerugian yang dialami oleh BNP Paribas menyangkut mengenai penipuan atas keuntungan fiktif yang dijanjikan oleh Madoff. Tidak sesuainya perjanjian yang telah disepakati diawal perjanjian membuat BNP Paribas mengalami kerugian mencapai 466 juta dollar atau senilai dengan Rp 46,6 triliun.
Kasus penipuan yang dilakukan Madoff tersenut akhirnya terkuak bersamaan dengan proses penyelidikan yang dilakukan oleh pihak FBI terhadap perusahaan sekuritas yang dimiliki oleh Madoff yaitu Madoff Investment Securities LLC. Perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 1960 ini merupakan perusahaan sekuritas yang secara langsung dibentuk secara mandiri oleh Madoff. Pada bulan Desember ini, FBI secara intens melakukan penyelidikan kepada perusahaan tersebut. Alhasil, setelah menemukan bukti-bukti yang cukup akurat, FBI pun dengan segera memastikan status Madoff sebagai tersangka.
Dalam penyelidikan tersebut, ditemukan beberapa berkas fiktif yang sebelumnya dijadikan sebagai landasan hukum antara pihak MIS dengan para korban, baik institusi maupun individu. Dalam skenario yang diusung oleh Madoff, pihaknya menjanjikan keuntung yang cukup menggiurkan, yaitu senilai 11%. Maka tidak heran begitu banyak korban yang termakan oleh janji manisnya.
Nomura, Bank Terbesar Asia yang Tertipu
Nomura Hondings seperti yang tadi dijelaskan, institusi perbankan ini juga turut menjadi korban dari aksi penipuan yang dilakukan Madoff beserta perusahaan sekuritasnya. Total kerugian yang diterima dari tindakan penipuan tersebut mencapai 303 juta dollar atau senilai dengan Rp 30,3 triliun. Dengan besarnya kerugian tersebut maka Nomura Holdings menempati posisi pertama sebagai bank Asia yang mengalami kerugian terbesar setelah HSBC yang mengalami kerugian sebesar 170 juta dollar atau senilai dengan Rp 17 triliun.
Bank besar lainnya yang mengalami kerugian tertinggi dari kasus ini ialah Neue Privat Bank. Bank asal Swiss ini tercatat mengalami kerugian mencapai 47,5 juta dollar atau senilai dengan Rp 4,75 triliun. Berbeda dengan kedua bank sebelumnya, kerugian yang dialami oleh Bank Swiss ini cukup memberikan pukulan yang berarti mengingat dana sejumlah itu merupakan dana sebagian dari nasabahnya. Besarnya tingkat keuntungan yang dijanjikan oleh MIS memberikan harapan yang positif dari para nasabahnya. Selain sebagai korban langsung, pihak NPB juga sempat melakukan kerjasama dalam melakukan bentuk pencarian nasabah untuk MIS. Kegiatan tersebut pada akhirnya telah menghimpun sebanyak lebih dari 100 orang nasabah.
Besarnya pengaruh dari aksi penipuan yang dilakukan oleh Madoff melalui MIS memberikan sebuah pandangan bahwa skandal ini telah merenggut beberapa institusi finansial dunia. Luasnya lingkup penipuan yang dilakukan oleh Madoff juga mencerminkan sebuah aksi yang rapi dan terorganisir. Pertanyaannya adalah, apakah nanti ada institusi finansial di Indonesia yang akan menjadi korbannya? Kita lihat saja nanti.
Source : www.vibiznews.com
Labels: Global Crisis