Tuesday, December 2, 2008

Ini biasanya merupakan posisi yang keterusan, kedepannya dengan perhitungan perbedaan harga kejatuhan sebesar 5-10% akan menjadi bencana yang membuat kepala pusing.

Tipikal transaksi yang terjadi adalah saat Anda membeli beberapa pairs mata uang dan ternyata harganya malah jatuh cukup dalam tanpa Anda kendalikan, maka Anda biasanya akan berpikiran bahwa kejatuhan harga tersebut telah membuat pairs tersebut sangat murah (over sold).

Kemudian Anda memutuskan untuk membelinya lagi untuk menetralisir harga atas yang keburu “nyangkut” sebelumnya. Kebiasaan ini berdasarkan pemikiran bahwa dengan melakukan averaging down pada harga yang turun akan membuat nilai rata-rata harga pairs menjadi lebih mudah untuk kembali ke harga “modal baru” hasil averaging down.

Sayangnya pendekatan seperti ini akan mengakibatkan Anda rugi 2 kali lebih besar jika pasar tetap berlawan arah dengan arah yang Anda harapkan. Saat sebuah trend turun sedang berlangsung,biasanya akan tetap turun terus.

Contoh EUR/USD. Saat Anda salah membeli di harga 1.6000 harga tersebut jatuh ke 1.5600 tanpa Anda cut loss sedini mungkin selagi masih dalam batas toleransi

Kemudian harga tersebut Anda anggap sudah murah, dan Anda melakukan averaging down, NAMUN apa yang terjadi ?? EUR/USD terus meluncur ke 1.3500 dan lagi-lagi Anda melakukan averaging down, kenyataannya EUR/USD bahkan turun terus di bawah 1.3400 dan Anda bingung harus mengorek tabungan anak-istri Anda untuk lagi-lagi melakukan Averagin' down ?? bijakkah ??

Ada suatu pendekatan yang boleh dilakukan dalam bertransaksi dengan strategi Averaging Down, yaitu membeli dan kemudian membeli lagi saat harganya turun, dan kemudian membeli lagi saat harganya turun lagi ASALKAN ini memang sudah merupakan perencanaan transaksi (trading plan) Anda yang sudah mengantisipasi kejatuhan nilai mata uang tersebut dari awal sebelum mengeksekusi pembelian pertama.

Tentunya strategi ini tetap mempunyai batas toleransi maksimum berupa stop loss yang sudah dipasang pada level yang diantisipasi. Ingat faktor terpenting dalam suatu trading plan bukanlah target profit, NAMUN batas cut loss Anda.

Kesalahan ke 6 ini dapat diatasi dengan sebuah rule yang diterapkan secara sangat disiplin dengan prinsip : Anda tidak akan melakukan averaging down pada suatu transaksi yang merugi dan terus merugi, KECUALI memang sudah Anda antisipasi.

JANGAN LUPAKAN STOP LOSS

Sampai ketemu di kesalahan ke 7

Source : j-club