Wednesday, December 10, 2008

Hedging/Locking : Yaitu suatu fasilitas atau strategi yang dimana Anda bisa membuka suatu open order Buy dan Sell (atau secara bersamaan) dimata uang yang sama (jumlah lot yang sama pula) dengan tanpa diclose salah satu posisinya, teknik ini digunakan untuk mengunci suatu posisi floating yang dimana biasanya adalah posisi order yang sedang floating loss.

Contoh :

Anda order Buy EUR/USD diposisi 1.3000 dan kemudian Anda mengalami loss hingga -50 point (harga EUR/USD tersebut ternyata bergerak turun ke 1.2950), kemudian di posisi tersebut Anda kunci (hedging) dengan cara open Sell di 1.2950 pada EUR/USD dengan jumlah lot yang sama besarnya dengan posisi awal, sehingga dengan cara ini maka loss Anda akan tetap floting sekitar -50 point terus, sampai nanti salah satu atau kedua posisi hedging tersebut Anda close barulah floatingnya akan terbuka dan berubah nilainya. Jadi dengan contoh hedging tersebut meskipun harganya turun terus sampai ke arah 1.2300pun ataupun diharga berapa saja maka posisi floating loss Anda tetap sekitar -50 point.

Cross Hedging : Yaitu kita membuka dua posisi yang berlawanan terhadap pasangan mata uang yang berbeda akan tetapi masih serumpun. Maksud serumpun di sini adalah trend pergerakan dari kedua pasangan mata uang cenderung sama seperti: GBP/USD dengan EUR/USD (kedua pairs mata uang ini berkorelasi positif yang artinya jika GBP/USD naik maka EUR/USD juga ikut naik) ; EUR/USD dengan USD/CHF (kedua pairs ini berkorelasi negatif yang artinya jika EUR/USD naik maka USD/CHF akan turun) dan masih banyak lagi pairs lain yang salaing berkorelasi baik positif maupun negatif.

Contoh :

Anda memprediksi harga GBP/USD akan naik maka dia membuka posisi Buy dengan harapan harga akan naik. Oops, ternyata harga turun .......
Anda kembali menganalisa dan kesimpulannya: USD memang menguat tapi akan melemah kembali (Harga GBP/USD memang akan turun tapi akan naik kembali) Anda memutuskan .......
1. Menahan posisi Buy GBP/USDnya (tidak ditutup)
2. Membuka posisi baru Sell EUR/USD (supaya mendapatkan keuntungan saat EUR/USD turun)

Nah perhatikan apa yang terjadi
Misalnya Anda membeli 1 lot GBP/USD saat harga 1.9930 dan saat ini harganya 1.9927, sehingga kerugian 3 point (1.9927 - 1.9930)
Kemudian saat itu juga Anda membuka posisi Sell 1 lot EUR/USD saat harga 1.5888.
Nah perhatikan kalau harga GBP/USD bergerak ke 1.9925 dan harga EUR/USD bergerak ke 1.5900

1. Posisi Buy GBP/USD: 1.9925 - 1.9930 = -5 point (rugi)
2. Posisi Sell EUR/USD: 1.5900 - 1.5888 = 2 point (laba)
3. TOTAL Rugi Laba: -5 + 2 = -3point

Bagaimana kalau harga GBP/USD bergerak ke 1.9934 dan harga EUR/USD bergerak ke 1.5881

1. Posisi Buy GBP/USD: 1.9934 - 1.9930 = 4 point (laba)
2. Posisi Sell EUR/USD: 1.5881 - 1.5888 = -7 point (rugi)
3. TOTAL Rugi Laba: 4 + (-7) = -3point

Kesimpulannya: karena arah GBP/USD dan EUR/USD berkorelasi positif, maka total rugi laba juga akan cenderung berada di -3 point

Kita lanjutkan ke kisah kita kembali nah kemudian harga EUR/USD bergerak ke 1.5880 maka Anda segera menutup posisi Sell EUR/USD yang dibuka dengan harga 1.5888 sehingga ia profit 8 point

Dan setelah beberapa saat

Sesuai dengan prediksi Anda harga GBP/USD kembali naik sampai 1.9936, maka Anda menutup posisi Buy yang dibuka pada harga 1.9930 sehingga ia profit 6 point.

Note:

1. Cross hedging dapat digunakan untuk menganalisa dan menghasilkan profit seperti contoh kasus di atas
2. Korelasi positif maupun negatif pasangan mata uang yang serumpun tidak selalu 100%. Terkadang GBP/USD bergerak naik, namun EUR/USD bergerak turun. Hal ini mungkin terjadi apabila mata uang GBP yang mengalami penguatan dan EUR mengalami penurunan.
3. Korelasi pasangan mata uang yang serumpun tidak selalu identik. Artinya apabila GPB/USD menguat 5 point, tidak berarti bahwa EUR/USD juga pasti menguat sebanyak 5 point.