Thursday, December 25, 2008

Agenda CEO 2009

Krisis keuangan global yang menimpa seluruh dunia mengakibatkan tekanan besar terhadap perusahaan-perusahaan besar dunia. Krisis yang berawal di AS ini telah meluluhlantakkan bursa saham Wall Street dan krisis ini diperkirakan tidak akan berakhir dalam waktu singkat. Resesi yang terjadi di AS diperkirakan akan menjadi resesi yang terhebat setelah depresi besar di tahun 1930-an. Dalam business news kali ini akan disajikan komentar-komentar dari para CEO yang mewakili industri manufaktur, transportasi, media, konsultan, dan makanan, tentang bagaiman mereka menilai kesiapan dalam menghadapi tahun 2009 yang penuh tantangan.

Andrew N. Liveris, President, CEO, dan Chairman The Dow Chemical Company

Menurut Liveris, tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan di AS saat ini adalah krisis industri. Seperti yang kita maklumi bersama indutrimanufaktur merupakan industri yang padat karya. Krisis dalam industri ini akan berkembang menjadi PHK besar dan mengakibatkan meningkatnya tingkat pengangguran. Kondisi ini sangat berbahaya bagi ekonomi sebuah negara.

Dalam menyikapi hal ini Andrew Liveris menyatakan bahwa solusi yang haru dilakukan adalah sebuah kebijakan insustri yang dapat memudahkan kinerja sektor industri sehingga membuat produk-produk AS memiliki daya saing yang lebih besar. Berbagai cara yang dapat dilakukan antara lain menurunkan pajak perusahaan, memperbarui peraturan-peraturan, dan mereformasi sistem keadilan sosial di AS. Tidak ketinggalan juga harus ada solusi kongkrit berkenaan dengan krisis energi dan kesehatan.

Gary Kelly, Chairman, President, dan CEO, Southwest Airlines

Gary Kelly menyatakan bahwa industri aviasi menemui tantangan yang cukup besar saat ini. Baginya kondisi yang terjadi saat ini bahkan lebih buruk dari kondisi paska insiden 9/11. Perusahaan-perusahaan di sektor aviasi bukan hanya menemui tantangan dengan kenaikan harga bahan bakar, akan tetapi yang tidak kalah penting adalah adanya penurunan jumlah penumpang.

Meskipun demikian, Kelly menyatakan keyakinannya bahwa perusahaannya akan terus mengalami pertumbuhan dengaan cukup baik di tahun 2009 nanti dengan persiapan dana likuiditas yang menurutnya sangat cukup untuk menghadapi kemungkinan kesulitan likuiditas akibat krisis.

Cathie Black, President Hearst Magazine

Dari kaca mata media, krisis yang terjadi di tahun 2008 ini berarti satu hal: Perubahan! Menurut Cathie Black, perubahan tidak lagi menjadi sebuah pilihan, melainkan sebuah keharusan. Perubahan yang harus dilakukan, terutama bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang media, berkisar dalam tiga pertanyaan kunci: Bagaimana berhubungan dengan konsumen? Bagaimana mengirimkan produk melalui hubungan tersebut? Dan setelah kita memperoleh jawaban dari keduanya, bagaimana organisasi dan aksi terbaik untuk menerjemahkan apa yang telah kita ketahui menjadi pertumbuhan dan keuntungan.

Jim Turley, CEO Ernst & Young

Menurut CEO Ernst & Young, Jim Turley, isu penting yang merupakan tantangan bersama adalah kompleksitas dari globalisasi. Krisis keuangan yang terjadi saat ini menggambarkan betapa saling tergantungnya ekonomi di seluruh dunia. Akibat dari keterkaitan tersebut, maka penyelesaiannya tidak dapat hanya dilakukan oleh sebagian pihak saja.

Dengan situasi yang ada saat ini diperlukan koordinasi antar instansi dan antar negara untuk bahu-membahu menyelesaikan krisis yang berlangsung. Para petinggi dan pemimpin negara, para pembuat kebijakan, investor, dan sektor swastas harus duduk bersama untuk merealisasikan potensi dari emerging markets, developed markets, dan frontier markets.

Jim Skinner, CEO dan Vice-Chairman McDonalds

Menurut Skinner, Mc Donalds tidak akan terlalu mengalami tantangan yang besar pada tahun 2009 mendatang. CEO perusahaan makanan yang telah mendunia ini menyatakan keyakinannya bahwa pertumbuhan perusahaannya akan tetap sangat baik di tahu 2009 mendatang. Skinner menyatakan hal tersebut dengan penuh keyakinan karena McDonalds merupakan perusahaan yang memiliki sistem franchise yang sangat loyal dan menguntungkan dengan supplier yang penuh komitmen.

Menghadapi situasi di mana daya beli masyarakat berkurang, McDonalds memutuskan untuk tetap berjalan di sistem bisnis yang telah terbukti selalu mampu menghadapi tantangan. Perusahaan ini adalah sebuah perusahaan yang cukup konservatif yang tidak menyukai risko-risiko yang tidak perlu.

Source : vibiznews.com