Tuesday, December 23, 2008

Pekan lalu situs majalah terkemuka dunia yaitu Forbes.com mengeluarkan hasil surveynya mengenai deretan 40 orang terkaya di Indonesia. Survey tersebut dilakukan sepanjang tahun 2008 ini, sehingga dapat kita simpulkan bahwa hasil survey tersebut merupakan data terbaru mengenai topik terkait. Sebanyak 40 orang dari berbagai sektor ekonomi dan jabatan terdapat didalam survey tersebut. Untuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia ditempati oleh Sukanto Tanoto yang tercatat memiliki kekayaan mencapai 2 miliar dollar atau senilai dengan Rp 24 triliun. Namun yang menarik untuk disimak dari hasil survey yang dilakukan oleh Forbes tersebut ialah dalam deretan orang terkayak tersebut terdapat 2 sosok pengusaha kaya yang patut untuk kita cermati. Kedua orang tersebut ialah Hary Tanoesoedibjo dan Garibaldi Tohir. Kedua pengusaha tersebut berada di urutan masing-masing yaitu 23 dan 24. Hal menariknya ialah keduanya termasuk pengusaha paling muda yang dapat menembus dominasi pengusaha-pengusaha tua yang telah kenyang akan pengalaman berbisnis.

Harry Tanoe, "Raja" Multimedia

Pengusaha yang lahir pada tahun 1965 di Surabaya ini tercatat memiliki total kekayaan mencapai 240 juta miliar dollar atau senilai Rp 2,8 triliun. Saat ini ia menjabat sebagai Presdir PT Media Nusantara Citra, dan juga PT Bimantara Citra. Kedua perusahaan yang dipimpinnya tersebut ialah merupakan perusahaan yang saat ini bergerak dalam dunia media elektronik. Seperti yang kita ketahui, saat ini PT MNC membawahi 3 stasiun televisi swasta lokal sekaligus yaitu TPI, RCTI dan Global TV. Dengan menguasai 3 stasiun televisi sekaligus, MNC secara langsung menguasai pangsa pasar dunia pertelevisian.

Semua kesuksesannya tersebut berawal pada tahun 1989, dimana pada saat itu ia baru saja menyelesaikan studi S2nya di Carlton University, Kanada. Setelah mendapatkan gelar Master of Business Administration, ia mulai mencoba memasuki dunia finansial dengan bergabung kepada PT Bhakti Investama. Karir langsung meroket ketika ditahun pertamanya ia langsung memimpin perusahaan tersebut. Setelah beberapa tahun memimpin perusahaan tersebut akhirnya Harry Tanoe yang terkenal akan jiwa "penasaran"nya ini berusaha mengambil alih PT Bimantara Citra pada tahun 2000, dimana pada saat tersebut merupakan saat-saat yang cukup sulit bagi perusahaan tersebut.

Alhasil, Harry pun mengusai secara penuh perusahaan tersebut dengan memiliki 99% saham. Sejak saat itulah Arek Suroboyo ini kian getol dalam berkutat dibisnis media. Bahkan dalam tempo 5 tahun perusahaannya yang sekarang itu telah mengalami kesuksesan. Tolak ukur kesuksesan muncul setelah PT Bimantara Citra telah melebarkan sayap bukan hanya pada dunia pertelevisian saja, namun telah merambah dunia radio bahkan sampai dengan media cetak. Misalnya seperti Radio Trijaya, Harian Seputar Indonesia, Majalah Trust dll.

Akibat jerih payahnya tersebut, orang-orang bukan hanya menganugerahi dirinya sebagai "Raja" Multimedia saja, namun juga sebagai Sang Juru Penyelamat. Mengapa demikian, karena pada tahun 2000 atau pada saat pengambil alihan PT Bimantara Citra, perusahaan tersebut sedang mengalami badai krisis dan terancam mengalami kebangkrutan. Membengkaknya beban produksi dan beban hutang membuat perusahaan yang sebelumnya dimiliki oleh Bambang Trihatmodjo ini sulit untuk bernafas panjang.

Meski telah menyandang predikat sebagai pengusaha sukses, namun dalam kesehariannya pengusaha yang gemar melakukan olahraga ini cukup dikenal sebagai sosok yang periang dan bersahaja. Hal tersebut mengantarkan dirinya pada penghargaan seorang Tokoh Bisnis Paling Berpengaruh 2005 oleh Harian Warta Ekonomi. Dan berkat hobinya yang suka berolahraga, kini ia pun menjabat sebagai Bendahara Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

Garibaldi Tohir, Penguasa Batu Bara

Tokoh lain yang perlu dicermati ialah Garibaldi Tohir. Penguasa yang bercokol diposisi 24 survey orang terkaya versi Forbes ini tercatat memiliki kekayaan sebanyak 216 juta dollar atau senilai Rp 2,6 triliun. Hasil kekayaan tersebut didapatnya berkat menggeluti bisnis batubara. Saat ini, ia menjabat sebagai Presiden Direktur Adaro Energy. Pengusaha kelahiran Jakarta 43 tahun yang lalu ini ntelah tercatat sebegai penguasaha yang sukses dalam menggeluti bisnis emas hitam. Karir suksesnya bermula pada tahun 1992, dimana pada saat itu dirinya baru saja menyelesaikan studi Northrop University, AS, dan berhasil meraih gelar MBA. Ditahun yang sama, setelah mendapatkan gelar akademis tersebut, dirinya langsung terjun ke dunia kerja dengan bergabung pada PT Allied Indocoal, perusahaan batubara yang berbasis di Sumatera Barat.

Loncatan karir Garibaldi sebenarnya pada saat dirinya mengambil alih PT WOM Finance pada tahun 1997. Perusahaan kredit yang berafiliasi dengan Honda Motor ini pun secara langsung ia kuasai. Sampai saat ini ia merangkap sebagai Komisaris perusahaan perusahaan kredit tersebut dan telah berhasil membawanya sebagai Perusahaan Finansial nomor 3 terbaik di Indonesia. Akhir perjalanan suksesnya bermuara pada perusahaan batubara yaitu PT Adaro Energy. Pada tahun 2005, ia beserta kawannya, T.P Rachmat yang pada saat itu menjabat sebagai Presiden Dierktur Astra International. Duet tersebut akhirnya membeli 49% saham perusahaan batu bara tersebut. Berdasarkan hasil riset pada tahun 2005, Adaro Energy telah memproduksi sebanyak 132,35 juta ton batubara, atau menguasai pangsa pasar 30% batubara di Indonesia.

Source : www.vibiznews.com