Friday, December 26, 2008
Menjelang berakhirnya tahun 2008, situs bisnis terkemuka di dunia yaitu Businessweek.com mengeluarkan hasil survey mengenai daftar harapan para investor terhadap pergerakan di bursa saham AS. Survey ini telah menjaring sebanyak lebih dari 100 responden yang merupakan para pelaku pasar yang aktif dan terdiri dari berbagai macam profesi. Menurut Businessweek, survey ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana harapan pelaku pasar yang dapat dijadikan sebagai simbolisasi harapan masyarakat terhadap bursa saham AS yang pada tahun 2008 ini telah mendapatkan tekanan yang cukup tinggi melalui sempat anjloknya posisi bursa pada level terendah. Setelah melakukan survey dalam kurun waktu beberapa hari, Businessweek akhirnya menyimpulkan bahwa terhadap 5 poin harapan yang cukup mewakili pendapat para pelaku pasar.
Tren Positif Bulan Januari
Harapan pertama yang diinginkan oleh para pelaku pasar ialah adanya tren positif pergerakan bursa pada bulan Januari 2009 mendatang. Hal ini cukup beralasan mengingat pada bulan Januari nanti merupakan awal dari pemerintahan Presiden AS terpilih, Barrack Obama. Masyarakat AS berharap penuh pada kepimpinan Obama yang dinilai memiliki ekspektasi positif dalam memulihkan perekonomian AS yang telah mengalami penurunan performa dalam beberapa kuartal tahun 2008. Obama yang mengusulkan beberapa kebijakan ekonomi termasuk akan memberikan paket stimulus perekonomian hingga 1 triliun dollar atau senilai dengan Rp 11.000 triliun, diharapkan dapat mengangkat trek perekonomian kembali kejalurnya.
Selain itu, bulan Januari merupakan sebuah "lembaran baru" dari kondisi bursa saham yang sebelumnya sempat mengalami keterpurukan oleh banyak hal baik dari segi krisis di sektor finansial sampai dengan krisis di sektor otomotif yang cukup kencang menekan bursa dalam 2 bulan terakhir. Mulainya kontrak-kontrak investasi baru dan akan dimulainya kebijakan-kebijakan ekonomi yang baru akan membuat para pelaku pasar dapat merencanakan sebuah strategi yang baru dalam menghadapi kondisi pasar.
Berakhirnya Tekanan Volatilitas Bursa
Para responden yang terjaring pada survey yang dilakukan oleh Businessweek juga menyatakan bahwa mereka amat sangat berharap tren volatil yang melanda bursa dalam 1 bulan terakhir cepat berakhir. Situasi ketidakpastian yang melanda bursa dipenuhi oleh volume spekulasi yang cukup tinggi membuat pergerakan bursa menjadi tidak stabil. Hal inilah yang diingginkan oleh para pelaku pasar. Mereka beranggapan bahwa dengan stabilnya pergerakan pasar akan memudahkan meraka dalam mengambil keputusan dalam mengatur startegi berinvestasi.
Profit Perusahaan Diharapkan Tidak Ambruk
Menjelang akhir tahun seperti biasa perusahaan-perusahaan yang terdaftar sebagai perusahaan terbuka atau listing akan mengumumkan data laporan profit pada kuartal keempat tahun ini. Data tersebut mayoritas akan diumumkan pada bulan Januari mengingat dalam menghitung hal tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama. Para pelaku pasar berharap laporan yang dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan tersebut tidak terlalu mengkhawatirkan, terutama pada sektor finansial, ritel dan otomotif yang menjadi fokus utama dalam kuartal keempat tahun ini. Pada sektor finansial misalnya, semenjak dikucurkannnya dana bailout sebesar 750 miliar dollar atau senilai Rp 8.250 triliun, para pelaku pasar berharap adanya perbaikan performa pada sektor finansial paska terjadi krisis hebat pada kuartal ketiga yang lalu. Sedangkan pada sektor otomotif mungkin kondisi keterpurukan akan kemungkinan besar terjadi pada kuartal keempat
ini yang dimana penjualan mobil dalam kurun waktu tersebut anjlok tajam.
Pengangguran Maksimal di 7%
Pada sisi fundamental ekonomi, para pelaku pasar berharap tingkat pengangguran AS pada tahun 2009 tidak melebihi level 7%. Kondisi ini cukup wajar mengingat dalam beberapa waktu terakhir, tren pengangguran yang tercermin pada klaim pengangguran sedikit demi sedikit terus mengalami peningkatan sejak krisis sektor finansial yang membuat banyak perusahaan melakukan efisiensi perusahaan dalam bentuk pengurangan tenaga kerja. Tingkat pengangguran pada bulan November yang lalu tercatat mengalami peningkatan sebesar 6,7% (y/y), sedangkan klaim pengangguran yang tercatat pada pekan lalu mencapai peningkatan sebesar 30.000 menjadi 586.000.
Tidak Adanya Skandal
Harapan terakhir yang diinginkan oleh para pelaku pasar ialah tidak adanya skandal yang terjadi pada perekonomian global. Seperti yang kita ketahui akhir-akhir ini, sektor finansial global sempat diguncangkan oleh skandal mantan Chairman Nasdaq, Bernard Madoff yang telah menghilangkan uang investornya sebesar 50 miliar dollar atau senilai Rp 600 triliun melalui perusahaan investasi yang dibuatnya. Korbannya tercatat bukan hanya investor pribadi, melainkan juga perusahaan-perusahaan finansial terkemuka seperti HSBC dan BNP Paribas. Kondisi inilah yang ditakutkan oleh para pelaku pasar dalam berinvestasi di sektor finansial. Penipuan dan fraud yang terjadi tersebut menjadi momok yang dapat melandasi berkurangnya keinginan seseorang dalam berinvestasi.
Source : vibiznews.com
Tren Positif Bulan Januari
Harapan pertama yang diinginkan oleh para pelaku pasar ialah adanya tren positif pergerakan bursa pada bulan Januari 2009 mendatang. Hal ini cukup beralasan mengingat pada bulan Januari nanti merupakan awal dari pemerintahan Presiden AS terpilih, Barrack Obama. Masyarakat AS berharap penuh pada kepimpinan Obama yang dinilai memiliki ekspektasi positif dalam memulihkan perekonomian AS yang telah mengalami penurunan performa dalam beberapa kuartal tahun 2008. Obama yang mengusulkan beberapa kebijakan ekonomi termasuk akan memberikan paket stimulus perekonomian hingga 1 triliun dollar atau senilai dengan Rp 11.000 triliun, diharapkan dapat mengangkat trek perekonomian kembali kejalurnya.
Selain itu, bulan Januari merupakan sebuah "lembaran baru" dari kondisi bursa saham yang sebelumnya sempat mengalami keterpurukan oleh banyak hal baik dari segi krisis di sektor finansial sampai dengan krisis di sektor otomotif yang cukup kencang menekan bursa dalam 2 bulan terakhir. Mulainya kontrak-kontrak investasi baru dan akan dimulainya kebijakan-kebijakan ekonomi yang baru akan membuat para pelaku pasar dapat merencanakan sebuah strategi yang baru dalam menghadapi kondisi pasar.
Berakhirnya Tekanan Volatilitas Bursa
Para responden yang terjaring pada survey yang dilakukan oleh Businessweek juga menyatakan bahwa mereka amat sangat berharap tren volatil yang melanda bursa dalam 1 bulan terakhir cepat berakhir. Situasi ketidakpastian yang melanda bursa dipenuhi oleh volume spekulasi yang cukup tinggi membuat pergerakan bursa menjadi tidak stabil. Hal inilah yang diingginkan oleh para pelaku pasar. Mereka beranggapan bahwa dengan stabilnya pergerakan pasar akan memudahkan meraka dalam mengambil keputusan dalam mengatur startegi berinvestasi.
Profit Perusahaan Diharapkan Tidak Ambruk
Menjelang akhir tahun seperti biasa perusahaan-perusahaan yang terdaftar sebagai perusahaan terbuka atau listing akan mengumumkan data laporan profit pada kuartal keempat tahun ini. Data tersebut mayoritas akan diumumkan pada bulan Januari mengingat dalam menghitung hal tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama. Para pelaku pasar berharap laporan yang dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan tersebut tidak terlalu mengkhawatirkan, terutama pada sektor finansial, ritel dan otomotif yang menjadi fokus utama dalam kuartal keempat tahun ini. Pada sektor finansial misalnya, semenjak dikucurkannnya dana bailout sebesar 750 miliar dollar atau senilai Rp 8.250 triliun, para pelaku pasar berharap adanya perbaikan performa pada sektor finansial paska terjadi krisis hebat pada kuartal ketiga yang lalu. Sedangkan pada sektor otomotif mungkin kondisi keterpurukan akan kemungkinan besar terjadi pada kuartal keempat
ini yang dimana penjualan mobil dalam kurun waktu tersebut anjlok tajam.
Pengangguran Maksimal di 7%
Pada sisi fundamental ekonomi, para pelaku pasar berharap tingkat pengangguran AS pada tahun 2009 tidak melebihi level 7%. Kondisi ini cukup wajar mengingat dalam beberapa waktu terakhir, tren pengangguran yang tercermin pada klaim pengangguran sedikit demi sedikit terus mengalami peningkatan sejak krisis sektor finansial yang membuat banyak perusahaan melakukan efisiensi perusahaan dalam bentuk pengurangan tenaga kerja. Tingkat pengangguran pada bulan November yang lalu tercatat mengalami peningkatan sebesar 6,7% (y/y), sedangkan klaim pengangguran yang tercatat pada pekan lalu mencapai peningkatan sebesar 30.000 menjadi 586.000.
Tidak Adanya Skandal
Harapan terakhir yang diinginkan oleh para pelaku pasar ialah tidak adanya skandal yang terjadi pada perekonomian global. Seperti yang kita ketahui akhir-akhir ini, sektor finansial global sempat diguncangkan oleh skandal mantan Chairman Nasdaq, Bernard Madoff yang telah menghilangkan uang investornya sebesar 50 miliar dollar atau senilai Rp 600 triliun melalui perusahaan investasi yang dibuatnya. Korbannya tercatat bukan hanya investor pribadi, melainkan juga perusahaan-perusahaan finansial terkemuka seperti HSBC dan BNP Paribas. Kondisi inilah yang ditakutkan oleh para pelaku pasar dalam berinvestasi di sektor finansial. Penipuan dan fraud yang terjadi tersebut menjadi momok yang dapat melandasi berkurangnya keinginan seseorang dalam berinvestasi.
Source : vibiznews.com
Labels: Global Crisis