Saturday, December 27, 2008

Ya berapa malaikat yang sudah kau temui hari ini?
Atau hari kemarin?
Di dalam perjalananmu menuju tempat kerja?
Atau dalam perjalananmu menuju ke rumah kembali?
Berapa?

Bahkan itu di rumahmu sendiri.
Berapa malaikat yang kau temui?

Tidak ada?
Tidak mungkin! Siapa bilang?

Mari kita ingat-ingat lagi...

Mungkin dia yang membuatmu marah-marah karena membuatmu terbangun di tengah malam buta. Membuatmu terjaga dengan tangisan.
Dan kau hanya berkata dengan bersungut-sungut, "Anak siapa sih? Rese amat malem-malem nangis. Berisik!"
Padahal mungkin ia membangunkanmu untuk sesuatu hal bermanfaat yang bisa kau lakukan di tengah malam itu.

Mungkin dia yang membuatmu sewot, ketika kau bertabrakan badan di jalan sehingga membuatmu terjatuh. Dan kau menjadi sedikit sakit dan malu.
Dan kau membentaknya dengan ucapan, "Pake mata dong kalo jalan!"
Padahal mungkin ia mengajakmu untuk berlatih bersabar dan malahan justru jika ia tidak menabrakmu kau akan sedetik lebih cepat dan mungkin ceritanya akan berbeda. Tertabrak mobil barangkali.

Mungkin dia yang membuatmu berpikir buruk, sebab setiap hari ia selalu menengadahkan tangan padamu
dengan pakaian compang-camping dan baju dekilnya.
Sehingga membuat ini terbersit di pikiranmu, "Males amat sih ini orang. Badan masih seger gitu loh?"
Padahal mungkin ia mengajakmu untuk berpikir positif dan lebih bermurah rejeki, setidaknya bermurah senyum.

Ya. Cobalah ingat-ingat lagi. Berapa kali dalam sehari kau membentak, menghardik, membenci, berprasangka, mencibir, memaki orang lain?

Berapa kali?

Sebab mungkin sebanyak itu pulalah kau berlaku tidak sepantasnya pada malaikat.

Senyumlah setiap hari pada siapapun yang kau jumpai.
Berpikirlah positif pada setiap orang yang kau temui.
Perlakukanlah orang lain dengan cara yang sama seperti kau mengharapkan orang lain memperlakukanmu. Tuhan selalu "bekerja" dengan cara yang misterius.
Maka, selalu lah peka dalam menyikapi semua ini.

Source : http://www.indofx-trader.net/topic623.html

Friday, December 26, 2008

Menjelang berakhirnya tahun 2008, situs bisnis terkemuka di dunia yaitu Businessweek.com mengeluarkan hasil survey mengenai daftar harapan para investor terhadap pergerakan di bursa saham AS. Survey ini telah menjaring sebanyak lebih dari 100 responden yang merupakan para pelaku pasar yang aktif dan terdiri dari berbagai macam profesi. Menurut Businessweek, survey ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana harapan pelaku pasar yang dapat dijadikan sebagai simbolisasi harapan masyarakat terhadap bursa saham AS yang pada tahun 2008 ini telah mendapatkan tekanan yang cukup tinggi melalui sempat anjloknya posisi bursa pada level terendah. Setelah melakukan survey dalam kurun waktu beberapa hari, Businessweek akhirnya menyimpulkan bahwa terhadap 5 poin harapan yang cukup mewakili pendapat para pelaku pasar.


Tren Positif Bulan Januari

Harapan pertama yang diinginkan oleh para pelaku pasar ialah adanya tren positif pergerakan bursa pada bulan Januari 2009 mendatang. Hal ini cukup beralasan mengingat pada bulan Januari nanti merupakan awal dari pemerintahan Presiden AS terpilih, Barrack Obama. Masyarakat AS berharap penuh pada kepimpinan Obama yang dinilai memiliki ekspektasi positif dalam memulihkan perekonomian AS yang telah mengalami penurunan performa dalam beberapa kuartal tahun 2008. Obama yang mengusulkan beberapa kebijakan ekonomi termasuk akan memberikan paket stimulus perekonomian hingga 1 triliun dollar atau senilai dengan Rp 11.000 triliun, diharapkan dapat mengangkat trek perekonomian kembali kejalurnya.

Selain itu, bulan Januari merupakan sebuah "lembaran baru" dari kondisi bursa saham yang sebelumnya sempat mengalami keterpurukan oleh banyak hal baik dari segi krisis di sektor finansial sampai dengan krisis di sektor otomotif yang cukup kencang menekan bursa dalam 2 bulan terakhir. Mulainya kontrak-kontrak investasi baru dan akan dimulainya kebijakan-kebijakan ekonomi yang baru akan membuat para pelaku pasar dapat merencanakan sebuah strategi yang baru dalam menghadapi kondisi pasar.

Berakhirnya Tekanan Volatilitas Bursa

Para responden yang terjaring pada survey yang dilakukan oleh Businessweek juga menyatakan bahwa mereka amat sangat berharap tren volatil yang melanda bursa dalam 1 bulan terakhir cepat berakhir. Situasi ketidakpastian yang melanda bursa dipenuhi oleh volume spekulasi yang cukup tinggi membuat pergerakan bursa menjadi tidak stabil. Hal inilah yang diingginkan oleh para pelaku pasar. Mereka beranggapan bahwa dengan stabilnya pergerakan pasar akan memudahkan meraka dalam mengambil keputusan dalam mengatur startegi berinvestasi.

Profit Perusahaan Diharapkan Tidak Ambruk

Menjelang akhir tahun seperti biasa perusahaan-perusahaan yang terdaftar sebagai perusahaan terbuka atau listing akan mengumumkan data laporan profit pada kuartal keempat tahun ini. Data tersebut mayoritas akan diumumkan pada bulan Januari mengingat dalam menghitung hal tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama. Para pelaku pasar berharap laporan yang dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan tersebut tidak terlalu mengkhawatirkan, terutama pada sektor finansial, ritel dan otomotif yang menjadi fokus utama dalam kuartal keempat tahun ini. Pada sektor finansial misalnya, semenjak dikucurkannnya dana bailout sebesar 750 miliar dollar atau senilai Rp 8.250 triliun, para pelaku pasar berharap adanya perbaikan performa pada sektor finansial paska terjadi krisis hebat pada kuartal ketiga yang lalu. Sedangkan pada sektor otomotif mungkin kondisi keterpurukan akan kemungkinan besar terjadi pada kuartal keempat
ini yang dimana penjualan mobil dalam kurun waktu tersebut anjlok tajam.

Pengangguran Maksimal di 7%

Pada sisi fundamental ekonomi, para pelaku pasar berharap tingkat pengangguran AS pada tahun 2009 tidak melebihi level 7%. Kondisi ini cukup wajar mengingat dalam beberapa waktu terakhir, tren pengangguran yang tercermin pada klaim pengangguran sedikit demi sedikit terus mengalami peningkatan sejak krisis sektor finansial yang membuat banyak perusahaan melakukan efisiensi perusahaan dalam bentuk pengurangan tenaga kerja. Tingkat pengangguran pada bulan November yang lalu tercatat mengalami peningkatan sebesar 6,7% (y/y), sedangkan klaim pengangguran yang tercatat pada pekan lalu mencapai peningkatan sebesar 30.000 menjadi 586.000.

Tidak Adanya Skandal

Harapan terakhir yang diinginkan oleh para pelaku pasar ialah tidak adanya skandal yang terjadi pada perekonomian global. Seperti yang kita ketahui akhir-akhir ini, sektor finansial global sempat diguncangkan oleh skandal mantan Chairman Nasdaq, Bernard Madoff yang telah menghilangkan uang investornya sebesar 50 miliar dollar atau senilai Rp 600 triliun melalui perusahaan investasi yang dibuatnya. Korbannya tercatat bukan hanya investor pribadi, melainkan juga perusahaan-perusahaan finansial terkemuka seperti HSBC dan BNP Paribas. Kondisi inilah yang ditakutkan oleh para pelaku pasar dalam berinvestasi di sektor finansial. Penipuan dan fraud yang terjadi tersebut menjadi momok yang dapat melandasi berkurangnya keinginan seseorang dalam berinvestasi.

Source : vibiznews.com

Thursday, December 25, 2008

Agenda CEO 2009

Krisis keuangan global yang menimpa seluruh dunia mengakibatkan tekanan besar terhadap perusahaan-perusahaan besar dunia. Krisis yang berawal di AS ini telah meluluhlantakkan bursa saham Wall Street dan krisis ini diperkirakan tidak akan berakhir dalam waktu singkat. Resesi yang terjadi di AS diperkirakan akan menjadi resesi yang terhebat setelah depresi besar di tahun 1930-an. Dalam business news kali ini akan disajikan komentar-komentar dari para CEO yang mewakili industri manufaktur, transportasi, media, konsultan, dan makanan, tentang bagaiman mereka menilai kesiapan dalam menghadapi tahun 2009 yang penuh tantangan.

Andrew N. Liveris, President, CEO, dan Chairman The Dow Chemical Company

Menurut Liveris, tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan di AS saat ini adalah krisis industri. Seperti yang kita maklumi bersama indutrimanufaktur merupakan industri yang padat karya. Krisis dalam industri ini akan berkembang menjadi PHK besar dan mengakibatkan meningkatnya tingkat pengangguran. Kondisi ini sangat berbahaya bagi ekonomi sebuah negara.

Dalam menyikapi hal ini Andrew Liveris menyatakan bahwa solusi yang haru dilakukan adalah sebuah kebijakan insustri yang dapat memudahkan kinerja sektor industri sehingga membuat produk-produk AS memiliki daya saing yang lebih besar. Berbagai cara yang dapat dilakukan antara lain menurunkan pajak perusahaan, memperbarui peraturan-peraturan, dan mereformasi sistem keadilan sosial di AS. Tidak ketinggalan juga harus ada solusi kongkrit berkenaan dengan krisis energi dan kesehatan.

Gary Kelly, Chairman, President, dan CEO, Southwest Airlines

Gary Kelly menyatakan bahwa industri aviasi menemui tantangan yang cukup besar saat ini. Baginya kondisi yang terjadi saat ini bahkan lebih buruk dari kondisi paska insiden 9/11. Perusahaan-perusahaan di sektor aviasi bukan hanya menemui tantangan dengan kenaikan harga bahan bakar, akan tetapi yang tidak kalah penting adalah adanya penurunan jumlah penumpang.

Meskipun demikian, Kelly menyatakan keyakinannya bahwa perusahaannya akan terus mengalami pertumbuhan dengaan cukup baik di tahun 2009 nanti dengan persiapan dana likuiditas yang menurutnya sangat cukup untuk menghadapi kemungkinan kesulitan likuiditas akibat krisis.

Cathie Black, President Hearst Magazine

Dari kaca mata media, krisis yang terjadi di tahun 2008 ini berarti satu hal: Perubahan! Menurut Cathie Black, perubahan tidak lagi menjadi sebuah pilihan, melainkan sebuah keharusan. Perubahan yang harus dilakukan, terutama bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang media, berkisar dalam tiga pertanyaan kunci: Bagaimana berhubungan dengan konsumen? Bagaimana mengirimkan produk melalui hubungan tersebut? Dan setelah kita memperoleh jawaban dari keduanya, bagaimana organisasi dan aksi terbaik untuk menerjemahkan apa yang telah kita ketahui menjadi pertumbuhan dan keuntungan.

Jim Turley, CEO Ernst & Young

Menurut CEO Ernst & Young, Jim Turley, isu penting yang merupakan tantangan bersama adalah kompleksitas dari globalisasi. Krisis keuangan yang terjadi saat ini menggambarkan betapa saling tergantungnya ekonomi di seluruh dunia. Akibat dari keterkaitan tersebut, maka penyelesaiannya tidak dapat hanya dilakukan oleh sebagian pihak saja.

Dengan situasi yang ada saat ini diperlukan koordinasi antar instansi dan antar negara untuk bahu-membahu menyelesaikan krisis yang berlangsung. Para petinggi dan pemimpin negara, para pembuat kebijakan, investor, dan sektor swastas harus duduk bersama untuk merealisasikan potensi dari emerging markets, developed markets, dan frontier markets.

Jim Skinner, CEO dan Vice-Chairman McDonalds

Menurut Skinner, Mc Donalds tidak akan terlalu mengalami tantangan yang besar pada tahun 2009 mendatang. CEO perusahaan makanan yang telah mendunia ini menyatakan keyakinannya bahwa pertumbuhan perusahaannya akan tetap sangat baik di tahu 2009 mendatang. Skinner menyatakan hal tersebut dengan penuh keyakinan karena McDonalds merupakan perusahaan yang memiliki sistem franchise yang sangat loyal dan menguntungkan dengan supplier yang penuh komitmen.

Menghadapi situasi di mana daya beli masyarakat berkurang, McDonalds memutuskan untuk tetap berjalan di sistem bisnis yang telah terbukti selalu mampu menghadapi tantangan. Perusahaan ini adalah sebuah perusahaan yang cukup konservatif yang tidak menyukai risko-risiko yang tidak perlu.

Source : vibiznews.com

Wednesday, December 24, 2008

Credit Default Swap (CDS) menurut Warren Buffet adalah weapons of financial mass destruction atau senjata pemusnah massal bagi sektor keuangan. Dalam sejarahnya, CDS adalah produk derivative atau bahkan produk keuangan yang perkembangannya paling pesat. Dalam jangka waktu 10 tahun, produk ini berkembang dari nothing menjadi US$ 54,6 trillion (US$ 54,600 billion) dan ini barulah perkiraan karena tidak ada yang tahu pasti berapakah besar seluruh kontrak CDS di seluruh dunia.









Sebagai perbandingan untuk mendapatkan gambaran seberapabesarkah US$ 54,6 trillion itu maka:

1. Cadangan devisa Indonesia sekitar US$ 52 billion berarti lebih dari 100 kali cadangan devisa Indonesia;
2. Per Oktober 2008, nilai kapitalisasi seluruh saham yang listed di NYSE yang merupakan bursa saham terbesar di dunia adalah US$ 10,1 trillion;
3. Nilai kapitalisasi seluruh bursa saham di seluruh dunia sedikit diatas US$ 40 trillion per September 2008;
4. Total GDP seluruh dunia berdasarkan IMF adalah US$ 54,6 trillion;
5. Total nilai corporate debt yang menjadi the underlying asset dari CDS hanyalah US$ 10 trillion.

Besarnya nilai dari CDS ini juga yang menjadi alasan bagi pemerintah US untuk mem-bail out institusi keuangan seperti Bear Stern, AIG dan yang lainnya. Hal ini dikarenakan institusi2 keuangan tersebut menerbitkan CDS dalam jumlah yang luar biasa besar. Sebagai contoh AIG menerbitkan CDS senilai US$ 445 billion. Jadi yang mengerikan dari CDS ini, gagal bayar dari surat hutang suatu institusi dapat menyeret seluruh institusi keuangan yang mengeluarkan CDS atas surat hutang tersebut.

Terdapat statement yang menyatakan bahwa CDS ini adalah world's largest casino. Yang membedakan antara casino gambling dengan CDS trading adalah casino gambling diatur dengan ketat oleh pemerintah. Memang yang paling mengerikan dari produk derivative ini adalah perdagangannya sama sekali tidak diregulasi oleh pemerintah US. Keserakahan dari para Wall Street cowboy lah yang menyebabkan pasar CDS ini bisa tumbuh begitu pesatnya dan menjadi pasar judi terbesar di dunia. Coba dibayangkan bahwa kontrak dengan nilai begitu besarnya tidak terlihat dalam balance sheet (CDS adalah off-balance sheet karena hanya merupakan 'janji' atau 'komitmen').

Oleh sebab itu lah investor sekaliber Warren Buffet mengatakan bahwa inilah senjata pemusnah massal bagi sektor keuangan. Mudah-mudahan pemerintah US dapat segera melakukan regulasi atas pasar derivative sehingga senjata pemusnah massal ini tidak meledak dan menghancurkan seluruh struktur industri keuangan di dunia.

Source : adjies2000 - Milis [FX_trader_indonesia]
e-mail : ad2000@cbn.net.id

Tuesday, December 23, 2008

Pekan lalu situs majalah terkemuka dunia yaitu Forbes.com mengeluarkan hasil surveynya mengenai deretan 40 orang terkaya di Indonesia. Survey tersebut dilakukan sepanjang tahun 2008 ini, sehingga dapat kita simpulkan bahwa hasil survey tersebut merupakan data terbaru mengenai topik terkait. Sebanyak 40 orang dari berbagai sektor ekonomi dan jabatan terdapat didalam survey tersebut. Untuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia ditempati oleh Sukanto Tanoto yang tercatat memiliki kekayaan mencapai 2 miliar dollar atau senilai dengan Rp 24 triliun. Namun yang menarik untuk disimak dari hasil survey yang dilakukan oleh Forbes tersebut ialah dalam deretan orang terkayak tersebut terdapat 2 sosok pengusaha kaya yang patut untuk kita cermati. Kedua orang tersebut ialah Hary Tanoesoedibjo dan Garibaldi Tohir. Kedua pengusaha tersebut berada di urutan masing-masing yaitu 23 dan 24. Hal menariknya ialah keduanya termasuk pengusaha paling muda yang dapat menembus dominasi pengusaha-pengusaha tua yang telah kenyang akan pengalaman berbisnis.

Harry Tanoe, "Raja" Multimedia

Pengusaha yang lahir pada tahun 1965 di Surabaya ini tercatat memiliki total kekayaan mencapai 240 juta miliar dollar atau senilai Rp 2,8 triliun. Saat ini ia menjabat sebagai Presdir PT Media Nusantara Citra, dan juga PT Bimantara Citra. Kedua perusahaan yang dipimpinnya tersebut ialah merupakan perusahaan yang saat ini bergerak dalam dunia media elektronik. Seperti yang kita ketahui, saat ini PT MNC membawahi 3 stasiun televisi swasta lokal sekaligus yaitu TPI, RCTI dan Global TV. Dengan menguasai 3 stasiun televisi sekaligus, MNC secara langsung menguasai pangsa pasar dunia pertelevisian.

Semua kesuksesannya tersebut berawal pada tahun 1989, dimana pada saat itu ia baru saja menyelesaikan studi S2nya di Carlton University, Kanada. Setelah mendapatkan gelar Master of Business Administration, ia mulai mencoba memasuki dunia finansial dengan bergabung kepada PT Bhakti Investama. Karir langsung meroket ketika ditahun pertamanya ia langsung memimpin perusahaan tersebut. Setelah beberapa tahun memimpin perusahaan tersebut akhirnya Harry Tanoe yang terkenal akan jiwa "penasaran"nya ini berusaha mengambil alih PT Bimantara Citra pada tahun 2000, dimana pada saat tersebut merupakan saat-saat yang cukup sulit bagi perusahaan tersebut.

Alhasil, Harry pun mengusai secara penuh perusahaan tersebut dengan memiliki 99% saham. Sejak saat itulah Arek Suroboyo ini kian getol dalam berkutat dibisnis media. Bahkan dalam tempo 5 tahun perusahaannya yang sekarang itu telah mengalami kesuksesan. Tolak ukur kesuksesan muncul setelah PT Bimantara Citra telah melebarkan sayap bukan hanya pada dunia pertelevisian saja, namun telah merambah dunia radio bahkan sampai dengan media cetak. Misalnya seperti Radio Trijaya, Harian Seputar Indonesia, Majalah Trust dll.

Akibat jerih payahnya tersebut, orang-orang bukan hanya menganugerahi dirinya sebagai "Raja" Multimedia saja, namun juga sebagai Sang Juru Penyelamat. Mengapa demikian, karena pada tahun 2000 atau pada saat pengambil alihan PT Bimantara Citra, perusahaan tersebut sedang mengalami badai krisis dan terancam mengalami kebangkrutan. Membengkaknya beban produksi dan beban hutang membuat perusahaan yang sebelumnya dimiliki oleh Bambang Trihatmodjo ini sulit untuk bernafas panjang.

Meski telah menyandang predikat sebagai pengusaha sukses, namun dalam kesehariannya pengusaha yang gemar melakukan olahraga ini cukup dikenal sebagai sosok yang periang dan bersahaja. Hal tersebut mengantarkan dirinya pada penghargaan seorang Tokoh Bisnis Paling Berpengaruh 2005 oleh Harian Warta Ekonomi. Dan berkat hobinya yang suka berolahraga, kini ia pun menjabat sebagai Bendahara Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

Garibaldi Tohir, Penguasa Batu Bara

Tokoh lain yang perlu dicermati ialah Garibaldi Tohir. Penguasa yang bercokol diposisi 24 survey orang terkaya versi Forbes ini tercatat memiliki kekayaan sebanyak 216 juta dollar atau senilai Rp 2,6 triliun. Hasil kekayaan tersebut didapatnya berkat menggeluti bisnis batubara. Saat ini, ia menjabat sebagai Presiden Direktur Adaro Energy. Pengusaha kelahiran Jakarta 43 tahun yang lalu ini ntelah tercatat sebegai penguasaha yang sukses dalam menggeluti bisnis emas hitam. Karir suksesnya bermula pada tahun 1992, dimana pada saat itu dirinya baru saja menyelesaikan studi Northrop University, AS, dan berhasil meraih gelar MBA. Ditahun yang sama, setelah mendapatkan gelar akademis tersebut, dirinya langsung terjun ke dunia kerja dengan bergabung pada PT Allied Indocoal, perusahaan batubara yang berbasis di Sumatera Barat.

Loncatan karir Garibaldi sebenarnya pada saat dirinya mengambil alih PT WOM Finance pada tahun 1997. Perusahaan kredit yang berafiliasi dengan Honda Motor ini pun secara langsung ia kuasai. Sampai saat ini ia merangkap sebagai Komisaris perusahaan perusahaan kredit tersebut dan telah berhasil membawanya sebagai Perusahaan Finansial nomor 3 terbaik di Indonesia. Akhir perjalanan suksesnya bermuara pada perusahaan batubara yaitu PT Adaro Energy. Pada tahun 2005, ia beserta kawannya, T.P Rachmat yang pada saat itu menjabat sebagai Presiden Dierktur Astra International. Duet tersebut akhirnya membeli 49% saham perusahaan batu bara tersebut. Berdasarkan hasil riset pada tahun 2005, Adaro Energy telah memproduksi sebanyak 132,35 juta ton batubara, atau menguasai pangsa pasar 30% batubara di Indonesia.

Source : www.vibiznews.com

Monday, December 22, 2008

Mereka pada dasarnya tidak paham benar apa itu over the counter, margin trading, dual currency, credit default swaps, dan ratusan istilah lainnya lagi. Mereka hanya percaya pada para penyelenggaranya: Lehman Brothers, Citibank, dan lain-lain.

Di Hongkong lebih tragis lagi. Kalau di Indonesia korbannya orang-orang kaya, di sana ratusan ribu orang miskin ikut menderita. Di Hongkong ada produk yang bernama minibond. Yang menjual juga bank-bank terkemuka. Dalam brosurnya juga tertulis nama-nama besar seperti Lehman Brothers, DBS Bank, Standard Chartered, dan seterusnya. Semua mengira uang mereka aman. Pasti nama-nama besar tersebut akan memberikan jaminan.

Di antara korban itu adalah seorang wanita berumur 70 tahun yang hidup sendirian. Dia tergiur sales yang mendatanginya yang menawarkan bunga 2 persen lebih tinggi dari bunga bank. Semua uangnya dibelikan minibond. Nenek itu tidak lagi punya sumber penghasilan lain. Bunga tabungan tersebut satu-satunya harapan mempertahankan hidup. Karena itu, selisih 2 persen dia perhitungkan.

Dia sebenarnya punya satu anak, tapi justru menjadi tanggungannya. Anak itu, karena lemah mental, tidak punya jodoh dan penghasilan apa-apa. Ketika krisis terjadi, uangnya lenyap. Ada 30.000 orang di Hongkong yang tergiur minibond seperti nenek itu.

Minibond memang terjangkau masyarakat kecil. Tidak seperti perdagangan saham yang membelinya harus minimal satu lot. Mereka mengira minibond adalah bond dalam ukuran kecil, untuk orang kecil. Ternyata, minibond itu hanya nama perusahaan. Yakni, PT Minibond.

Perusahaan tersebut tidak bisa ditelusuri alamatnya karena didirikan di Cayman Island, sebuah pulau mini bebas pajak nun di Kepulauan Karibia sana. Inilah model perusahaan yang disebut ''perusahaan dua dolar''. Artinya, untuk mendirikan perusahaan seperti itu, modalnya cukup dua dolar.

Uang yang terkumpul dari orang-orang kecil tersebut ternyata diputar untuk membeli produk lain yang bunganya lebih tinggi. Yakni, produk subprime mortgage yang bermasalah itu. Para nasabah tidak tahu itu. Umumnya mereka hanya percaya pada nama besar Lehman Brothers serta bank-bank terkemuka di Hongkong dan Singapura.

Bandingkan, kalau kita ikut program derivatif sekalipun. Tetap ada perincian ke mana uang kita, dibelikan apa, hasilnya bagaimana. Tiap periode kita bisa tahu: lagi untung atau lagi buntung. Bahkan, ketika uang kita tiba-tiba lenyap seperti yang dialami para nasabah Citibank/Lehman Brothers dan Bank Century, kita tetap saja bisa mendapatkan perinciannya. Yakni, perincian bahwa uang kita sudah menjadi nol rupiah (Rp 0).

Source : "Newsmaster" Milis junior_Trader
e-mail : newsmaster@warnet2000.net

Sunday, December 21, 2008

Suatu hari Kura-Kura dan Kancil berdebat tentang siapa yang lebih cepat. Mereka menyetujui jalur tertentu untuk bertanding dan mulailah mereka bertanding.

Sang Kancil melesat dengan cepat dan setelah merasa jauh melampaui Kura-Kura dia berhenti sejenak dibawah pohon untuk beristirahat sebelum memulai lagi perlombaannya.

Sang Kancil terduduk dibawah pohon dan akhirnya tertidur, dan Kura-Kura berhasil melampauinya dan keluar sebagai juara.

Sang Kancil terbangun dan mendapatkan dirinya kalah didalam perlombaan tersebut.

Maksud dari cerita ini adalah :
"Mereka yang lambat, apabila konsisten, akan dapat memenangkan pertandingan"

Ini adalah cerita yang biasa kita dengar sejak masa kecil.

Baru baru ini seseorang bercerita versi baru yang lebih menarik.
Rupanya ceritanya bersambung ……

Sang Kancil sangat kecewa dengan kekalahannya lalu melakukan analisis penyebabnya.
Dia sadar bahwa dia kalah karena terlampau percaya diri, kurang hati hati dan terlena.

Kalau saja dia bisa lebih waspada maka tidaklah mungkin Kura-Kura bisa mengalahkannya.
Lalu ditantangnya lagi Kura-Kura tersebut untuk melakukan lomba ulang yang disetujui oleh Kura-Kura dan kali ini, sang Kancil menang mutlak karena dia berlari tanpa henti.

Maksud dari cerita ini adalah :
"Cepat dan konsisten akan mengalahkan yang lambat dan konsisten".

"Kalau ada dua orang diperusahaan, yang satu lambat, pakai metoda dan handal sedangkan yang satu lagi cekatan dan handal, maka yang cepat dan handal akan maju lebih cepat".

"Lambat asal Konsisten itu bagus akan tetapi lebih bagus lagi kalau Cepat dan Konsisten".

Tetapi ceritanya tidak hanya sampai disini.
Kali ini sang Kura-Kura mulai berpikir dan sadar bahwa tidaklah mungkin berlomba dengan Kancil pada jalur seperti yang lalu.

Setelah berpikir keras, kali ini Kura-Kura menantang sang Kancil untuk berlomba lagi pada jalur perlombaan yang berbeda.

Sang kancil setuju.
Mereka mulai berpacu dan sang Kancil berlari dengan cepat tanpa berhenti sampai akhirnya terpaksa berhenti ditepi sungai, karena harus menyeberang.

Rupanya garis finisnya terletak beberapa ratus meter setelah tepi diseberang sungai.

Sang Kancil bingung tidak tahu harus berbuat apa…
dan tak lama kemudian muncul Kura-Kura menyusul dan dengan santainya menyeberang sampai kegaris finis dan memenangkan pertandingan

Maksud cerita ini adalah:
"Pertama, temukan kekuatan utama anda kemudian carilah tempat bertanding yang sesuai dengan kekuatan utama anda".

"Di Perusahaan, kalau anda pandai berbicara, carilah kesempatan untuk memberikan presentasi sehingga pimpinan anda bisa melihat kemampuan anda".

"Kalau Kekuatanmu adalah menganalisis, carilah peran yang membutuhkan kemampuan analisis".

"Bekerja pada Kekuatanmu bukan hanya menunjukkan kehebatanmu akan tetapi juga menciptakan kesempatan untuk maju dan berkembang".

"Kalau Kekuatanmu adalah mengorganisir, carilah peran untuk mengorganisir sesuatu kegiatan penting agar perusahaan tahu bahwa anda mungkin pantas menjadi manager".

"Kalau Kekuatanmu adalah waspada dan teliti carilah peran yang membutuhkan kewaspadaan dan ketelitian seperti peran yang terkait dengan keselamatan, hukum atau keuangan".

Ceritanya belum selesai lho…

Kali ini sang Kancil dan Kura-Kura menjadi bersahabat dan mulai memikirkan solusi masalah bersama sama.
Keduanya sadar bahwa lomba yang terakhir bisa dilakukan dengan jauh lebih baik.
Jadi mereka memutuskan untuk melakukan perlombaan lagi, cuma kali ini mereka berlari dalam satu team
Mereka mulai berlari…… mula mula sang Kancil menggendong Kura-Kura sampai ketepi sungai, kemudian disini Kura-Kura yang menggendong Kancil untuk menyeberangi sungai.
Sesampainya di seberang sungai Kancil mulai menggendong Kura-Kura lagi sampai kegaris finis.
Sampai digaris finis keduanya merasa puas karena berhasil tiba dengan waktu yang jauh lebih cepat dari lomba sebelumnya.

Maksud cerita ini adalah:
"Bagus menjadi orang yang brilian dan mempunyai kekuatan utama; akan tetapi tanpa bisa bekerjasama didalam suatu team dan menjalin masing-masing kekuatan utama, hasilnya tidak akan maksimal karena selalu ada situasi dimana anda berkinerja kurang sedangkan rekan lainnya lebih baik"

"Kerjasama adalah masalah kepemimpinan yang sesuai dengan situasi, yaitu dengan memberikan kesempatan kepada seseorang yang memiliki kompetensi inti yang sesuai dengan situasi mengambil alih kepemimpinan".

Ada lagi yang dapat dipelajari disini

"Catat bahwa baik Kancil maupun Kura-Kura tidak pernah menyerah setelah mengalami kegagalan.
Bahkan Sang Kancil bekerja lebih keras setelah kegagalannya".

"Sedangkan Kura-kura mengubah Strateginya karena dia sudah berusaha sekuat tenaga".

"Dalam hidup, kalau kita menghadapi kegagalan, terkadang bisa diatasi dengan bekerja lebih keras dan menambahkan usaha".
Kadang akan lebih cocok untuk mengubah Strategi dan melakukan sesuatu yang berbeda. Dan terkadang lebih cocok melakukan keduanya".

Keduanya juga belajar sesuatu pelajaran yang sangat penting.

"Kalau kita berhenti berkompetisi dengan saingan kita lalu mulai berkompetisi dengan situasi, kita akan bisa mendapatkan kinerja yang jauh lebih baik".

Ringkasnya, cerita ini mengajarkan banyak hal pada kita.
Pelajaran yang penting adalah:

1. Bahwa cepat dan konsisten akan selalu lebih baik daripada lambat dan konsisten.

2. Ambilah peran yang sesuai dengan KEKUATAN utama anda Kumpulkan kekuatan dan bekerja didalam team akan selalu mengalahkan jagoan individu.

3. Jangan pernah menyerah kalau gagal.

4. Dan akhirnya, bersainglah melawan situasi, jangan melawan pesaing.

Source : [Milis-AATI] "Sudeswanto"
email : samsudesyang@sinarmassekuritas.co.id

Saturday, December 20, 2008

Apa itu "Model Ponzi?"

Minggu lalu Bernie Madoff ditangkap dengan dakwaan menggelapkan uang ribuan orang senilai Rp 600 triliun. Kini Bernie ditahan luar karena menaruh uang jaminan USD 10 juta atau sekitar Rp 110 miliar. Sebelum berangkat meninggalkan kantornya, Bernie sempat bicara dengan salah seorang direkturnya, apa yang sebenarnya terjadi. "Ini semua sebenarnya Ponzi Scheme," katanya sebagaimana dikutip sebuah media di Amerika.

Benarkah dia sebenarnya tidak sekadar melakukan over the counter, off exchange, dan after hour trading, melainkan juga terutama melakukan praktik bisnis "Model Ponzi?"

Nama "Model Ponzi" diambil dari nama orang, Charles Ponzi. Dia orang Italia yang lahir pada 1903 yang kemudian bermigrasi ke Amerika. Pada 1920 Ponzi ditangkap karena melakukan bisnis aneh -yang waktu itu tidak ada namanya. Ponzi-lah yang menemukan teknik bisnis itu. Bisnis tersebut sekarang biasa dikenal dengan nama sistem piramid atau sistem berantai.

Saat ini semua orang sudah tahu apa yang dimaksud: Anda menaruh uang di situ. Lalu harus ada orang lain setelah Anda yang juga menaruh uang di situ. Maka, Anda akan dapat bunga sangat menarik. Bahayanya, semua orang juga sudah tahu: kalau suatu saat tidak ada lagi orang yang mau ikut disistem itu, runtuhlah piramid itu. Lama-lama banyak sekali variasi atau modifikasi model ini. Bernie juga tidak sepenuhnya melakukan apa yang dilakukan Ponzi. "Ini model Ponzi dalam ukuran raksasa," ujar Bernie saat memberikan penjelasan pendek kepada direksinya saat ditangkap.

Apakah tidak ada lagi orang yang menaruh uang di Bernie sehingga modelnya ini runtuh? Begitulah. Karena ada krisis, semua orang perlu uang. Lalu ada yang mendadak menjual uangnya yang ada di Bernie ke hedge funds. Nilainya sangat besar, USD 100 juta. Maka ketika dana ini dicairkan, mulailah keruntuhan Bernie. Pihak yang sinis mengatakan, "bisnis model ini adalah bisnis rampok-merampok". " Untuk bisa membayar perampok harus merampok. Begitu seterusnya."

Krisis ternyata masih melahirkan krisis. Rangkaian ini masih belum diketahui di mana ujungnya. Minggu lalu pun, ketika orang sudah mulai membicarakan bahwa krisis mungkin berakhir tahun depan, tiba-tiba dunia dikejutkan oleh munculnya kasus Bernie ini. Entah ada kejutan apa lagi bulan depan.

Source : newsmaster@warnet2000.net (junior_Trader)

Friday, December 19, 2008

Industri otomotif AS kembali disuguhkan kabar yang kurang baik. Masih belum menentunya kepastian pengucuran dana bailout sektor otomotif yang dijanjikan oleh pemerintah membuat perusahaan-perusahaan otomotif yang tergabung dalam "3 Besar" kembali mengalami kondisi yang kian terpuruk. General Motors, Ford dan Chrysler kembali menyatakan bahwa kondisi mereka dalam posisi terjepit. Kondisi tersebut diperlihatkan pada konferensi pers yang dilakukan oleh ketiga CEO perusahaan otomotif tersebut yang menyatakan akan menutup 59 pabriknya, mulai dari pabrik mesin sampai dengan pabrik perakitan.


Saking terdesaknya, ketiga perusahaan tersebut akan melakukan kebijakan tersebut mulai dari tahun 2009 mendatang. Kondisi tersebut terbilang wajar mengingat penderitaan yang dialami oleh sang "3 Besar" telah mengalami kurun waktu yang cukup lama. Bahkan jika kita tilik bersama sejak awal kuartal keempat tahun ini nasib sektor otomotif masih belum mendapat kepastian. Harapan sempat muncul pada pekan lalu disaat pemerintah AS menjanjikan akan mengucur kan dana sebesar 14 miliar dollar atau senilai Rp 168 triliun guna dikucurkan sementara kepada sektor otomotif. Dana tersebut diperoleh dari pengambilan sebagian dari total dana bailout sektor finansial yang mencapai 700 miliar dollar atau senilai Rp 8.400 triliun. Direncanakan kebijakan tersebut akan dilakukan paling lambat sebelum Natal tahun ini. Namun sampai dengan hari ini tindak lanjut dari pemerintah belum ditunjukan secara serius.

Tutup Pabrik, Solusi Terakhir

Sebenarnya langkah yang diambil oleh perusahaan-perusahaan otomotif tersebut merupakan sebuah langkah penyelamatan terakhir dari sebuah kondisi yang sangat memprihatinkan saat ini. Kondisi tersebut sebenarnya telah dinyatakan pada saat pertemuan dengan pihak pemerintah dan Kongres beberapa waktu lalu. Dan kebijakan tersebut sebenarnya merupakan sebuah bentuk ancaman yang dirasa cukup efektif dalam menggenjot niat pemerintah dalam memberikan bantuan. Namun rupanya hal tersebut dianggap kurang serius oleh pemerintah.

Kerugian yang menumpuk dan minimnya jumlah pemasukan membuat ketiga perusahaan tersebut cukup mengalami kepanikan. Apalagi harga saham ketiganya telah merosot tajam menjelanh akhir tahun ini. General Motors tercatat anjlok sebesar 22%, Ford senilai 19% dan Chrysler turun tajam 28%. Selain mengalami kerugian akibat penurunan harga saham, penundaan pengerjaan orderan juga menjadi momok yang cukup mengerikan. Total orderan senilai 370 juta dollar atau senilai Rp 4,4 triliun terancam batal. Sedangkan Ford, terancam mengalami kerugian akibat pembatalan produksi sebanyak 250.000 unit mobil.

Disisi lain, Chrysler, produsen mobil-mobil mewah menyatakan akan mengalami kerugian sebesar 60 juta dollar atau senilai Rp 72 triliun akibat besarnya biaya produksi, terutama pada sulitnya mendapatkan komponen-komponen eksklusif yang saat ini sulit untuk dioder dari negara asal. Tutupnya beberapa suplier bahan baku perakitan membuat sulit produsen mobil mewah tersebut.

Butuh Respon Cepat

Dengan munculnya kondisi-kondisi yang sangat mengkhawatirkan tersebut sudah sepatutnya pemerintah AS dapat segera melakukan tindakan yang responsif. Para pelaku pasar melihat adanya perlakuan diskriminatif yang diperoleh sektor otomotif dibandingkan sektor finansial yang beberapa waktu lalu mendapat perhatian yang lebih. Cepatnya respon pemerintah dalam meluncurkan kebijakan bailout sektor finansial dalam beberapa waktu lalu memperlihatkan bahwa proses pemulihan ekonomi cenderung memfokuskan sektor finansial dibandingkan sektor riil.

Rencana yang sebelumnya dijanjikan oleh pemerintah sudah sepatutnya segera dilakukan, apalagi Presiden AS terpilih Barack Obama telah merestui kebijakan bailout sektor otomotif. Bahkan hari ini Obama telah mengemukakan akan kembali mengucur danan sebanyak 800 miliar dollar atau senilai dengan Rp 9.600 triliun, sebagai dana cadangan bagi proses pemulihan ekonomi.

Pabrik Tutup; Pengangguran Akan Meningkat

Resiko besar yang akan muncul jikalau penutupan 59 pabrik otomotif jadi dilaksanakan ialah akan terjadinya bom pengangguran yang diperkirakan akan terjadi dalam kurun waktu yang sangat dekat. Prediksi yang dilakukan oleh ekonom, sebanyak lebih kurang 150.000 orang akan terancam menjadi pengangguran. Hal tersebut cukup rasional dan telah diprediksi sejak beberapa waktu lalu. Kondisi juga akan semakin memukul perekonomian AS yang sampai saat ini belum mengeluarkan kebijakan yang cukup ampuh dalam mengerem laju pengangguran yang semakin bertambah. Kedepannya, pemerintah AS harus melihat resiko ini sebagai faktor utama mengapa kebijakan bailout mesti segera dilaksanakan.

Source : vibiznews.com

Thursday, December 18, 2008

Swap : Yaitu nilai bunga yang didapat atau dibebankan kepada Anda berdasarkan nilai suku bungan dari masing-masing mata uang. Bunga akan dihitung dari open posisi Anda setiap melewati jam 05.00 WITA (GMT+8).

Contoh :

Suku bunga USD = 5.25%, suku bunga JPY = 0.5%
BUY USD/JPY artinya meminjam JPY untuk ditabungkan di USD, sehigga Anda akan mendapatkan bunga sebesar : 5.25% - 0.5% = 4.75%
dan bila kebalikannya, SELL USD/JPY, maka Anda akan dibebankan oleh biaya bunga sebesar : 0.5% - 5.25% = -4.75%

namun perhitungan bunga seperti diatas tidak berlaku bagi semua broker ada juga broker yang sudah menentukan bunganya sendiri, dan bunga minus (-) selalu lebih tinggi dari pada bunga positif (+) nya, sehingga bagi trader yang melakukan hedging tetap akan mengalami kerugian dari selisih bunga tersebut. ini mungkin sengaja dilakukan oleh para broker untuk menghindari Anda melakukan hedging terlalu lama (berbulan-bulan bahkan sampai tahunan).

Anda dapat melihat tabel bunga harian dari broker Anda masing-masing, bagi Anda yang menggunakan platform Meta Trader (MT) dapat dilihat dengan cara klik kanan pada tabel mata uang lalu pilih "symbol" kemudian pilih "properties"

Bunga dihitung perhari dan dihitung berdasarkan jumlah nilai volume lot (quantity contract sizenya) yang Anda buka/transaksikan bukan berdasarkan modal Anda.

Bunga dihitung mulai dari hari senin sampai jumat, tetapi di hari rabu-kamis bunga dihitung 3x lipat sehigga total 1 minggu adalah 7x bunga. Ada juga broker yang menyediakan fasilitas bebas bunga bagi para nasabahnya yang muslim.

Wednesday, December 17, 2008

Meski terdengar klasik pepatah kuno agar jangan meletakkan semua telur dalam satu keranjang cukup relevan dalam berinvestasi di saat krisis finansial seperti sekarang.

Maksud kalimat tersebut adalah mencegah kehilangan semua telur di saat satu keranjang karena hilang atau rusak. Rupanya metode tersebut dinilai masih ampuh mencegah kerugian dalam berinvestasi di pasar modal dan uang.

"Tren ekonomi saat ini kembali mengingatkan kita untuk memiliki diversifikasi portofolio investasi serta risk assessment yang lebih cerdas," ujar pengamat investasi Goei Siauw Hong dalam paparannya di hotel Mulia, Jakarta, Rabu Malam (29/10/2008).

Menurutnya, dalam kondisi ekonomi global yang tengah bergerak tanpa arah jelas seperti sekarang dibutuhkan suatu manajemen risiko yang tepat, salah satunya adalah melakukan diversifikasi investasi.

"Diversifikasi posisi ekuitas dan currency akan menjadi penting. Ekuitas secara umum telah menjadi murah dengan koreksi yang tajam. Nilai rupiah pun melemah cukup tajam. Memiliki lebih dari satu jenis produk investasi akan menjadi pilihan yang cerdas dalam kondisi seperti ini," papar Goei.

Goei menambahkan, kondisi krisis bursa global dan penguatan mata uang dolar terhadap hampir semua mata uang dunia masih akan berlangsung dalam waktu yang belum bisa diperkirakan pasti.

"Namun perkiraan sementara mengatakan pada triwulan 3 2009 kemungkinan ekonomi Asia akan menguat. Capital outflow yang sekarang terjadi diperkirakan berangsur-angsur mulai masuk lagi," ujar Goei.

Kendati Goei tidak bisa memastikan waktunya, secara umum ia masih optimistis dengan pemulihan ekonomi Indonesia.

Apa yang dikatakan Goei senada dengan paparan Cyrillus Harinowo, seorang praktisi perbankan yang turut menjadi pembicara dalam acara tersebut.

"Secara fundamental, ekonomi Indonesia masih berpotensi pulih," ujarnya.

Cyrillus menjelaskan, pergeseran ekonomi telah terjadi dari Jawa ke luar Jawa. Menurutnya, ekonomi di luar Jawa tumbuh cukup pesat, sedangkan krisis justru lebih terasa di Jawa.

"Jadi krisis belum merembet ke seluruh wilayah Indonesia. Daerah luar Jawa masih tumbuh baik," ujarnya.

Apalagi, lanjut Cyrillus, porsi ekspor Indonesia tidak begitu besar sementara dampak krisis ekonomi global jauh lebih terasa pada negara-negara dengan ekspor besar. Sehingga ia menyimpulkan Indonesia masih prospektif untuk pulih dalam waktu cepat.

"Fundamental juga masih kuat. Kita punya dua modal utama ekonomi, yaitu populasi penduduk dan sumber daya alam. Jika ini dikelola dengan baik, hampir dapat dipastikan kita bisa keluar dari krisis ini," jelas Cyrillus.

Kendati demikian, ada satu poin penting yang harus diperhatikan. Hubungan ekonomi baik secara langsung maupun tidak langsung antara Indonesia dengan China sangat mempengaruhi kesempatan Indonesia untuk pulih.

"Dengan catatan China masih tumbuh baik di 2009, pemulihan ekonomi Indonesia akan bisa berlangsung lebih cepat. Pergerakan ekonomi China akan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia maupun di Asia," ulas Cyrillus.(dro/ir)

Source : detikfinance.com

Tuesday, December 16, 2008

Sektor finansial AS rupanya sampai saat ini belum selesai diterpa oleh gejolak permasalahan. Setelah diterjang badai krisis, kini timbul sebuah skandal yang cukup memberikan perhatian para pelaku pasar global. Mungkin Anda telah mengetahui bahwa broker ulung sekaligus bekas Chairman Indeks Nasdaq, Bernard Madoff telah melakukan penipuan kepada banyak nasabahnya diseluruh dunia. Total dari hasil penipuan yang telah diperoleh dari kerja "kotor"nya tersebut telah mencapai 50 miliar dollar atau senilai dengan Rp 550 triliun.

Beberapa korban yang telah mengalami penipuannya pun tidak tanggung-tanggung. Selain menipu nasabah secara perorang, kisah licik Madoff pun telah merenggut beberapa institusi perbankan terkemuka didunia. Tak tanggung-tanggu, nama besar seperti Nomura Holdings dari Jepang, BNP Paribas dari Perancis dan Neue Privat Bank asal Swiss pun tak luput dari terkaman akal bulus Madoff. Ketiga bank besar tersebut telah memberikan jawaban bahwa mereka telah menanamkan dana kepada Madoff dalam kurun waktu yang berkisar antara tahun 2000-2004.

BNP Paribas Rugi Besar

Bank terbesar di Perancis dan salah satu bank terkemuka di dunia ini, pada hari ini telah memberikan pernyataan mengenai status korban yang disandang oleh bank tersebut. Pihaknya telah mengumumkan mengalami kerugian dengan aksi yang dilakukan oleh Madoff. Bentuk kerugian yang dialami oleh BNP Paribas menyangkut mengenai penipuan atas keuntungan fiktif yang dijanjikan oleh Madoff. Tidak sesuainya perjanjian yang telah disepakati diawal perjanjian membuat BNP Paribas mengalami kerugian mencapai 466 juta dollar atau senilai dengan Rp 46,6 triliun.

Kasus penipuan yang dilakukan Madoff tersenut akhirnya terkuak bersamaan dengan proses penyelidikan yang dilakukan oleh pihak FBI terhadap perusahaan sekuritas yang dimiliki oleh Madoff yaitu Madoff Investment Securities LLC. Perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 1960 ini merupakan perusahaan sekuritas yang secara langsung dibentuk secara mandiri oleh Madoff. Pada bulan Desember ini, FBI secara intens melakukan penyelidikan kepada perusahaan tersebut. Alhasil, setelah menemukan bukti-bukti yang cukup akurat, FBI pun dengan segera memastikan status Madoff sebagai tersangka.

Dalam penyelidikan tersebut, ditemukan beberapa berkas fiktif yang sebelumnya dijadikan sebagai landasan hukum antara pihak MIS dengan para korban, baik institusi maupun individu. Dalam skenario yang diusung oleh Madoff, pihaknya menjanjikan keuntung yang cukup menggiurkan, yaitu senilai 11%. Maka tidak heran begitu banyak korban yang termakan oleh janji manisnya.

Nomura, Bank Terbesar Asia yang Tertipu

Nomura Hondings seperti yang tadi dijelaskan, institusi perbankan ini juga turut menjadi korban dari aksi penipuan yang dilakukan Madoff beserta perusahaan sekuritasnya. Total kerugian yang diterima dari tindakan penipuan tersebut mencapai 303 juta dollar atau senilai dengan Rp 30,3 triliun. Dengan besarnya kerugian tersebut maka Nomura Holdings menempati posisi pertama sebagai bank Asia yang mengalami kerugian terbesar setelah HSBC yang mengalami kerugian sebesar 170 juta dollar atau senilai dengan Rp 17 triliun.

Bank besar lainnya yang mengalami kerugian tertinggi dari kasus ini ialah Neue Privat Bank. Bank asal Swiss ini tercatat mengalami kerugian mencapai 47,5 juta dollar atau senilai dengan Rp 4,75 triliun. Berbeda dengan kedua bank sebelumnya, kerugian yang dialami oleh Bank Swiss ini cukup memberikan pukulan yang berarti mengingat dana sejumlah itu merupakan dana sebagian dari nasabahnya. Besarnya tingkat keuntungan yang dijanjikan oleh MIS memberikan harapan yang positif dari para nasabahnya. Selain sebagai korban langsung, pihak NPB juga sempat melakukan kerjasama dalam melakukan bentuk pencarian nasabah untuk MIS. Kegiatan tersebut pada akhirnya telah menghimpun sebanyak lebih dari 100 orang nasabah.

Besarnya pengaruh dari aksi penipuan yang dilakukan oleh Madoff melalui MIS memberikan sebuah pandangan bahwa skandal ini telah merenggut beberapa institusi finansial dunia. Luasnya lingkup penipuan yang dilakukan oleh Madoff juga mencerminkan sebuah aksi yang rapi dan terorganisir. Pertanyaannya adalah, apakah nanti ada institusi finansial di Indonesia yang akan menjadi korbannya? Kita lihat saja nanti.

Source : www.vibiznews.com

Monday, December 15, 2008

Hold, Buy and Sell

Beli, jual dan tahan (buy, sell and hold) merupakan tiga kata dan sekaligus menjadi tiga aktivitas yang kerap kita dengar dalam investasi dan transaksi saham di Bursa Efek Indonesia. Teriakan buy akan segera berkumandang bila harga jual saham yang ingin dibeli sudah sesuai dengan harga yang dinginkannya. Sedangkan, kata sell segera berkumandang bila harga saham yang akan dijual sudah sesuai dengan harga jual yang diinginkan. Lalu kapan kata hold (tahan) diucapkan?

Aktivitas hold sebagaimana namanya secara harfiah dapat dikatakan tahan. Artinya dalam kondisi apapun harga saham investor berusaha untuk "menahan" atau menyimpan saham itu. Kongkritnya ketika harga saham turun dengan kecepatan yang cukup drastis, investor harus segara mengatakan hold atas saham itu. Sebab penurunan yang tajam, dalam tempo yang cepat perlu dicarikan konfirmasinya agar investor tak merugi.

Begitu pula sebaliknya ketika trend naik atas saham itu terjadi, investor jangan tergesa-gesa melakukan penjualan atas sahamnya itu. Sebab siapa tahu, sehabis menjual harga saham itu terus mengalami kenaikan. Karena itu dalam berinvestasi investor selalu disarankan untuk memahami terlebih dulu tentang tata cara investasi saham, kemudian tahu risiko.

Ibaratnya, investor harus paham benar bunyi iklan Bursa Efek Indonesia di media visual yang mengatakan: tahu caranya, tahu risikonya; pasti tahu keuntungannya. Untuk itu investor perlu paham benar tentang saham, jenis saham, serta sifat investasi saham.

Saham adalah bukti kepemilikan, membeli saham berarti menyetorkan sejumlah dana kepada perusahaan itu. Dan selanjutnya perkembangan harga saham akan berkembang sesuai dengan perkembangan perusahaan. Sedangkan risiko, yang harus dipahami adalah risiko pasar, risiko ekonomi, dan risiko yang sama sekali tidak terkait dengan ekonomi. Ekonomi membaik akan sangat mungkin harga saham akan naik. Tapi ekonomi baik tetapi kondisi politik kurang baik bisa menyebabkan harga pasar saham menjadi turun.

Beberapa hal yang perlu diingat oleh investor terkait dengan beberapa buy, sell and hold:
1. Jangan membeli efek hanya berdasarkan rayuan lewat telepon, mintalah informasi lebih lanjut secara tertulis sebelum memutuskan untuk membeli.
2. Hati-hati terhadap bagian pemasaran dari Perusahaan Efek yang mencoba merayu untuk membuat keputusan investasi baik menjual maupun membeli secara terburu-buru.
3. Jangan membeli efek berdasarkan berita-berita yang tidak jelas kebenarannya. Akan lebih aman jika memeriksa kebenaran suatu berita. Selain itu perlu diingat bahwa jika membeli atau menjual efek berdasarkan informasi orang dalam (insider information), tindakan tersebut dapat dikategorikan sebagai tindakan ilegal.
4. Carilah nasihat dari pihak yang berkompeten, jika tidak mengerti informasi di dalam prospektus atau informasi lainnya. Jangan percaya pada pihak yang menjamin dengan pasti akan adanya keuntungan.
5. Periksalah referensi dan latar belakang pihak-pihak yang menawarkan efek. Ingatlah bahwa kinerja yang bagus di masa lalu tidak menjamin kinerja yang sama di masa depan.
6. Hati-hatilah dengan instrumen investasi yang kurang likuid. Sadarilah bahwa jika berinvestasi di instrumen demikian, seringkali akan susah untuk menjual kembali karena tidak adanya permintaan.
7. Pastikan untuk mengerti risiko yang mungkin terjadi jika berinvestasi di efek terutama berinvestasi di instrument derivatif.
8. Hati-hati dengan spekulasi; kata Waren Buffet jadilah seorang investor saham harus menjadi business man bukan stock trader

Jadi aktivitas tiga kata buy, sell and hold harus diselaraskan dengan keuntungan yang hendak diperoleh seorang investor, toleransi atas risiko yang mampu ditahan, serta seberapa panjang investor itu merencanakan investasinya (time horizon). Ketika trend saham turun maka investor harus segera menentukan daya tahannya atas risiko penurunan harga saham itu. Selama batas toleransi atas risiko belum terlewati maka selama itu pula investor melakukan hold atas saham. Karena itu, jangan heran kalau sikap hold investor ini sering padukan dengan strategi buy (beli).

Aktivitas buy and hold dalam strategi saham sering dilakukan secara bersamaan. Strategi ini buy and hold ini cocok diterapkan secara bersamaan ketika harga saham sudah dianggap sangat murah. Begitu saham jatuh maka investor akan membeli sebanyak-banyaknya lalu melakukan hold untuk waktu yang sudah ditetapkan sehingga hasil investasi menjadi sangat maksimal begitu pasar kembali naik. Untuk bisa menerapkan strategi buy and hold secara tepat, harus benar-benar dipastikan bahwa saham yang dibeli itu akan mengalami kenaikan harga. Intinya investor yang akan menerapkan strategi ini adalah investor yang yakin bahwa saham perusahaan yang dibelinya akan terus berkembang.

Berkembanganya perusahaan itu dengan sendirinya akan naik pula harga saham yang di buy kemudian hold. Pastikan bahwa harga saham yang diincarnya berada pada titik terendah, atau pada saat pasar tengah bearish (pasar dan harga saham tengah jatuh). Kapan itu? Ya kira-kira seperti kondisi pasar pada hari-hari terakhir ini.

Source : okezone.com

Friday, December 12, 2008

Be a Leader, Not a Boss

Betapa sering orang gagal untuk menjadi pemimpin karena mereka tidak berlaku sebagai pemimpin melainkan berlaku sebagai boss. H.Gordon Selfridge adalah pendiri salah satu department store di London yang merupakan salah satu department store terbesar di dunia. Ia mencapai kesuksesan tersebut dengan menjadi seorang ‘pemimpin’ dan bukan dengan menjadi ‘boss’.

Apakah perbedaan antara pemimpin dengan boss? Di bawah ini adalah perbandingan yang diberikan Gordon Selfridge antara orang yang bertipe pemimpin dan orang yang bertipe boss.









Seorang boss mempekerjakan bawahannya;
Tetapi seorang pemimpin mengilhami mereka,

Seorang boss mengandalkan kekuasaannya;
Tetapi seorang pemimpin mengandalkan kemauan baik.

Seorang boss menimbulkan ketakutan;
Tetapi seorang pemimpin memancarkan kasih.

Seorang boss mengatakan ‘aku’;
Tetapi seorang pemimpin mengatakan ‘kita’.

Seorang boss menggunakan opininya sendiri;
Tetapi seorang pemimpin menanyakan opini bawahannya dan menghargainya.

Seorang boss akan dihindari oleh bawahanya;
Tetapi seorang pemimpin akan digemari oleh bawahannya.

Seorang boss menunjukkan siapa yang bersalah;
Tetapi seorang pemimpin menunjukkan apa yang salah.

Seorang boss akan menyalahkan bawahannya;
Tetapi seorang pemimpin akan mencari dimana letak kesalahan bawahannya dan membantunya untuk memperbaikinya.

Seorang boss tahu bagaimana sesuatu dikerjakan;
Tetapi seorang pemimpin tahu bagaimana mengerjakannya.

Seorang boss menuntut rasa hormat;
Tetapi seorang pemimpin membangkitkan rasa hormat.

Seorang boss mengambil kesuksesan bawahannya;
Tetapi seorang pemimpin berbagi kesuksesan dengan bawahannya.

Seorang boss berkata, ‘Pergi!’;
Tetapi seorang pemimpin berkata, ‘Mari kita pergi!’.

Maka jadilah seorang pemimpin, dan bukan seorang boss.

Source : anakbangsa69.wordpress.com

Thursday, December 11, 2008

Kenapa Harus QWERTY?

Pernahkah Anda bertanya, mengapa susunan huruf dalam keyboard mesin ketik, komputer, hingga PDA kita berupa “QWERTYUIOP” dan seterusnya? Mengapa tidak dibuat saja berurutan seperti “ABCDEFGH” dan seterusnya? Mungkin sebagian dari Anda sudah tahu ceritanya, tetapi kalau-kalau Anda belum tahu silahkan untuk melanjutkan membaca artikel ini.

Konon, keyboard tersebut sudah diciptakan sejak tahun 1860an oleh Sholes dan Dunsmore. Awalnya mereka membuatnya berurutan sesuai abjad. Namun, lambat laun seiring dengan meningkatnya kemampuan (kebiasaan) user, kecepatan mengetik menjadi lebih cepat padahal mekanisme mesin saat itu masih sederhana. Akibatnya, (baris) tombol tertentu menjadi sering macet dan menghambat pekerjaan.

Berdasar pengalaman mereka, akhirnya disusunlah keyboard yang sengaja dipersulit dan dibuat tidak efisien untuk “memperlambat” kecepatan mengetik agar keyboard tidak mudah jammed. Desain mesin ketik itu kemudian dijual ke Remington untuk diproduksi secara massal tahun 1873. Susunannya terbagi dalam empat baris, baris teratas berupa “23456789-”, baris kedua “QWE.TYIUOP”, baris ketiga “XDFGHJKLM”, dan baris terbawah “AX&CVBN?;R”.

Seiring berjalannya waktu, teknologi berkembang pesat dan masalah tombol keyboard yang sering macet sudah teratasi dengan desain mekanik yang lebih baik. Sejumlah desain keyboard alternatif juga muncul di pasaran. Salah satu yang cukup populer adalah Dvorak Simplified Keyboard (DSK) yang dibuat oleh August Dvorak tahun 1936. Desain itu diklaim merupakan desain yang lebih efisien, cepat, dan egronomis.

QWERTY sebenarnya punya banyak kelemahan seperti membuat tangan kiri Anda overload terutama ketika menulis dalam bahasa Inggris (hal serupa saya rasakan ketika menulis dalam bahasa Indonesia). QWERTY juga membuat kelingking Anda overload. Penelitian menunjukkan bahwa distribusi huruf tidak merata sehingga jari Anda harus menyeberang dari baris ke baris bila dihitung jari tukang ketik tipikal akan berjalan lebih dari 20 mil per hari dibandingkan dengan DSK yang hanya 1 mil.

Sayangnya, orang tetap ogah berpaling dari desain “QWERTY” kendati desain tersebut bukan merupakan desain yang terbaik. Sekalipun teknologi sudah bisa mengatasi problem tombol yang nge-jam, orang tetap bertahan dengan desain “QWERTY” bukannya desain lain yang lebih superior. Alih-alih, QWERTY malah dinobatkan menjadi standar internasional di tahun 1966.

Hal yang sama juga terjadi di Microsoft Windows. Kita tentu tahu bahwa Windows bukanlah sistem operasi terbaik, entah itu dari segi keamanan, kemudahan, kinerja, sampai soal keindahan. Namun, karena penetrasi pasar Windows sudah begitu deras, orang mulai terbiasa menggunakan Windows dan sistem operasi tersebut menjadi terstandardisasi.

Apakah tidak ada yang lebih baik dari Windows? Tentu saja tidak. Namun orang perlu pikir-pikir beberapa kali sebelum berpaling dari standar tersebut. Mereka harus menghadapi barrier seperti faktor biaya, isu kompatibilitas, proses pembelajaran, faktor waktu, dan masih banyak lagi. Akibatnya jumlah mereka yang setia jauh lebih besar daripada yang murtad. Inilah yang menjadikan Windows atau QWERTY kemudian menjadi standar kendati mereka bukan yang terbaik.

Dalam dunia ilmiah, fenomena ini dijelaskan sebagai konsep path dependency dan network externality. Intinya, inovasi tidak menghasilkan outcome yang out of the blue, tetapi merupakan perkembangan yang bisa diprediksi dari yang sudah-sudah. Selain itu, value dari inovasi tersebut akan makin tinggi bila digunakan oleh makin banyak orang. Pada tahap tertentu, inovasi tersebut akan menjadi standar yang digunakan oleh umum.

Menariknya, hal ini tak cuma berlaku di bidang teknologi saja. Dalam hal social construction, konsep dependency dan externality ini malah lebih luas aplikasinya. Para sosiolog, ekonom, hingga sejarawan tahu pasti bahwa para aktor dan agen perubahan memegang peranan penting dalam hal pembentukan path ini. Jangan sampai di kemudian hari jalur yang diambil adalah jalur yang salah seperti “kesalahan” dalam memilih QWERTY yang inferior atau Microsoft Windows yang banyak kelemahan.

Repotnya, di negara kita pola yang terbentuk malah lebih dekat kepada efek-efek destruktif. Kehidupan hedonis diekspos habis-habisan di sinetron hingga kita tak sadar merasa bahwa kehidupan semacam itulah standar hidup yang umum. Kasus pembunuhan dan mutilasi juga dipaparkan detil sehingga orang terbius bahwa pembunuhan adalah sesuatu yang lumrah. Lebih parah lagi, KKN sekarang sudah menjadi wajar (bahkan wajib) dalam hal berpolitik atau berbisnis.

Kita tentu tahu bahwa hidup boros dan bermewah-mewah bukanlah pilihan yang bijaksana, sekalipun kita punya uang cukup untuk mewujudkannya. Kita juga tentu tahu bahwa kawin cerai bukan sesuatu yang baik. Kita juga tentu tahu bahwa segala bentuk penganiayaan bukanlah tontonan yang layak dikonsumsi umum. Soal sogok-menyogok dan pelicin, tentu kita sepakat bahwa bukan itu yang kita harapkan. Namun kalau hal yang demikian dibiarkan begitu saja, bukan tidak mungkin kemudharatan semacam itu kelak menjadi “standar” yang umum.

Saat ini efeknya mungkin belum begitu terasa. Tapi saya sama sekali tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi di masa anak cucu kita nanti.

Bagaimana menurut Anda?

Source : nofieiman.com

Wednesday, December 10, 2008

Hedging/Locking : Yaitu suatu fasilitas atau strategi yang dimana Anda bisa membuka suatu open order Buy dan Sell (atau secara bersamaan) dimata uang yang sama (jumlah lot yang sama pula) dengan tanpa diclose salah satu posisinya, teknik ini digunakan untuk mengunci suatu posisi floating yang dimana biasanya adalah posisi order yang sedang floating loss.

Contoh :

Anda order Buy EUR/USD diposisi 1.3000 dan kemudian Anda mengalami loss hingga -50 point (harga EUR/USD tersebut ternyata bergerak turun ke 1.2950), kemudian di posisi tersebut Anda kunci (hedging) dengan cara open Sell di 1.2950 pada EUR/USD dengan jumlah lot yang sama besarnya dengan posisi awal, sehingga dengan cara ini maka loss Anda akan tetap floting sekitar -50 point terus, sampai nanti salah satu atau kedua posisi hedging tersebut Anda close barulah floatingnya akan terbuka dan berubah nilainya. Jadi dengan contoh hedging tersebut meskipun harganya turun terus sampai ke arah 1.2300pun ataupun diharga berapa saja maka posisi floating loss Anda tetap sekitar -50 point.

Cross Hedging : Yaitu kita membuka dua posisi yang berlawanan terhadap pasangan mata uang yang berbeda akan tetapi masih serumpun. Maksud serumpun di sini adalah trend pergerakan dari kedua pasangan mata uang cenderung sama seperti: GBP/USD dengan EUR/USD (kedua pairs mata uang ini berkorelasi positif yang artinya jika GBP/USD naik maka EUR/USD juga ikut naik) ; EUR/USD dengan USD/CHF (kedua pairs ini berkorelasi negatif yang artinya jika EUR/USD naik maka USD/CHF akan turun) dan masih banyak lagi pairs lain yang salaing berkorelasi baik positif maupun negatif.

Contoh :

Anda memprediksi harga GBP/USD akan naik maka dia membuka posisi Buy dengan harapan harga akan naik. Oops, ternyata harga turun .......
Anda kembali menganalisa dan kesimpulannya: USD memang menguat tapi akan melemah kembali (Harga GBP/USD memang akan turun tapi akan naik kembali) Anda memutuskan .......
1. Menahan posisi Buy GBP/USDnya (tidak ditutup)
2. Membuka posisi baru Sell EUR/USD (supaya mendapatkan keuntungan saat EUR/USD turun)

Nah perhatikan apa yang terjadi
Misalnya Anda membeli 1 lot GBP/USD saat harga 1.9930 dan saat ini harganya 1.9927, sehingga kerugian 3 point (1.9927 - 1.9930)
Kemudian saat itu juga Anda membuka posisi Sell 1 lot EUR/USD saat harga 1.5888.
Nah perhatikan kalau harga GBP/USD bergerak ke 1.9925 dan harga EUR/USD bergerak ke 1.5900

1. Posisi Buy GBP/USD: 1.9925 - 1.9930 = -5 point (rugi)
2. Posisi Sell EUR/USD: 1.5900 - 1.5888 = 2 point (laba)
3. TOTAL Rugi Laba: -5 + 2 = -3point

Bagaimana kalau harga GBP/USD bergerak ke 1.9934 dan harga EUR/USD bergerak ke 1.5881

1. Posisi Buy GBP/USD: 1.9934 - 1.9930 = 4 point (laba)
2. Posisi Sell EUR/USD: 1.5881 - 1.5888 = -7 point (rugi)
3. TOTAL Rugi Laba: 4 + (-7) = -3point

Kesimpulannya: karena arah GBP/USD dan EUR/USD berkorelasi positif, maka total rugi laba juga akan cenderung berada di -3 point

Kita lanjutkan ke kisah kita kembali nah kemudian harga EUR/USD bergerak ke 1.5880 maka Anda segera menutup posisi Sell EUR/USD yang dibuka dengan harga 1.5888 sehingga ia profit 8 point

Dan setelah beberapa saat

Sesuai dengan prediksi Anda harga GBP/USD kembali naik sampai 1.9936, maka Anda menutup posisi Buy yang dibuka pada harga 1.9930 sehingga ia profit 6 point.

Note:

1. Cross hedging dapat digunakan untuk menganalisa dan menghasilkan profit seperti contoh kasus di atas
2. Korelasi positif maupun negatif pasangan mata uang yang serumpun tidak selalu 100%. Terkadang GBP/USD bergerak naik, namun EUR/USD bergerak turun. Hal ini mungkin terjadi apabila mata uang GBP yang mengalami penguatan dan EUR mengalami penurunan.
3. Korelasi pasangan mata uang yang serumpun tidak selalu identik. Artinya apabila GPB/USD menguat 5 point, tidak berarti bahwa EUR/USD juga pasti menguat sebanyak 5 point.

Tuesday, December 9, 2008

Margin call ataupun force sell terjadi karena secara jelas Anda “ngotot” berada dalam suatu transaksi yang sedang merugi, dan dengan semangat balas dendam biasanya pikiran menjadi subjektif dan cenderung melipat-gandakan pembelian saham yang sedang merugi. Padahal tindakan yang harusnya diambil adalah menutup dan cut loss posisi yang salah arah tersebut sedini mungkin bukan ?

Hal ini sering terjadi karena banyak orang sangat keras kepala dan tidak mau mengakui bahwa dia salah dan menerima kekalahan dengan harapan bahwa market akan segera bergerak sesuai arah yang mereka inginkan, Well it’s not work that way !!

Kesimpulan dari kesalahan ke 7 ini adalah salah satu rangkuman dari kesalahan-kesalahan sebelumnya, yaitu ; Tidak mau membuat trading plan, Tidak mau menggunakan stop loss (sibuk berkoar-koar pula, aneh lho…), Overtrading, dan Money management yang berantakan sekali.

Jangan sekali-kali membiarkan transaksi Anda terkena margin call / force sell.

Percayalah, saya sudah melihat akibatnya terhadap teman-teman yang terkena kesalahan ini.

Sampai ketemu di kesalahan ke 8

Source : www.j-club

Monday, December 8, 2008

Investor punya banyak cara dalam mengembangkan modalnya pada industri pasar modal. Artinya dalam investasi di pasar saham, investor tidak mesti harus terpaku pada satu strategi saja. Ada kalanya, strategi yang satu dikombinasikan dengan strategi lain yang lebih menguntungkan. Perubahan strategi investasi ini juga terkadang tanpa rencana, sebab perubahan strategi itu sangat tergantung pada kondisi pasar, dan tujuan investasi seorang investor.

Dengan strategi investasi yang sangat fleksibel dan sangat moderat, karena tergantung pada situsasi dan kondisi. "Maka jadilah investasi di pasar modal menjadi sangat menarik, mobile, dan menggairahkan," begitu kata banyak pelaku pasar modal yang sudah menjadikan industri pasar modal sebagai ajang memburu pendapatannya. Investasi di pasar modal dikatakan mobile (selalu bergerak), dan tidak bersandar hanya pada satu strategi menyebabkan investasi di pasar modal ini perlu pengamatan yang serius dan terus menerus.

Pengamatan yang serius lantaran potensi pendapatan yang bisa dibukukan dalam investasi bursa saham adalah selain dividen juga capital gain. Dividen merupakan bagian dari laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham, sedangkan capital gain merupakan selisih harga jual dan harga beli yang positif dengan kata lain "Menjual pada saat harga lebih tinggi dan membeli pada saat harga lebih rendah", merupakan tujuan investor saham di pasar modal.

Pengamatan atau monitoring tidak hanya atas saham yang menjadi sasaran investasi, tapi juga terhadap saham-saham lain, bahkan kondisi pasar serta informasi yang terkait dengan investasi itu. Monitoring yang cukup serius dan terus-menerus itu perlu dilakukan agar investor selalu mendapat kesempatan pertama dalam menerima informasi. Kecepatan menerima informasi ini, merupakan peluang memperoleh pendapatan dan keuntungan di pasar modal. Sehingga dalam investasi di pasar modal sedikitnya terdapat 8 (delapan) strategi yang paling sederhana, dan hampir seluruh investor menerapkannya.

Ke delapan strategi yang biasa dilakukan investor itu antara lain:

1. Beli di Pasar Perdana, Jual Begitu Masuk di Pasar Sekunder
Strategi ini digunakan karena adanya keyakinan investor bahwa harga akan naik begitu suatu saham dicatatkan di bursa efek. Hal ini dilandasi dengan asumsi bahwa underwriter tidak akan membiarkan harga jatuh pada minggu pertama di pasar sekunder. Dalam strategi membeli di pasar perdana dan menjual di pasar sekunder ini banyak sudah contoh yang bisa diambil. Kendati anggapan bahwa underwriter tidak membiarkan harga akan jatuh pada hari-hari pertama di pasar sekunder, ada benarnya juga tapi dalam menerapkan strategi ini investor juga tetap berpedoman pada harga saham yang akan dilepas dengan harga saham sejenis yang sudah tercatat. Perbandingan harga ini perlu menjadi perhatian, karena bisa saja harga saham IPO lebih rendah ketimbang saham yang sudah tercatat atau sebaliknya. Untuk itu, investor perlu membandingkan harga dengan pendapatan kedua saham tersebut yang akan dilepas dengan saham yang sudah tercatat.
Kendati tidak selamanya benar, tapi banyak pelaku pasar yang beranggapan bahwa strategi membeli di perdana dan jual di sekunder ini cocok bila diterapkan pada waktu pasar sedang bullish (harga-harga saham di pasar sekunder sedang naik).

2. Strategi Beli dan Simpan (Buy and Hold)
Strategi ini digunakan oleh investor karena berkeyakinan bahwa suatu perusahaan akan berkembang selama jangka panjang, misalnya perusahaan yang produknya sangat strategis. Umumnya strategi ini juga cocok digunakan pada saat harga mencapai titik terendah atau umumnya pasar sedang bearish (harga-harga saham sangat rendah).

3. Strategi Berpindah
Strategi ini digunakan oleh investor yang aktif mengikuti perkembangan pasar. Tujuannya adalah memanfaatkan peluang kemungkinan naiknya harga saham lain dengan harapan pemodal tersebut memperoleh capital gain dalam waktu singkat. Dalam jangka panjang, strategi ini bertujuan mengubah jenis saham yang dimiliki, dengan harapan saham lain lebih prospektif. Strategi ini cocok digunakan pada saham-saham yang aktif diperdagangkan di bursa efek (likuid).

4. Strategi Mengurangi Kerugian (Cut Loss)
Strategi ini digunakan untuk mengurangi kerugian atas pembelian saham yaitu dengan cara menjual saham yang sebelumnya dimiliki dan mengganti dengan saham lain (berpindah), cara lainnya yaitu dengan membeli saham sejenis seperti yang dipegang sebelumnya pada waktu harganya rendah dan melepaskannya kembali pada waktu harganya naik. Sehingga kerugian pada saat membeli diwaktu harga tinggi dapat dikurangi (cut loss).

5. Membeli Saham-saham Tidur
Strategi membeli saham-saham tidur maksudnya membeli saham-saham yang tidak aktif, karena biasanya saham-saham yang tidak aktif sering luput dari perhatian orang banyak, sehingga cenderung harganya murah. Tipe pemodal yang sabar cocok membeli saham-saham yang tidak aktif tersebut, sebab pada umumnya potensi keuntungan pada saham yang demikian ini akan nampak dalam jangka waku yang lama.

6. Strategi Konsentrasi pada Industri
Investor yang memusatkan perhatiannya pada perkembangan industri tertentu, karena lebih mengetahui kondisi, mekanisme kerja dari perusahaan yang berada pada industri tersebut, tren industri dan sebagainya. Strategi investasi dengan cara ini adalah memilih saham-saham yang terbaik pada industri tersebut.

7. Strategi Membeli Pasar
Seorang pemodal dikatakan melakukan strategi membeli pasar, apabila investor secara relatif proporsional ke dalam saham-saham yang ada di bursa efek, misalnya 50 persen jenis saham yang tecatat di bursa efek. Strategi ini mungkin kurang tepat bagi investor kecil, karena untuk melaksanakan strategi ini tentunya membutuhkan dana yang besar.

8. Strategi Membeli Melalui Reksa dana
Strategi ini dilakukan dengan mempercayakan pengelolaan dana yang dimiliki oleh investor kepada suatu lembaga yang disebut reksa dana. Reksa dana akan melakukan penyebaran investasi untuk mencapai tingkat keuntungan tertentu dan meminimumkan risiko.

Namun semua itu bukan menjadi satu patokan atau keharusan strategi yang dilakukan oleh investor, karena semua kembali kepada karakter tingkat risiko yang dimiliki oleh para investor.

Source : okezone.com

Sunday, December 7, 2008

Meskipun nyaris tidak dikenal baik bagi masyarakat umum maupun komunitas keuangan, namun keberhasilannya dapat membuatnya dikategorikan sebagai salah satu trader terbaik di masanya. Pada awal tahun 70an, Ed Seykota bekerja di salah satu perusahaan pialang terkemuka saat itu dan mengembangkan sistem trading komersial pertama yang berbasiskan komputer. Sistem tersebut digunakan dalam pasar komoditi dan dengan hasil yang cukup mengesankan tapi campur tangan dari perusahaan mengakibatkan turunnya performance tradingnya.

Salah satu orang yang menggunakan sistemnya dalam live account dan mulai trading dengan US$ 5,000, 12 tahun kemudian dananya telah meningkat menjadi US$ 15 juta. Ed merupakan salah satu pelopor 'Mechanical Trading'.

Edward Arthur Seykota atau biasa lebih dikenal dengan nama Ed Seykota lahir pada tanggal 7 Agustus 1946. Dia dikenal sebagai seorang komoditi trader. Beliau mendapatkan gelar B. Sc. Pada bidang teknik elektro dan manajemen dari MIT di tahun 1969.

Hingga akhir tahun 1960 Ed Saykota bertrading di U.S. Treasury. Lalu ia beralih ke komoditi trading. Brokernya menawarkan kontrak perdagangan tembaga. Dia mengalami kerugian saat pertama kali bertrading. Lalu ia beralih ke perak. Posisi Buy dipilih oleh Ed. Ternyata harga perak jatuh dan menyentuh posisi Stop Lossnya. Loss dua kali membuat Ed belajar banyak hal dimana betapa mengagumkannya pergerakan market. Ed membaca buku karangan Richard Donchian, yang memberikan pengajaran tentang sebuah mekanisme sistem trading yang mengalahkan pasar. Pertama kali membaca, Ed langsung berkomentar hal itu adalah tidak mungkin. Ed kemudian membuat program komputer dan langsung ditest saat bertrading. Terbukti teori Richard Donchian betul. Kesimpulannya dengan mempelajari market, kita dapat mempraktekan trading for living (trading untuk hidup) dalam kehidupan kita.

Salah satu keunikan Ed Seykota dibanding trader lainnya adalah evaluasi diri yang secara terus menerus dan perhatiannya yang sangat besar tentang psikologi dalam trading. Sementara trader-trader lain kebanyakan melakukan trading secara mechanical, Ed seykota melakukan kombinasi antara mechanical dan non-mechanical (judgemental).

Methodology

Basic dari peraturan trend trading menrut Ed Saykota adalah :
1. Bertradinglah dengan menggunakan trend trading.
2. Pelajari tentang cut loss dan jadilah pemenang selalu.
3. Gunakan manajemen resiko

Trend

Banyak trader menanyakan apa definisi dari Trend kuat menurut

Ed. Berikut adalah definisinya :
1. Lebih kuat atau lebih tinggi dari nilai yang diprediksikan.
2. Potensial. Mempunyai atau mempunyai kemampuan untuk naik

atau turun lebih lagi.
3. Kuat(tidak terkalahkan) : dapat menanggung segala koreksi

keatas maupun ke bawah.

Resiko

Menurut Ed, resiko yang dapat kita ambil setiap kali bertrading Forex adalah 0.5 - 25% dari Equity.

Fee
Untuk menghindari Biaya komisi yang terlalu besar maka sebaiknya Anda jangan terlalu sering masuk ke Market/Pasar.

Performance

• Pada tahun 1970 ia mempelopori sebuah sistem trading yang terkomputerisasi untuk pasar futures. Pada dasarnya sistem trading yang dikembangkannya berasal dari exponetial moving averages (SMA)
• Performance trading pribadinya tidak pernah dibuka secara umum, namun ada orang di bawah binaanya mencapai performance sampai 250,000% dalam live accountnya.
• Guru dari banyak trader terkenal lainnya termasuk Michael Marcus, David Druz, Jim Hamer, Jason Dekker, Michael Stephani, dan Jason Russel

Interesting Story

Dia juga sering menyederhanakan masalah yang cukup rumit dalam sebuah kalimat yang singkat dan sederhana, kadang juga menggunakan gambar dalam menjelaskan maksud pembicaraannya. Kehidupan kesehariannya, Ed juga sering bekerja sama dengan banyak orang. Beliau banyak membangun Website diantaranya adalah web Trading Tribe. Didalam web itu terdapat isu psikologi dan emosional yang melekat pada diri trader dan investor (Ed Seykota mengatakan hal ini amat penting).

Murid-murid Ed menjadi orang yang berhasil dalam bertrading di Stock, Index, Komodity maupun Forex, diantaranya adalah Michael Martin, Jim Hamer, Greg Smith, dan Chauncey DiLaura & David Druz. Michael Martin yang juga merupakan murid dari Ed Seykota menghasilkan profit 76.04% dan menduduki peringkat 1 pada kompetisi trading di AutumnGold.com.

Richard Dennis (pencipta Turtle Rules) bukan satu-satunya pengajar trend following. Ada beberapa kalangan yang mengatakan Ed Saykota mempunyai murid lebih banyak dari Dennis.

Berikut ini merupakan kutipan menarik dari seorang yang telah mengenal Ed sebelumnya :
Journalists, interviewers and such like to hedge their praise and use phrases such as "one of the best traders" etc. If one looks at Ed Seykota's model account record, and compares it with anyone else, historical or contemporary, he is the best trader in history, period. Isn't he? Who else comes close? I don't know of anyone. Livermore made fortunes but had drawdowns to zero. There are numerous examples of managers with a few years of meteoric returns who subsequently blow up. The household names, Buffet and Soros, are less than half of Ed's return each year. One might apply filters such as Sharpe ratios, AUM, etc, and perhaps massage the results. But as far as the one central metric -- raw percentage profit -- Ed is above anyone else I know, and I've been around managing money for 20 years.
Easan Katir
December 2003

Source : belajarforex.com

Saturday, December 6, 2008

Kuda Didalam Bar

Pada suatu hari, tokoh kita ini mendatangi suatu bar yang paling ramai di kota itu.

Di bar itu, terdapat pemandangan yang kurang lazim.
1 ekor kuda, dan di depannya terdapat 1 ember berisi uang pecahan $1

Tokoh kita ini pun bingung, dan bertanya kepada Bartender, "Untuk apa ada Kuda di dalam bar ini? Lalu, buat apa uang di ember itu?"
Bartender pun menjawab, "Kuda itu merupakan salah satu permainan menarik di bar ini. Anda memasukkan uang $1 ke ember, lalu bila anda berhasil membuat kuda itu tertawa, maka seluruh uang di ember itu menjadi milik anda"

Lalu tokoh kita ini dengan PDnya memasukkan $1 ke dalam ember, lalu membisikkan sesuatu ke kuda itu.
Kuda pun tertawa cekikikan tak henti-henti.
Maka uang di ember itu pun jatuh ke dalam kantong tokoh kita ini...

Selang beberapa hari,
Tokoh kita ini mendatangi lagi bar itu.
Kuda dan ember masih ada.
Lalu bartender menghampiri tokoh kita ini dan berkata,"Kali ini kamu pasti gagal, karena sekarang peraturannya ialah, untuk mendapatkan uang di ember, maka orang itu harus mampu membuat kuda ini menangis".

kembali,
Tokoh kita ini dengan PDnya mendatangi kuda itu, memasukkan $1 dan mendekati kuda itu.
Tak lama kemudian, kuda itu pun menangis, bahkan kaki kuda itu sampai gemetar karena saking hebat kesedihan kuda itu.

Lagi-lagi, tokoh kita ini mengantongi seluruh uang yang ada di ember.
Dan sebelum pergi, bartender pun tak dapat menyembunyikan keheranannya.
Bartender menghampiri tokoh kita dan bertanya, "Apa sih yang kamu lakukan, sehingga kuda itu bisa tertawa dan menangis?"

Dengan santainya tokoh kita ini menjawab,
"Pada pertemuan pertama, saya katakan pada kuda itu, kalau alat vital saya lebih besar dari kuda itu. Dan pada pertemuan kali ini, saya perlihatkan alat vital saya itu"...

Friday, December 5, 2008

Ingin sukses dan kaya raya seperti Aristotle Onassis? Kebetulan salah seorang Dextoners berbaik hati mengirimkan "surat wasiat" Aristotle Onassis yang katanya juga jadi kiat suksesnya. Entah benar atau tidak, tapi beberapa hal yang ditulis kelihatannya masuk akal. Berikut "surat wasiat" Aristotle Onassis:
* Jaga badanmu agar tetap sehat. Banggalah dengan fisik yang kita punya. Jangan risaukan hal-hal kecil, kita tidak sejelek seperti apa yang kita bayangkan.
* Jaga kulitmu agar tetap sehat. Karena kulit yang sehat akan tampak seperti orang yang banyak uang.
* Usahakan tersenyum, jangan suka cemberut. Perlihatkan bahwa segalanya beres. Dan, tunjukkan bahwa hidupmu sehari-hari selalu tampak menyenangkan.
* Jaga penampilanmu. Jangan pernah memperlihatkan dan menceritakan kemelaratanmu kepada siapapun. Karena biasanya orang benci pada orang yang melarat.
* Jangan tidur terlalu banyak. Kalau dapat mengurangi tidur 3 jam sehari, maka dalam setahun akan menambah waktu 1,5 bulan untuk meraih sukses.
* Makan secukupnya dan hindari makan enak. Jangan makan sambil bicara bisnis, tunggu sampai selesai dulu. Jangan menghabiskan waktu berjam-jam di meja makan selagi ada pekerjaan mendesak, yang menanti untuk segera diselesaikan.
* Kalau tidak punya modal, pinjam dulu dalam jumlah besar. Jangan meminjam dalam jumlah sedikit. Lalu segera kembalikan, jangan sekali-kali menunda jadwal pembayaran. Ini menyangkut reputasi, buat pemodal atau Bank percaya padamu.
* Pilihlah teman yang dapat mendorong prestasimu. Dan, berusahalah terus sampai berhasil. Hindari orang yang suka mematahkan semangatmu.
* Dengarkan orang lain. Buatlah orang lain merasa senang. Hormati mereka, maka kita akan dihormati oleh semua orang. Ini adalah kunci suksesku yang utama.

Source : [belajarmarketiva]"Ocha"
email : malwa0174@adexindo.com