Tuesday, November 18, 2008
Kenapa oh kenapa? Inilah ceritanya di suatu galaxy Bima Memble, planet Hexa 2175 tahun cahaya dari Planet Bumi. Dimana sekuritas-sekuritas di planet tersebut, sebut : Donosikso Securities, Pelburi Securities, Anuanu Securities, Kem eng, Credit Susah, Mari Lunch Securities sedang giat-giatnya “force sell” saham MARS sebesar 4 juta lot.
ONCE UPON A TIME…..
Konon, ada seorang bernama Baurokok Baburi yang tersohor. Dia punya saham emiten MARS dengan harga ZR. 8000 (Mata uang planet Hexa adalah ZR).
Mr. Baurokok Baburi, dikabarkan memiliki 34.5% saham MARS, dimana MARS merupakan tambang Batubobrok (Di planet kita disebut Batubara). Kemudian Mr. Baurokok Baburi kebingungan, bagaimana kira-kira menjual sahamnya sehingga market tidak panik?
Setelah memutar otak, Mr. Baburi ini pintar, dia mendirikan sebuah Holding Company (Baca : Perusahaan “kertas”) bernama BBNR (Baburi And Bother, tanpa kesalahan ketik). Di BBNR sendiri, dia memiliki 20% saham. Sehingga kekayaan Mr. Baburi ini sebenarnya adalah 34.5% saham MARS dan 20% saham BBNR. Kayaaaaaa… luar biasa…
Suatu hari, dia mengadakan penjualan ke perusahaan BBNR atas saham MARS (mungkin di planet kita disebut Akuisisi Internal?), dengan harga 8000. Wow… Pada saat itu batubobrok sangat dibutuhkan untuk menghangatkan pantat, karena planet Hexa sangatlah dingin, karena jauh dari “Mata Pem Pem Ah” (atau disingkat MPPA, begitulah mereka menyebut “matahari”) . Setelah dibeli dengan harga 8000, berapa kekayaan Baburi?
Simple, 34.5% saham MARS x 8000. Anggap bernilai ZR. 1Triliun
Kemudian, tak lama, perusahaan BBNR, ingin mengembangkan dirinya untuk mengakuisisi perusahaan-perusahaan lain, seperti Guiltyland Property (GLTY), Enerdot Perkoro (ENGR, Bukan Energen, Cereal di iklan TV), dan MARS sendiri.
Dengan demikian, BBNR menjaminkan semua sahamnya, termasuk saham MARS yang baru dibeli dengan Rp. 8000 dari Mr. Baburi tadi, dengan 1/3 harganya. Wouch… Habis beli Rp. 8000, digadaikan 3000, kurang bodoh apa? Alasannya sih ingin menambah kepemilikan GLTY, ENGR dan MARS.
Ujung-ujungnya, BBNR tak mampu menebus saham hasil gadaiannya, sehingga bank-bank ataupun sekuritas yang menerima gadai saham dari BBNR, terpaksa menjual seluruh saham gadaian MARS dengan harga ZR. 2175, ZR. 1910, ZR. 1870, ZR. 1610, ZR. 1450, dan semakin hari semakin melorot. Sehingga GLTY, ENGR, apalagi MARS melorot bak celana kedodoran.
Pertanyaannya : SIAPA YANG UNTUNG? SIAPA YANG RUGI? Silahkan comment, jawaban terbaik akan diumumkan :D
Spoiler :
BBNR yang paling rugi, dimana dalam BBNR, Mr. Baurokok Baburi rugi 20% (Karena kepemilikan BBNR oleh Baburi hanyalah 20%). Sedangkan investor 80% lainnya rugi (Retail, FM, Dll).
Yang paling untung adalah Mr. Baburi, dengan keuntungan Harga MARS x 8000 x 80% (20% ruginya ada di BBNR). Belum lagi ditambah keuntungan dapat membeli saham MARS yang sudah hampir tidak laku. Jual di 8000, beli di 500, pintar bukan?
Demikian cerita… Patut diceritakan kepada anak cucu dari mulut ke mulut , seperti Fairy Tale, supaya anak-anak kita tidak menjadi bodoh seperti kita-kita.
Source : saham.ficforlife.com
ONCE UPON A TIME…..
Konon, ada seorang bernama Baurokok Baburi yang tersohor. Dia punya saham emiten MARS dengan harga ZR. 8000 (Mata uang planet Hexa adalah ZR).
Mr. Baurokok Baburi, dikabarkan memiliki 34.5% saham MARS, dimana MARS merupakan tambang Batubobrok (Di planet kita disebut Batubara). Kemudian Mr. Baurokok Baburi kebingungan, bagaimana kira-kira menjual sahamnya sehingga market tidak panik?
Setelah memutar otak, Mr. Baburi ini pintar, dia mendirikan sebuah Holding Company (Baca : Perusahaan “kertas”) bernama BBNR (Baburi And Bother, tanpa kesalahan ketik). Di BBNR sendiri, dia memiliki 20% saham. Sehingga kekayaan Mr. Baburi ini sebenarnya adalah 34.5% saham MARS dan 20% saham BBNR. Kayaaaaaa… luar biasa…
Suatu hari, dia mengadakan penjualan ke perusahaan BBNR atas saham MARS (mungkin di planet kita disebut Akuisisi Internal?), dengan harga 8000. Wow… Pada saat itu batubobrok sangat dibutuhkan untuk menghangatkan pantat, karena planet Hexa sangatlah dingin, karena jauh dari “Mata Pem Pem Ah” (atau disingkat MPPA, begitulah mereka menyebut “matahari”) . Setelah dibeli dengan harga 8000, berapa kekayaan Baburi?
Simple, 34.5% saham MARS x 8000. Anggap bernilai ZR. 1Triliun
Kemudian, tak lama, perusahaan BBNR, ingin mengembangkan dirinya untuk mengakuisisi perusahaan-perusahaan lain, seperti Guiltyland Property (GLTY), Enerdot Perkoro (ENGR, Bukan Energen, Cereal di iklan TV), dan MARS sendiri.
Dengan demikian, BBNR menjaminkan semua sahamnya, termasuk saham MARS yang baru dibeli dengan Rp. 8000 dari Mr. Baburi tadi, dengan 1/3 harganya. Wouch… Habis beli Rp. 8000, digadaikan 3000, kurang bodoh apa? Alasannya sih ingin menambah kepemilikan GLTY, ENGR dan MARS.
Ujung-ujungnya, BBNR tak mampu menebus saham hasil gadaiannya, sehingga bank-bank ataupun sekuritas yang menerima gadai saham dari BBNR, terpaksa menjual seluruh saham gadaian MARS dengan harga ZR. 2175, ZR. 1910, ZR. 1870, ZR. 1610, ZR. 1450, dan semakin hari semakin melorot. Sehingga GLTY, ENGR, apalagi MARS melorot bak celana kedodoran.
Pertanyaannya : SIAPA YANG UNTUNG? SIAPA YANG RUGI? Silahkan comment, jawaban terbaik akan diumumkan :D
Spoiler :
BBNR yang paling rugi, dimana dalam BBNR, Mr. Baurokok Baburi rugi 20% (Karena kepemilikan BBNR oleh Baburi hanyalah 20%). Sedangkan investor 80% lainnya rugi (Retail, FM, Dll).
Yang paling untung adalah Mr. Baburi, dengan keuntungan Harga MARS x 8000 x 80% (20% ruginya ada di BBNR). Belum lagi ditambah keuntungan dapat membeli saham MARS yang sudah hampir tidak laku. Jual di 8000, beli di 500, pintar bukan?
Demikian cerita… Patut diceritakan kepada anak cucu dari mulut ke mulut , seperti Fairy Tale, supaya anak-anak kita tidak menjadi bodoh seperti kita-kita.
Source : saham.ficforlife.com
Labels: Article