Friday, November 21, 2008
Apakah yang membuat forex dapat memberikan keuntungan besar namun juga bisa menimbulkan kerugian besar, Leverage-lah dibalik semua itu. Leverage atau daya ungkit membuat trader dapat trading tidak harus menyediakan modal sesuai jumlah transaksi aslinya. Leverage secara sederhana adalah "pinjaman" yang didapat trader dari broker tempatnya trading.
Perusahaan sekuritas atai online brokerage menawarkan leverage yang bervariasi, pada umumnya leverage yang ditawarkan 50:1 , 100:1 , 200:1 , 400:1 dan 500:1.
Contoh Leverage :
Anda memiliki dana sebesar $1,000 pada account Anda, dan Anda memilih leverage 1:400 untuk account Anda, kemudian Anda melakukan transaksi buy pada mata uang EUR/USD sebesar 1 mini lot yaitu sebesar $10,000 tanpa leverage Anda tidak akan bisa melakukan transaksi ini karena modal Anda hanya $1,000 namun dengan leverage Anda cukup menggunakan : $25 ($10,000 / 400 = $25).
Note :
1 standar lot = $100,000
1 mini lot = $10,000
1 micro lot = $1,000
Dengan adanya leverage ini membuat pergerakan mata uang yang kecil menjadi cukup signifikan. Rata-rata pergerakan mata uang kurang dari 1% tiap harinya. Tanpa leverage, maka trading dalam forex kurang menguntungkan karena kecilnya pergerakan sehingga return atau tingkat pengembaliannya kecil. Namun sebaliknya, dengan adanya leverage membuat tingkat pengembalian menjadi tinggi. Oleh karenanya leverage ini memang diperlukan.
Leverage = Pedang Bermata Dua
Anda pasti heran mengapa Leverage juga dikatakan sebagai pedang bermata dua? Bukankah leverage memberikan keuntungan kepada kita untuk mendapatkan tingkat pengembalian (return) yang tinggi. Tidak ada yang salah memang dengan leverage. Malah tanpa adanya leverage, tradng di forex tidak akan diminati oleh banyak orang seperti saat ini.
Namun meskipun demikian, kita harus hati-hati dengan leverage dan seringkali yang membuat salah kita sendiri yang tidak memiliki managemen keuangan yang baik untuk mengontrol kita dalam trading. Kita sering mendengarkan jargon "High return, high risk". Ini yang juga berlaku pada forex yang memiliki
leverage yang tinggi.
Sebagai contoh, Anda melakukan transaksi buy 1 mini lot pada mata uang EUR/USD dengan harga 1.2400 jika Anda trading tanpa menggunakan leverage maka modal yang Anda perlukan adalah $10,000 jika harga EUR/USD kemudian naik menjadi 1.2500 maka Anda mendapatkan profit 100 point/pips. Pada mini lot 1 pips senilai $1, jadi Anda memperoleh keuntungan $100. Berarti dengan modal $10,000 Anda memperoleh keuntungan $100 atau sebesar 1%.
Jika dengan contoh yang sama di atas kita menggunakan leverage 1:100, maka margin perlot yang harus kita sediakan adalah $100 ($10,000 / 100 = $100) jika kita mendapat keuntungan $100 dari modal $100 maka kita mendapatkan keuntungan 100%. Wow sebuah keuntungan yang luar biasa bukan!
Namun Anda jangan hanya melihat potensi keuntungan saja. Kita juga harus melihat kerugian yang bisa terjadi. Jika sebaliknya kita loss sebesar $100, maka tanpa leverage kerugian kita adalah 1%. Sedangkan jika kita menggunakan leverage 1:100, maka kerugian kita juga adalah 100%. Wow kerugian yang luar biasa juga kan!
Namun ini bukan berarti kita harus menghindari trading forex. Kita bisa meminimalkan potensi kerugian yang mungkin timbul karena leverage. Ingat, leverage yang ditawarkan oleh broker bukan berarti harus kita gunakan semuanya. Misalkan broker menawarkan leverage 1:100 sedangkan dana pada account Anda sebesar $1,000, Anda tidak harus trading langsung 10 lot. Seringkali kesalahan trader adalah over trade sehigga loss beberapa pips saja membuat accountnya menurun secara drastis (meskipun akan mendapatkan keuntungan yang besar pula jika menang).
Akhir kata, bagi trader dengan adanya leverage membuat forex menjadi pasar yang menarik dan mampu menghasilkan tingkat pengembalian yang tinggi. Namun prinsip "high return high risk" jangan kita lupakan. Leverage yang tinggi membuat kita berpotensi mengalami kerugian yang besar atau bahkan menghabiskan seluruh account kita. Namun dengan adanya money menagement dan analisa yang benar, kita dapat memanfaatkan leverage pada forex untuk mendapatkan profit.
Perusahaan sekuritas atai online brokerage menawarkan leverage yang bervariasi, pada umumnya leverage yang ditawarkan 50:1 , 100:1 , 200:1 , 400:1 dan 500:1.
Contoh Leverage :
Anda memiliki dana sebesar $1,000 pada account Anda, dan Anda memilih leverage 1:400 untuk account Anda, kemudian Anda melakukan transaksi buy pada mata uang EUR/USD sebesar 1 mini lot yaitu sebesar $10,000 tanpa leverage Anda tidak akan bisa melakukan transaksi ini karena modal Anda hanya $1,000 namun dengan leverage Anda cukup menggunakan : $25 ($10,000 / 400 = $25).
Note :
1 standar lot = $100,000
1 mini lot = $10,000
1 micro lot = $1,000
Dengan adanya leverage ini membuat pergerakan mata uang yang kecil menjadi cukup signifikan. Rata-rata pergerakan mata uang kurang dari 1% tiap harinya. Tanpa leverage, maka trading dalam forex kurang menguntungkan karena kecilnya pergerakan sehingga return atau tingkat pengembaliannya kecil. Namun sebaliknya, dengan adanya leverage membuat tingkat pengembalian menjadi tinggi. Oleh karenanya leverage ini memang diperlukan.
Leverage = Pedang Bermata Dua
Anda pasti heran mengapa Leverage juga dikatakan sebagai pedang bermata dua? Bukankah leverage memberikan keuntungan kepada kita untuk mendapatkan tingkat pengembalian (return) yang tinggi. Tidak ada yang salah memang dengan leverage. Malah tanpa adanya leverage, tradng di forex tidak akan diminati oleh banyak orang seperti saat ini.
Namun meskipun demikian, kita harus hati-hati dengan leverage dan seringkali yang membuat salah kita sendiri yang tidak memiliki managemen keuangan yang baik untuk mengontrol kita dalam trading. Kita sering mendengarkan jargon "High return, high risk". Ini yang juga berlaku pada forex yang memiliki
leverage yang tinggi.
Sebagai contoh, Anda melakukan transaksi buy 1 mini lot pada mata uang EUR/USD dengan harga 1.2400 jika Anda trading tanpa menggunakan leverage maka modal yang Anda perlukan adalah $10,000 jika harga EUR/USD kemudian naik menjadi 1.2500 maka Anda mendapatkan profit 100 point/pips. Pada mini lot 1 pips senilai $1, jadi Anda memperoleh keuntungan $100. Berarti dengan modal $10,000 Anda memperoleh keuntungan $100 atau sebesar 1%.
Jika dengan contoh yang sama di atas kita menggunakan leverage 1:100, maka margin perlot yang harus kita sediakan adalah $100 ($10,000 / 100 = $100) jika kita mendapat keuntungan $100 dari modal $100 maka kita mendapatkan keuntungan 100%. Wow sebuah keuntungan yang luar biasa bukan!
Namun Anda jangan hanya melihat potensi keuntungan saja. Kita juga harus melihat kerugian yang bisa terjadi. Jika sebaliknya kita loss sebesar $100, maka tanpa leverage kerugian kita adalah 1%. Sedangkan jika kita menggunakan leverage 1:100, maka kerugian kita juga adalah 100%. Wow kerugian yang luar biasa juga kan!
Namun ini bukan berarti kita harus menghindari trading forex. Kita bisa meminimalkan potensi kerugian yang mungkin timbul karena leverage. Ingat, leverage yang ditawarkan oleh broker bukan berarti harus kita gunakan semuanya. Misalkan broker menawarkan leverage 1:100 sedangkan dana pada account Anda sebesar $1,000, Anda tidak harus trading langsung 10 lot. Seringkali kesalahan trader adalah over trade sehigga loss beberapa pips saja membuat accountnya menurun secara drastis (meskipun akan mendapatkan keuntungan yang besar pula jika menang).
Akhir kata, bagi trader dengan adanya leverage membuat forex menjadi pasar yang menarik dan mampu menghasilkan tingkat pengembalian yang tinggi. Namun prinsip "high return high risk" jangan kita lupakan. Leverage yang tinggi membuat kita berpotensi mengalami kerugian yang besar atau bahkan menghabiskan seluruh account kita. Namun dengan adanya money menagement dan analisa yang benar, kita dapat memanfaatkan leverage pada forex untuk mendapatkan profit.
Labels: Trading Terminology